5 Kelompok Orang yang Disarankan Menghindari Konsumsi Semangka
Semangka dikenal sebagai buah yang menyegarkan dan kaya akan air, sehingga sangat cocok disantap terutama saat cuaca panas. Rasanya yang manis alami membuat buah ini jadi favorit banyak orang. Apalagi, semangka mengandung vitamin A, C, dan likopen yang baik untuk tubuh.
Namun, di balik itu ternyata tidak semua orang bisa mengonsumsi semangka secara bebas. Bagi sebagian individu dengan kondisi kesehatan tertentu, semangka justru bisa memberikan efek samping yang tidak diinginkan. Dirangkum dari News Ukraine dan Patrika, simak siapa saja kelompok orang yang disarankan menghindari konsumsi semangka.
1. Penderita Diabetes
Penderita diabetes/ Foto: Freepik.com/pikisuperstar
Bagi penderita diabetes, semangka bukanlah pilihan buah yang ideal untuk dikonsumsi. Meskipun mengandung gula alami, indeks glikemik semangka tergolong tinggi, berada di kisaran 72 hingga 80. Ini berarti semangka dapat dengan cepat meningkatkan kadar gula darah, yang berisiko memperburuk kondisi penderita diabetes jika dikonsumsi tanpa pengawasan.
Konsumsi berlebihan dapat memicu lonjakan glukosa dan membuat kadar insulin menjadi tidak stabil. Walau begitu, penderita diabetes masih bisa menikmati semangka dalam jumlah kecil, namun sebaiknya dilakukan setelah berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi. Pilihan terbaik adalah mengganti dengan buah rendah gula seperti apel hijau atau buah beri.
2. Penyakit Gangguan Ginjal
Penyakit gangguan ginjal/ Foto: Freepik.com/8photo
Bagi penderita gangguan ginjal, semangka menjadi buah yang perlu diwaspadai. Kendati bersifat diuretik dan bisa membantu melancarkan pembuangan cairan, semangka juga memiliki kandungan kalium yang cukup tinggi. Bagi orang dengan ginjal lemah, tubuh akan kesulitan menyaring kelebihan kalium, yang berpotensi menyebabkan hiperkalemia, yaitu kondisi berbahaya yang mempengaruhi fungsi jantung dan otot.
Gejala yang bisa muncul antara lain kelelahan ekstrem, kelemahan otot, dan detak jantung tidak teratur. Oleh karena itu, penderita penyakit ginjal kronis atau yang menjalani dialisis sebaiknya menghindari konsumsi semangka. Jika ingin menikmati buah ini, konsultasikan lebih dulu agar tidak mengganggu keseimbangan elektrolit tubuh.
3. Penderita Asma atau Alergi
Penderita asma atau alergi/ Foto: Freepik.com/freepik
Tidak banyak yang tahu bahwa semangka bisa memicu reaksi alergi pada sebagian orang, terutama penderita asma atau alergi musiman. Pasalnya, semangka termasuk dalam kelompok buah yang mengandung protein mirip dengan alergen serbuk sari, yang dapat memicu reaksi seperti gatal di tenggorokan, sesak napas, atau hidung tersumbat. Pada individu dengan asma, hal ini bisa memperburuk kondisi pernapasan.
Selain itu, penderita alergi terhadap ragweed, melon, atau lateks juga berisiko mengalami reaksi silang setelah mengonsumsi semangka. Jika kamu memiliki riwayat alergi atau sering mengalami gejala setelah makan buah tertentu, sebaiknya konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi semangka.
4. Penyakit Hati
Penyakit hati/ Foto: Freepik.com/jcomp
Semangka memang mengandung gula alami berupa fruktosa, namun bagi penderita penyakit hati, hal ini bisa menjadi masalah. Hati yang tidak berfungsi optimal akan kesulitan memetabolisme fruktosa dengan baik, sehingga bisa memperburuk kondisi seperti penyakit hati berlemak non-alkoholik (NAFLD). Dalam jangka panjang, konsumsi berlebihan dapat mempercepat penumpukan lemak di hati dan memicu peradangan.
Tak hanya itu, kandungan gula yang tinggi dalam semangka juga bisa meningkatkan kadar trigliserida yang turut membebani fungsi hati. Maka dari itu, bagi individu yang memiliki riwayat gangguan hati, sebaiknya batasi konsumsi semangka dan pilih buah yang lebih rendah fruktosa seperti pepaya atau stroberi.
5. Orang dengan Masalah Pencernaan
Orang dengan masalah pencernaan/ Foto: Freepik.com/jcomp
Meski menyegarkan, semangka bisa memicu ketidaknyamanan pada orang yang memiliki masalah pencernaan. Kandungan air dan gula tinggi dapat menyebabkan gas, kembung, serta perut terasa tidak nyaman, terutama pada penderita Sindrom Iritasi Usus Besar (IBS).
Selain itu, fruktosa dalam semangka tergolong tinggi dan bisa menyebabkan fermentasi berlebih di usus yang kemudian menimbulkan rasa begah dan nyeri perut. Untuk kamu yang sering mengalami gangguan pencernaan, sebaiknya konsumsi semangka dalam jumlah kecil, atau pilih buah lain yang lebih ringan seperti pisang matang.
Jadi, itulah sejumlah golongan yang dianjurkan hindari konsumsi semangka. Meskipun dikenal sebagai buah sehat, semangka tetap perlu dikonsumsi dengan bijak sesuai kondisi tubuh masing-masing!
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!