Bentuk dan Rasanya Sama, 10 Makanan Indonesia Ini Punya Nama Berbeda di Setiap Daerah

Natasha Riyandani | Beautynesia
Jumat, 15 Aug 2025 13:00 WIB
Bentuk dan Rasanya Sama, 10 Makanan Indonesia Ini Punya Nama Berbeda di Setiap Daerah
Daftar makanan Indonesia punya bentuk dan rasa sama, tetapi berbeda nama/ Foto: Instagram.com/dewiesk/bekugelato

Selain menawarkan pesona alam yang menakjubkan, Indonesia juga terkenal dengan kulinernya yang beragam dari Sabang sampai Merauke. Ada beberapa makanan yang memiliki bentuk, bahan, dan rasa yang cenderung mirip, tetapi punya nama dan penyebutan berbeda di setiap daerah.

Penamaan makanan Indonesia yang berbeda tersebut seringkali disebabkan oleh perbedaan daerah asal, proses pengolahan, maupun pengaruh budaya dan tradisi lokal, sehingga suatu makanan bisa saja diberi nama berdasarkan cerita rakyat, mitos, hingga kebiasaan masyarakat di daerah tersebut.

Lantas, apa saja makanan Indonesia yang punya bentuk dan rasa sama tapi namanya berbeda. Melansir dari berbagai sumber, berikut informasi lengkapnya. Simak!

1. Bakwan dan Ote-ote

Bakwan dan ote-ote/ Foto: Instagram.com/bunda_mey/mamiicaca1234

Dari sekian banyak jenis gorengan, bakwan menjadi primadona yang paling sering dicari masyarakat. Makanan yang terbuat dari adonan tepung terigu dan sayuran seperti wortel, kol, tauge, serta daun bawang ini memiliki tekstur yang renyah di luar dan lembut di dalam, serta rasa gurih yang membuatnya begitu digemari.

Hampir di seluruh penjuru Indonesia, Beauties bisa temui camilan lezat yang satu ini. Namun, meskipun sama-sama berbahan dasar adonan tepung dan sayuran, di berbagai daerah ternyata nama atau penyebutannya berbeda.

Masyarakat Jabodetabek mengenalnya dengan bakwan, sementara di daerah Jawa Timur disebut dengan ote-ote, sedangkan di Bandung masyarakat biasa menyebutnya bala-bala.

2. Martabak Manis dan Terang Bulan

Martabak manis dan terang bulan/ Foto: Instagram.com/linagui.kitchen

Meskipun memiliki nama yang berbeda, sejatinya martabak manis dan terang bulan merujuk pada hidangan yang sama. Pada dasarnya bahan dan cara pembuatannya sama, yaitu adonan tepung dipanggang dan diberi berbagai macam topping manis seperti cokelat, kacang, keju, meses, maupun aneka selai.

Oleh karena itu, perbedaan nama ini lebih disebabkan karena perbedaan penyebutan di berbagai daerah di Indonesia. Di Bangka, masyarakat di sana menyebutnya dengan Hok Lo Pan, sedangkan Apam Pinang di Pontianak.

3. Rujak Buah dan Lotis

Rujak buah dan lotis/ Foto: Instagram.com/delpamsglow/sriwisayati.sw

Rujak buah dan lotis merupakan dua istilah untuk makanan yang serupa, namun penyajiannya berbeda. Di Jakarta, rujak buah biasanya disajikan dengan buah yang diserut atau dipotong-potong, dengan bumbunya yang dicocol atau dicampur bersama potongan buah-buahan.

Sedangkan di Jawa Tengah, sajian yang serupa disebut dengan lotis. Hanya saja, lotis biasanya memiliki potongan buah yang lebih besar dan tebal dan bumbunya cenderung lebih manis.

4. Es Cendol dan Es Dawet

Es cendol dan es dawet/ Foto: Instagram.com/fitriyas_widodo/regunancha

Dua sajian legendaris yang seringkali sulit dibedakan karena kemiripannya adalah cendol dan dawet. Keduanya sama-sama minuman pelepas dahaga yang menyegarkan, dengan isian cendol, santan, dan gula merah cair.

Meskipun terlihat serupa, cendol dan dawet tetap memiliki perbedaan. Cendol khas Jawa Barat cenderung memiliki tekstur yang lebih kenyal dan padat karena terbuat dari tepung hunkwe. Sementara, dawet yang berasal dari Jawa Tengah, tepatnya Banjarnegara, memiliki tekstur lebih lembut karena menggunakan tepung beras atau tepung ketan.

5. Klepon dan Onde-onde

Klepon dan onde-onde/ Foto: Instagram.com/caferspi/malina6d

Siapa yang tak tahu klepon? Jajanan tradisional yang terbuat dari tepung ketan, dengan isian gula merah, dan diberi parutan kelapa. Perpaduan rasa manis dari gula merah yang lumer di mulut saat digigit dan tekstur yang kenyal, menjadikannya sebagai camilan khas Indonesia yang banyak digemari.

Tapi, tahukah kamu jika klepon tidak selalu disebut dengan nama “klepon” di beberapa daerah di Indonesia? Contohnya di Sumatera, masyarakat di sana menyebutnya “onde-onde”, yang mana di daerah Jawa, onde-onde merujuk pada sajian kue berisi kacang hijau, berbentuk bulat, dan diselimuti wijen di luarnya. Selain itu, di daerah Sumatera lainnya, ada juga yang menyebutnya dengan “kue bugis” atau “kue cincin”, tergantung pada tradisi lokal.

6. Pastel dan Jalangkote

Pastel dan jalangkote/ Foto: Instagram.com/pandancakery.id/jalangkote_mamak

Salah satu jajanan pasar yang seringkali hadir sebagai kudapan maupun snack di berbagai acara seperti seminar, arisan, hingga pengajian ini memang memiliki banyak penggemar. Pastel umumnya berisi sayuran, ayam suwir, dan juga telur yang dibungkus dalam kulit yang renyah.

Makanan serupa pastel juga ditemukan di beberapa daerah di Indonesia, hanya saja penamaannya berbeda. Jika warga Jabodetabek mengenalnya dengan sebutan “pastel”, di Makassar masyarakat menyebut kudapan yang mirip dengan pastel ini “jalangkote”, sedangkan “panada” di Sulawesi Utara, dan “tutup” di beberapa daerah di Jawa.

7. Pecel Ayam dan Penyetan Ayam

Pecel ayam dan penyetan ayam/ Foto: Instagram.com/tukangjajanmalam/sus_duren_aditya

Meskipun sama-sama menggunakan ayam dan sambal dalam sajiannya, pecel ayam dan penyetan ayam ternyata dua jenis makanan yang berbeda di berbagai daerah. Perbedaannya terletak pada bumbu dan cara penyajiannya.

Di Jakarta, pecel ayam merujuk pada sajian berupa nasi dengan ayam goreng, sambal, dan lalapan. Berbeda dengan di Jawa Tengah, nasi pecel ayam menggunakan sayuran rebus dan siraman bumbu kacang.

Sedangkan, hidangan yang serupa pecel ayam di Jakarta, justru dikenal dengan sebutan “penyetan ayam” di Jawa Tengah.

8. Cilok dan Pentol

Cilok dan pentol/ Foto: Instagram.com/nanayusuf27/tsaniwismono

Pada dasarnya, cilok dan pentol merupakan dua nama makanan yang serupa, tetapi asalnya berbeda. Cilok berasal dari Jawa Barat dan merupakan singkatan dari “aci dicolok” atau aci yang ditusuk, sedangkan di Jawa Timur dikenal dengan sebutan pentol. Namun, pentol seringkali dicampur dengan daging sapi sehingga teksturnya cenderung lebih kasar.

Meski serupa, dua makanan ini ternyata punya cara berbeda untuk menyantapnya. Jika pentol bisa dimakan begitu saja dengan kuah kaldu, sedangkan cilok dimakan bersama bumbu kacang, saus pedas, dan kecap.

9. Kue Ku dan Mata Kebo

Kue ku dan mata kebo/ Foto: Instagram.com/seleranjonjamedan/filanigunady

Beauties pasti sudah tak asing dengan jajanan pasar warna-warni dan berbentuk mirip tempurung kura-kura ini, kan? Kue tradisional yang terbuat dari tepung beras ketan, dengan isian kacang hijau yang dihaluskan ini memiliki beragam penyebutan di berbagai daerah di Indonesia.

Di beberapa daerah Jawa, masyarakat menyebutnya dengan beragam panggilan seperti Kue Ku, Kue Thok, Kue Kura-Kura, Ang Ku Kueh. Sementara, masyarakat Jawa Timur dan sekitarnya, lebih umum menyebutnya Kue Mata Kebo karena bentuknya dianggap mirip mata kebo.

10. Candil dan Hintalu Karuang

Candil dan hintalu karuang/ Foto: Instagram.com/pandancakery.id/hanhanny

Bubur candil, atau kadang disebut juga dengan bubur biji salak merupakan salah satu kuliner favorit ketika bulan Ramadan. Makanan ini terbuat dari bola-bola kecil dari tepung ketan yang direbus dalam kuah gula merah dan santan. Hidangan serupa juga ada di Kalimantan Selatan, dikenal dengan sebutan hintalu karuang.

Nah, itu dia beberapa makanan Indonesia yang punya bentuk dan rasa yang sama tapi namanya berbeda. Dari kesepuluh kuliner di atas, adakah yang penyebutannya berbeda di daerahmu, Beauties?

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(ria/ria)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE