9 Mitos Umum tentang Makanan, Kamu Sering Dengar?
Makanan tentu menjadi hal yang tidak terpisahkan dari hidup kita sehari-hari. Seperti yang diketahui, sumber makanan dapat kita peroleh dari protein hewani, protein nabati, buah-buahan, dan lain sebagainya.Â
Dewasa ini, makanan telah dikemas dalam berbagai bentuk, variasi, dan kombinasi sehingga kita memiliki pilihan cara konsumsi yang beragam. Namun, variasi yang tersedia terkadang menjadi perdebatan一bahkan mitos bahwa makanan tertentu tidak boleh dikonsumsi dengan kombinasi atau cara penyajian tertentu.Â
Jadi, apa saja mitos yang sering disalahpahami tentang makanan?
Mitos 1: Semua Lemak Bersifat Jahat
9 mitos tentang makanan/Foto: Freepik/wayhomestudio
Dilansir dari Scripps, ternyata tidak semua lemak bersifat jahat karena terdapat lemak sehat dan lemak yang tidak sehat.Â
Lemak tak jenuh adalah lemak yang tergolong sehat jika dikonsumsi dalam jumlah wajar. Lemak ini terkandung pada minyak sayur, kacang-kacangan, zaitun, alpukat, dan lemak ikan. Lemak tak jenuh biasanya juga menjadi sumber lemak saat diet karena dapat mengurangi kolesterol, risiko penyakit jantung, dan stroke.Â
Sedangkan, lemak yang tidak sehat adalah lemak jenuh dan lemak trans. Lemak jenuh ditemukan pada butter, keju, daging, dan makanan hewani lainnya. Lemak trans biasanya terkandung pada produk hewani, kuning telur, produk susu tinggi lemak, yogurt tinggi lemak, dan keju.Â
Mitos 2: Buah-buahan dan Sayuran Segar Lebih Sehat
9 mitos tentang makanan/Foto: Pexels/Jane Doan
Ternyata, buah dan sayuran segar, beku, kering, dan kalengan sama-sama dapat menjadi penunjang diet sehat. Sebuah penelitian Sage Journal telah menunjukkan bahwa buah-buahan dan sayuran beku atau kalengan sama-sama bernutrisi seperti yang segar, hanya saja perlu diperhatikan lagi kadar gula, lemak jenuh, dan sodiumnya.
Mitos 3: Protein Nabati Tak Cukup Penuhi Nutrisi Tubuh
9 mitos tentang makanan/Foto: Pexels/Karolina Grabowska
Faktanya, kita tetap bisa memenuhi kebutuhan protein meskipun kita hanya mengkonsumsi makanan berbasis nabati. Justru, protein nabati lebih sehat ketimbang protein hewani karena tidak mengandung lemak jenuh dan tidak menyebabkan kolesterol.Â
Adapun sumber protein nabati yang kerap kali dikonsumsi, yaitu produk dari kedelai dan kacang-kacangan. Protein nabati juga dapat diseimbangkan dengan konsumsi sayur, buah, dan biji-bijian.
Mitos 4: Makanan Berbasis Kedelai Berbahaya Bagi Tubuh
9 mitos tentang makanan/Foto: Pexels/Polina Tankilevitch
Beberapa pendapat mengatakan bahwa kedelai bisa menjadi makanan berbahaya jika terus dikonsumsi karena mengandung isoflavones yang memicu tumor payudara pada hewan, namun tidak ada studi yang menyatakan bahaya tersebut pada manusia.
Produk kedelai mengandung nutrisi yang dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung, antara lain protein, serat, vitamin, dan mineral berkualitas tinggi. Kedelai juga memiliki kandungan lemak jenuh yang lebih rendah dibandingkan sumber protein hewani.
Mitos 5: Produk Organik Lebih Bernutrisi
9 mitos tentang makanan/Foto: Pexels/Markus Winkler
Meski dikatakan bahwa produk organik lebih bermanfaat bagi kesehatan, namun belum ada riset yang menyatakan bahwa produk organik lebih baik dibandingkan dengan produk biasa.
Produk organik memiliki kandungan vitamin, mineral, antioksidan, protein, dan nutrisi yang setara dengan produk yang dibudidayakan secara konvensional. Namun, jika Beauties mencari produk yang minim pestisida, tentu produk organik lebih cocok untukmu.
Mitos 6: Makanan yang Diproses Harus Dihindari
9 mitos tentang makanan/Foto: Freepik/azerbaijan_stock
Makanan yang diproses terkadang tidak merubah bentuk atau kandungannya. Adapun contoh dari makanan hasil proses yang baik untuk kesehatan, seperti selai kacang, tuna kaleng yang berisi air, dan buah serta sayuran beku. Sedangkan, makanan hasil proses yang kurang sehat adalah pemanis buatan, pewarna makanan, pengawet, dan bahan aditif.
Mitos 7: Multigrain dan Whole Grains Sama Saja
9 mitos tentang makanan/Foto: Freepik
Ternyata, multigrain dan whole grains tidaklah sama. Whole grains atau biji-bijian utuh mengandung semua serat, vitamin, dan mineral alami. Biji-bijian utuh juga lebih bernutrisi dan lebih bermanfaat untuk menurunkan risiko beberapa penyakit.
Sedangkan, multigrain terbuat dari berbagai biji-bijian, namun bukan biji-bijian utuh. Justru, kandungan makanan dari multigrain kerap kali berkurang setelah proses pemurnian. Jadi, pastikan untuk membeli produk yang mengandung 100 persen biji utuh meski pada produk multigrain sekalipun.
Mitos 8: Telur Menyebabkan Kolesterol
9 mitos tentang makanan/Foto: Pexels/Polina Tankilevitch
Telur sering kali dianggap tinggi kolesterol, padahal riset dari The Canadian Journal of Cardiology menunjukkan bahwa kandungan kolesterol pada telur tidak berpengaruh signifikan terhadap kolestrol dalam darah.
Menurut Nadia Nunes Cavalcante Parr, MD, seorang dokter penyakit dalam di Scripps Coastal Medical Center Encinitas, telur sebaiknya dikonsumsi dalam jumlah wajar namun tetap perhatikan kandungan kolestrol tubuh, terlebih lagi jika sudah memiliki risiko penyakit jantung.
Mitos 9: Diet Bebas Gluten Baik Untuk Semua Orang
9 mitos tentang makanan/Foto: Freepik/azerbaijan_stock
Gluten adalah sebuah protein yang kandungannya ditemukan pada biji-bijian seperti gandum, barley, gandum hitam, dan oat. Sebenarnya, tidak ada alasan untuk menghindari gluten, kecuali Beauties sensitif terhadap kandungan gluten atau sudah didiagnosis dengan penyakit celiac (penyakit autoimun karena gluten).
Jika Beauties memang tidak dapat mengkonsumsi gluten, konsumsilah biji-bijian bebas gluten seperti jagung, millet, beras, dan quinoa.Â
Itu dia beberapa mitos atau miskonsepsi seputar makanan yang masih sering kita dengar, Setelah ini, jangan salah kaprah lagi, ya, Beauties!
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!