STATIC BANNER
160x600
STATIC BANNER
160x600
BILLBOARD
970x250

7 Fakta Penting tentang Gangguan Kecemasan, Wajib Tahu!

Budi Rahmah Panjaitan | Beautynesia
Rabu, 30 Jun 2021 11:00 WIB
7 Fakta Penting tentang Gangguan Kecemasan, Wajib Tahu!

Gangguan kecemasan merupakan salah satu gangguan kesehatan mental yang ditandai dengan munculnya perasaan khawatir, takut dan cemas yang kuat sehingga dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Gangguan kecemasan ini bisa hadir dalam beberapa bentuk seperti obsesif kompulsif, serangan panik, gangguan stres pasca trauma dan lainnya.

Orang yang memiliki gangguan kecemasan sering kali mendapati banyak hal mengganggu di pikiran mereka secara terus menerus, sehingga dapat menurunkan kualitas hidup yang dijalani. Oleh karenanya pula, gangguan kecemasan ini tidak sekadar perasaan gugup atau gelisah sesaat saja, Ladies.

Meskipun gangguan kecemasan menjadi salah satu gangguan mental yang banyak dialami, tapi hal tersebut tidak serta merta membuatnya bebas dari kesalahpahaman.

Untuk itu, beberapa fakta penting seputar gangguan kecemasan perlu diketahui. Simak selengkapnya di bawah ini. 

1. Dapat Membantu dan Melemahkan

Gangguan kecemasan dapat melemahkan dan membantu/freepik.com
Gangguan kecemasan dapat melemahkan/freepik.com

Fakta pertama terkait gangguan kecemasan adalah bahwa gangguan kecemasan dapat membantu dan juga melemahkan. Maksudnya?

Dua sisi yang berbeda ini harus dicermati dengan teliti untuk bisa membedakan mana yang normal dan mana yang tidak. Kecemasan yang terjadi sesaat sebelum melakukan kegiatan yang memacu adrenalin tentu suatu yang normal dan sah-sah saja untuk dirasakan.

Misalnya saja, menjelang pidato di hadapan banyak orang ataupun sesaat sebelum pertunjukan acara penting digelar. Kecemasan yang demikian hadir sebagai bentuk kewaspadaan yang tinggi karena taruhannya tinggi. Alhasil otak dan tubuh akan bekerja lebih keras hingga muncul lah kecemasan.

Namun di lain sisi, apabila kecemasan muncul tanpa alasan yang jelas, maka patut diwaspadai. Misalnya saja merasakan cemas saat akan ke luar rumah ataupun sering merasakan kekhawatiran yang konstan sehingga tubuh sulit untuk menikmati hidup. Jika sudah seperti itu, segeralah untuk mencari bantuan ke profesional.

2. Sering Dimulai pada Masa Kanak-kanak

Gangguan kecemasan saat kanak-kanak bisa dilihat dari prilaku yang ditunjukkan/freepik.com
Gangguan kecemasan saat kanak-kanak/freepik.com

Fakta berikutnya adalah sering dimulai pada masa kanak-kanak. Bahkan, menurut National Institute of Mental Health, 8% remaja di Amerika diketahui memiliki gangguan kecemasan. Biasanya, gejala gangguan kecemasan ini mulai muncul pada usia 6 tahun. Di saat yang bersamaan, anak-anak masih mengembangkan keterampilan verbal sehingga masih minim untuk mengungkapkannya lewat kata-kata.

Sebaliknya, kecemasan pada mereka bisa dilihat dari munculnya keluhan sakit perut, sakit kepala bahkan mengamuk. Gejala kecemasan lainnya di masa kanak-kanak juga termasuk kegelisahan, kurangnya perhatian dan upaya untuk menghindar.

3. Wanita Berisiko Lebih Tinggi Mengalami Gangguan Kecemasan

Gangguan kecemasan pada wanita berisiko lebih tinggi dibanding pria/unsplash
Gangguan kecemasan pada wanita/unsplash

Baik itu wanita ataupun pria, keduanya sama-sama bisa mengalami gangguan kecemasan. Namun ternyata, wanita lebih mungkin untuk didiagnosis mengalami gangguan kecemasan. Hal ini disebabkan oleh perbedaan biologis antara wanita dan juga pria.

Wanita diketahui lebih sensitif dari pada pria terhadap faktor pelepas kortikotropik, yaitu hormon yang mempengaruhi respon stres. Selain itu, otak wanita juga membutuhkan waktu yang lebih lama untuk memproses serotonin, zat kimia otak yang membuat seseorang merasa nyaman.

4. Gangguan Kecemasan Meningkatkan Risiko Masalah Kesehatan

Mengalami gangguan kecemasan bisa berdampak pada kesehatan/freepik.com
Mengalami gangguan kecemasan/freepik.com

Menurut National Institute of Health, gangguan kecemasan kronis bisa meningkatkan risiko diabetes, penyakit jantung, pernapasan kronis, sindrom radang usus dan juga penyalahgunaan zat berbahaya.

Hal tersebut diyakini memiliki kaitan erat dengan paparan stres jangka panjang yang akhirnya dapat meningkatkan kadar kortisol. Alhasil, kekebalan tubuh menjadi menurun dan paru-paru serta jantung mengalami gangguan fungsi.

5.Gangguan Kecemasan Memiliki Hubungan dengan Depresi

Depresi bisa bermula dari adanya gangguan kecemasan/freepik.com
Depresi/freepik.com

Kecemasan pada dasarnya memiliki hubungan dengan depresi. Hubungan kedua masalah ini dari segi sebagai penyebab atau setidaknya pemicu depresi. Gangguan kecemasan yang terjadi, terutama pada wanita memiliki risiko untuk berkembang menjadi depresi.

Lebih lanjut, depresi bisa menguras energi sehingga berdampak buruk bagi kesehatan mental jangka panjang. Untuk itu, saat mengetahui adanya gangguan kecemasan dalam diri, maka sebaiknya langsung mencari bantuan ke psikolog maupun psikiater, supaya tidak berkembang menjadi depresi.

6. Gangguan Kecemasan Menimbulkan Gejala Fisik

Gejala gangguan kecemasan bisa dilihat dari segi fisik/freepik.com
Gejala gangguan kecemasan/freepik.com

Banyak yang mengetahui bahwa gangguan kecemasan bisa menyebabkan kegelisahan dan mudah marah. Namun tidak banyak yang menyadari bahwasanya kecemasan juga bisa menyebabkan gejala fisik yang serius seperti sesak napas, mual, pusing, kelelahan, detak jantung yang tepat dan beberapa gejala fisik lainnya.

Untuk itu, perlu lebih memahami keadaan diri sendiri dan sekitar, sehingga bisa mendapatkan pertolongan terbaik saat mengalami gangguan kecemasan.

7. Olahraga Dapat Mengurangi Gangguan Kecemasan

Olahraga bisa membantu meminimalkan gangguan kecemasan/freepik.com
Olahraga/freepik.com

Nah, satu lagi fakta yang perlu diketahui tentang gangguan kecemasan adalah bahwa olahraga bisa mengurangi gangguan kecemasan. Beberapa penelitian menemukan bahwa satu latihan dalam olahraga bisa meningkatkan mood. Latihan yang dimaksud juga tidak harus yang berat, cukup berjalan di sekitar blok tempat tinggal sudah sama efektif, dengan berlari selama 45 menit.

Meski demikian, aktivitas fisik ini bisa jadi bukan solusi untuk semua orang yang mengalami gangguan kecemasan. Oleh karena itu, perlu memahami kondisi tubuh diri sendiri secara menyeluruh, dan segera cari bantuan ke profesional bila diperlukan.

Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE