Budaya Korea menitikberatkan makanan sebagai sumber nutrisi dan penyembuhan. Sejak zaman dahulu, makanan dianggap sebagai obat. Karena filosofi ini, kuliner Korea cenderung sehat.
Misalnya, dalam makanan tradisional Korea seperti bapsang, terdapat nasi (bap), beberapa hidangan sampingan (banchan), sup atau semur (kuk), sayuran yang difermentasi, dan kadang daging panggang atau seafood.
Banyak hidangan sampingan Korea mengandung sayuran yang disajikan dengan saus dan bumbu tradisional seperti pasta kedelai (doenjang), kecap (ganjang), dan saus cabai (gochujang).
Makanan difermentasi lainnya termasuk makanan laut asin (jeotgal) dan kimchi, yang kaya akan rasa garam, jahe, bawang putih, dan cabai merah (gochugaru).
Selain difermentasi, cara memasak yang umum meliputi blanching, merebus, memasin, dan memanggang. Pemanggangan dan penggorengan lebih jarang digunakan, meskipun ada beberapa makanan populer seperti ayam goreng Korea yang digoreng.
Dengan mempertimbangkan bahan-bahan dan cara memasak dalam diet tradisional Korea, makanan ini dianggap sehat secara umum. Karena sering kali mengandung banyak sayuran dan dimasak dengan sedikit minyak, hidangan Korea cenderung lebih rendah kalori dibandingkan hidangan tradisional Amerika.
Studi observasional menunjukkan bahwa mengonsumsi diet Korea tradisional dapat mengurangi risiko sindrom metabolik. Sindrom ini terkait dengan peningkatan risiko penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan stroke.
Selain itu, makanan yang difermentasi seperti yang sering ditemukan dalam masakan Korea menawarkan manfaat kesehatan berkat kandungan bakteri baik untuk usus yang disebut probiotik.
Sebagai contoh, kimchi dibuat melalui proses fermentasi yang mengandung bakteri Lactobacillus. Studi di dalam tabung dan pada hewan menunjukkan bahwa bakteri ini dapat mendukung sistem kekebalan tubuh.
Penelitian awal pada manusia juga menunjukkan bahwa mengonsumsi kimchi dapat membantu menurunkan berat badan serta faktor risiko penyakit jantung.
Meskipun mekanisme pastinya belum sepenuhnya dipahami, senyawa-senyawa dalam kimchi diketahui dapat membantu mengatur berat badan, tekanan darah, kadar gula darah, dan lemak darah.
Selain itu, pasta cabai dan bubuk cabai merah adalah bahan lain yang sering digunakan dalam hidangan Korea. Senyawa capsaicin yang memberikan rasa pedas pada makanan ini dapat mendukung metabolisme yang sehat, tekanan darah, dan pengaturan berat badan.
Jadi, buat Beauties, berikut ini beberapa masakan sehat Korea Selatan yang bisa dicoba!