Selama bulan Ramadan, sebagian orang mulai rentan sakit. Salah satunya mengalami nyeri atau kram otot yang akhirnya berdampak pada rutinitas sehari-hari, seperti ibadah terganggu dan pekerjaan menjadi berantakan.
Menurut Sharon Zarabi, RD, seorang program director di Katz Institute for Women’s Health, Northwell Health yang berbasis di Long Island, New York, puasa atau diet rendah kalori memang dapat menyebabkan kram otot karena tubuh menguras mineral dan elektrolit.
“Hal ini (kram otot) dapat disebabkan oleh kurangnya cairan (kurang dari 8 gelas air per hari), hilangnya elektrolit (garam dan mineral) atau panas yang menyengat,” kata Zarabi, seperti dikutip dari Live Strong.
Melakukan olahraga di cuaca panas dalam kondisi berpuasa lebih rentan memicu kram otot. Itu karena cuaca panas mampu membuat seseorang mengalami dehidrasi.
Terlalu lama terpapar sinar matahari dan kurang minum air menyebabkan tubuh kekurangan mineral dan garam. Dehidrasi menguras kalium, magnesium, dan kalsium dalam tubuh. Selain itu, melewatkan peregangan mampu memicu otot lelah dan memengaruhi aktifitas refleks saraf.