Biar Nggak Keliru, Ini 7 Mitos Paling Umum tentang Kanker yang Perlu Diketahui

Ade Irma Suryani | Beautynesia
Rabu, 03 Sep 2025 05:00 WIB
7. Kanker Selalu Kembali
Ilustrasi pita di kedua tangan/Foto: Freepik.com/freepik

Kanker sering kali menjadi penyakit yang ditakuti banyak orang. Menurut, Organisasi Kesehatan Dunia, kanker masih menjadi salah satu penyebab utama kematian di seluruh dunia.

Di samping itu, juga berkembang banyak mitos-mitos tentang kanker yang keliru. Oleh karena itu, agar tidak sampai salah paham tentang kanker, kamu perlu mengetahui beberapa mitos tersebut. Melansir dari Healthshost, berikut beberapa mitos paling umum tentang kanker yang sering berkembang di masyarakat. Simak!

1. Kanker Tidak Dapat Disembuhkan

Ilustrasi pasien kanker/Foto: Freepik.com/freepik

Meskipun tidak ada obat yang bisa menyembuhkan semua jenis kanker, namun ada banyak kanker yang dapat diobati dan disembuhkan jika terdeteksi sejak dini. Tingkat kesembuhan juga bergantung pada jenis dan stadium kanker, serta metode pengobatan yang dipilih. Beberapa jenis kanker seperti kanker testis, tiroid, payudara, prostat, dan kandung kemih, memiliki peluang sembuh yang cukup tinggi. 

Sementara itu, berbagai perawatan seperti operasi, kemoterapi, radiasi, imunoterapi, terapi hormon, dan obat-obatan khusus dapat membantu mengendalikan atau menyembuhkan kanker dan memperpanjang harapan hidup. 

2. Benjolan di Payudara Berarti Kanker Payudara

Ilustrasi memegang dada/Foto: Freepik.com/8photo

Munculnya benjolan di payudara sering kali membuat banyak perempuan khawatir. Padahal sebagian besar benjolan tidak berhubungan dengan kanker. Faktanya, 8 dari 10 benjolan payudara bersifat jinak (non-kanker). 

Jika kamu menemukan benjolan di area tersebut, jangan panik. Segera periksakan diri ke tenaga medis agar penyebabnya bisa dipastikan dan diberikan tes atau perawatan yang sesuai. 

Benjolan payudara bisa berbeda-beda teksturnya, ada yang keras maupun lunak, dan bisa menimbulkan rasa nyeri atau tidak. Banyak benjolan jinak muncul di jaringan payudara atau di sekitar ketiak. 

3. Mengonsumsi Gula Memperburuk Kanker

Ilustrasi mengonsumsi makan makanan manis/Foto: Freepik.com/wayhomestudio

Hubungan antara gula dan kanker masih terus diteliti. Semua sel, termasuk sel kanker membutuhkan glukosa (gula darah) sebagai sumber energi. Namun, mengonsumsi gula lebih banyak tidak membuat sel kanker tumbuh lebih cepat, dan mengurangi gula juga tidak membuatnya melambat. 

Hal paling penting adalah menjaga pola makan sehat, baik sebelum maupun sesudah diagnosis kanker. Sebaiknya, batasi gula rafinasi dan pilihlah gula alami dari buah-buahan. Karena dapat mendukung metabolisme dan kesehatan tubuh secara keseluruhan. 

4. Ponsel Menyebabkan Kanker

Ilustrasi perempuan dengan smartphone/Foto: Freepik.com/benzoix

Ponsel memancarkan gelombang radiofrekuensi (RF) dengan tingkat rendah, sehingga menimbulkan kekhawatiran akan risiko kanker, terutama di area otak, kepala, dan leher. Namun, hingga kini belum ada bukti kuat bahwa penggunaan ponsel dapat menyebabkan kanker. 

Penggunaan jangka panjang yang berlebihan mungkin dapat menimbulkan efek sementara, seperti seperti sakit kepala atau ketegangan mata. Namun penelitian saat ini tidak menemukan hubungan langsung antara ponsel dan kanker. 

5. Antiperspiran atau Deodoran Menyebabkan Kanker Payudara

Ilustrasi menggunakan deodoran/Foto: Freepik.com/gpointstudio

Terkadang banyak juga orang yang mengira bahwa antiperspiran berhubungan dengan kanker payudara, karena bahan kimia di dalamnya. Namun, jumlah bahan kimia yang diserap kulit sangat kecil dan belum terbukti meningkatkan risiko kanker. 

Deodoran tidak menyumbat kelenjar keringat, bahkan lebih aman untuk digunakan. Meskipun ada beberapa bahan antiperspiran yang dikaitkan dengan risiko kesehatan, hingga kini tidak ada bukti yang menunjukkan hubungannya dengan kanker payudara. 

6. Kanker Dapat Menular Melalui Kontak

Ilustrasi memakai masker/Foto: Unsplash.com/Waldemar

Kanker bukanlah termasuk penyakit menular dan tidak bisa menyebar melalui kontak fisik. Penyakit kanker sendiri terjadi akibat mutasi DNA yang memicu pertumbuhan sel abnormal. Namun, ada beberapa virus yang dapat meningkatkan risiko kanker tertentu, seperti human papillomavirus (HPV) dan hepatitis B atau C, dan virus-virus ini dapat menular. 

Untuk mencegah virus tersebut, vaksin dan langkah pencegahan lain sangat membantu. Cobalah untuk konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan saran yang tepat. 

7. Kanker Selalu Kembali

Ilustrasi pita di kedua tangan/Foto: Freepik.com/freepik

Kanker memang bisa kambuh setelah perawatan, namun tidak selalu terjadi. Kekambuhan dapat muncul beberapa minggu, bulan, bahkan bertahun-tahun kemudian, baik di area yang sama maupun di bagian tubuh lain, meskipun hasil pemindaian dan tes sebelumnya menunjukkan tidak ada sisa kanker. 

Risiko kambuh lebih besar terjadi jika kanker sudah menyebar sebelum didiagnosis dan diobati. Jadi, anggapan bahwa kanker pasti selalu kambuh adalah mitos. 

Itulah beberapa mitos paling umum tentang kanker yang perlu kamu ketahui. Semoga informasi di atas dapat bermanfaat. 

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(ria/ria)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE