Daging babi merupakan salah satu makanan yang cukup banyak diolah di seluruh dunia berkat kandungan gizinya yang tinggi serta rasanya yang lezat. Sayangnya, meski ada berbagai nutrisi yang terkandung dalam daging ini, tetap ada beberapa risiko yang mungkin muncul bila kamu tidak hati-hati saat mengonsumsinya. Apa saja risiko sering makan daging babi yang harus diwaspadai? Simak ulasannya berikut ini, yuk!
1. Kanker kolorektal
Kanker kolorektal merupakan jenis kanker yang tumbuh pada usus besar (kolon) atau rektum. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, daging babi olahan yang diproses seperti ham, bacon dan sosis bisa menjadi salah satu pemicu kanker, Ladies. Periset menemukan bahwa mengonsumsi 50 gram olahan daging babi setiap hari bisa meningkatkan risiko terserang kanker kolorektal, lho.
2. Racun dalam Jaringan Lemak Babi
Ada alasan kenapa daging babi lebih beracun daripada daging hewan ternak lainnya. Itu tidak lain adalah karena sistem pencernaan babi yang lebih cepat. Ia hanya membutuhkan waktu empat jam untuk mencerna dalam sistem pencernaannya, sementara hewan lain seperti sapi membutuhkan waktu hingga 24 jam.
Dengan proses pencernaan yang singkat, tidak terjadi filterisasi racun dalam daging babi. Selain itu kelenjar keringat babi juga sangat sedikit dibandingkan hewan lainnya. Hal itu semakin membuat racun menumpuk dalam jaringan lemak babi.
3. Risiko Parasit Trichinosis
Daging yang dimasak setengah matang mempunyai kelezatan sendiri, tapi untuk daging babi sebaiknya dipastikan bahwa daging sudah betul-betul masak dan jangan disajikan setengah matang. Ini karena bisa saja dalam daging babi setengah matang terdapat parasit trichinosis diam dan tumbuh menjadi parasit dalam tubuh manusia. Parahnya, parasit trichinosis akan menghasilkan larva yang memasuki aliran darah dan akhirnya menggali kedalam otot dan jaringan lainnya.
4. Hepatitis E
Produk daging babi, terutama organ hati, seringkali membawa virus hepatitis E yang dapat menyebabkan komplikasi parah hingga berisiko fatal. Kurang bersih ketika mengolah dan memasak daging babi lebih rentan terinfeksi virus hepatitis E. Virus ini nantinya bisa mengakibatkan demam, kelelahan, penyakit kuning, muntah, nyeri sendi, sakit perut, pembesaran hati, gagal ginjal, bahkan kematian.