Benarkah Tren #WhatIEatInADay TikTok Bisa Pengaruhi Perilaku Makan yang Tidak Teratur? Ini Penjelasannya Menurut Studi

Retno Anggraini | Beautynesia
Sabtu, 25 Feb 2023 09:30 WIB
Benarkah Tren #WhatIEatInADay TikTok Bisa Pengaruhi Perilaku Makan yang Tidak Teratur? Ini Penjelasannya Menurut Studi
Tren #WhatIEatInADay TikTok pengaruhi perilaku makan tidak teratur/Foto: Freepik.com/senivpetro

Sebuah studi baru yang diterbitkan di PLOS One, tagar #WhatIEatInADay yang sempat populer di TikTok dan media sosial lainnya mungkin sekilas tampak tidak berbahaya. Tapi sebenarnya, tren tersebut dampak memengaruhi perilaku makan yang berbahaya pada dewasa muda.

Para peneliti di University of Vermont menganalisis seribu video di TikTok di bawah tagar populer tersebut terkait citra tubuh dengan menggunakan pencarian seperti makanan, nutrisi, berat badan, dan citra tubuh.

Studi tersebut menyertakan 10 tagar dengan setidaknya satu miliar atau lebih tampilan. Dalam daftar tersebut terdapat tagar #WhatIEatInADay dan #WeightLoss, yang masing-masing memiliki sekitar 3,2 miliar penayangan dan hampir 10 miliar penayangan pada awal penelitian.

Tren #WhatIEatInADay TikTok pengaruhi perilaku makan tidak teratur
Ilustrasi/Foto: Freepik.com/nakaridore

Kurang dari 3 persen video TikTok terkait nutrisi yang dianalisis oleh para peneliti studi termasuk berat badan. Sementara sebagian besar kontennya adalah normatif berat badan yang mengidentifikasi berat badan sebagai penentu utama kesehatan. Hampir 44 persen dari video yang dibagikan menyertakan konten tentang perilaku penurunan berat badan dan 20,4 persen menggambarkan transformasi berat badan seseorang.

Banyak video juga memberi label baik atau buruk pada makanan yang dapat menyebabkan berkembangnya gangguan makan seperti Orthorexia Nervosa, yaitu gangguan makan yang didefinisikan sebagai obsesi terhadap makan yang benar dan terpaku pada peran makanan dalam kesehatan fisik kita. Rata-rata orang dewasa muda yang mungkin paling berisiko dari tren ini.

Tren #WhatIEatInADay TikTok pengaruhi perilaku makan tidak teratur
Ilustrasi/Foto: Freepik.com/1112000

Sepertiga pengguna TikTok di Amerika Serikat berusia 14 tahun atau lebih muda pada tahun 2020. Sebagaimana dilansir dari CNBC, temuan yang paling memprihatinkan dalam penelitian tersebut adalah jumlah remaja putri yang berinteraksi dengan konten penurunan berat badan. Lebih dari 60 persen video dibuat oleh orang-orang yang menampilkan perempuan dan lebih dari setengahnya dibuat oleh pengguna remaja.

Para peneliti menemukan bahwa perempuan muda yang membuat dan terlibat dengan berat badan atau konten yang yang berhubungan dengan makanan di TikTok berisiko menginternalisasi citra tubuh dan perilaku makan yang tidak teratur dari aspek lain kehidupan mereka. Studi tersebut juga menemukan bahwa sebagian besar saran nutrisi untuk menurunkan berat badan diberikan oleh orang-orang yang bukan ahlinya.

Tren #WhatIEatInADay TikTok pengaruhi perilaku makan tidak teratur
Ilustrasi/Foto: Freepik.com/senivpetro

"Jenis video ini kemungkinan besar menyebar dan mendorong intervensi diet yang berbahaya kepada audiens yang rentan, yang mungkin tidak memiliki keterampilan literasi media yang kuat," tulis para peneliti di makalah tersebut. Hanya 1,4 persen video yang menawarkan saran tentang nutrisi dibuat oleh ahli diet terdaftar.

Pada tahun 2020, TikTok menerapkan kebijakan yang menyensor konten gangguan makan, sebuah pendekatan yang juga diambil Instagram saat melarang iklan penurunan berat badan. Tetapi, penulis penelitian percaya bahwa dengan banyaknya video yang mempromosikan budaya diet di aplikasi, para profesional mungkin perlu turun tangan. Mereka mendorong pakar kesehatan untuk mengingat jenis konten yang berinteraksi dengan anak muda dan mencari cara untuk melawannya guna mencegah perilaku makan yang berbahaya.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
CERITA YUK!
Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE