Bukannya Menyehatkan, Ini 9 Dampak Tidur Berlebihan untuk Kesehatan

Nazwa Yuliana | Beautynesia
Selasa, 09 Sep 2025 18:45 WIB
3. Risiko Penyakit Jantung Meningkat
Penyakit jantung/ Foto: Pexels.com/ Kaboompics.com

Beauties, tidur memang salah satu kunci utama kesehatan tubuh dan pikiran. Saat tidur, tubuh kita beristirahat, memperbaiki sel, memulihkan energi, bahkan otak menyimpan memori dan informasi baru. Tidak heran jika setelah tidur cukup kita merasa segar, fokus, dan lebih produktif.

Tapi ternyata, tidak semua tidur itu baik, lho!  Jika kamu tidur terlalu lama atau disebut juga oversleeping, justru ada banyak dampak negatif bagi kesehatan. Banyak orang berpikir tidur panjang di akhir pekan bisa “membayar utang tidur”, padahal jika dilakukan terlalu sering, justru bisa membuat tubuh lemas, pusing, dan menimbulkan masalah kesehatan serius.

Dilansir dari WebMD dan Sleep Foundation, oversleeping dapat memengaruhi fungsi otak, metabolisme tubuh, suasana hati, hingga meningkatkan risiko penyakit kronis. Nah, biar kamu lebih waspada, yuk simak apa saja dampak tidur berlebihan bagi kesehatan.

1. Sakit Kepala dan Rasa Lelah Setelah Bangun

Sakit kepala/ Foto: Pexels.com/ David Garrison

Tidur panjang sering membuat seseorang justru merasa lebih lelah ketika bangun, bukan segar. Hal ini disebut sleep inertia, yaitu kondisi saat tubuh masih merasa "setengah tidur" sehingga sulit fokus.

Tidur terlalu lama juga bisa mengacaukan kadar serotonin, salah satu zat kimia otak yang mengatur suasana hati dan rasa nyeri. Akibatnya, kamu lebih mudah mengalami sakit kepala tegang atau migrain setelah tidur lama. Alih-alih merasa bugar, justru jadi malas bergerak seharian.

2. Nyeri Punggung dan Tubuh Kaku

Nyeri punggung/ Foto: Pexels.com/ Kaboompics.com

Tidur yang terlalu lama apalagi dengan posisi yang tidak tepat bisa membuat otot dan sendi terasa kaku. Terlalu lama berbaring dalam satu posisi menekan otot dan tulang belakang, sehingga memicu rasa nyeri punggung.

Kondisi ini akan semakin parah jika kasur atau bantal yang digunakan tidak menopang tubuh dengan baik. Alhasil, bukannya tubuh segar setelah tidur panjang, justru muncul rasa pegal di punggung dan leher.

3. Risiko Penyakit Jantung Meningkat

Penyakit jantung/ Foto: Pexels.com/ Kaboompics.com

Tidur yang terlalu lama ternyata berhubungan dengan meningkatnya risiko penyakit kardiovaskular. Studi yang dipublikasikan Nurses Health Study menemukan bahwa perempuan yang tidur 9–11 jam per malam punya risiko 38% lebih tinggi terkena penyakit jantung dibandingkan dengan mereka yang tidur 8 jam.

Salah satu alasannya, oversleeping bisa menyebabkan metabolisme tubuh terganggu, tekanan darah tidak stabil, dan meningkatkan peradangan yang merusak pembuluh darah. Jika dibiarkan, kondisi ini bisa memicu penyakit jantung koroner hingga stroke.

4. Gangguan Gula Darah dan Risiko Diabetes

Diabetes/ Foto: Pexels.com/ Artem Podrez

Tidur berlebihan juga memengaruhi cara tubuh memproses glukosa. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang tidur lebih dari 9 jam sehari lebih rentan mengalami resistensi insulin, kondisi ketika tubuh kesulitan menggunakan gula darah sebagai energi.

Resistensi insulin ini merupakan faktor utama yang meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Jadi, meskipun tidur terasa nikmat, jika berlebihan justru bisa membuat kadar gula darahmu tidak terkontrol dengan baik.

5. Obesitas dan Kenaikan Berat Badan

Obesitas/ Foto: Pexels.com/ Towfiqu barbhuiya

Tidur memang penting untuk menjaga berat badan ideal, tapi jika kebanyakan justru bisa menyebabkan kenaikan berat badan. Kenapa begitu? Tidur terlalu lama sering membuat aktivitas fisik berkurang.

Selain itu, pola tidur yang tidak teratur bisa mengacaukan hormon pengatur nafsu makan seperti leptin dan ghrelin. Akibatnya, kamu jadi lebih mudah lapar dan cenderung makan berlebihan. Penelitian bahkan menyebutkan bahwa orang yang tidur 9–10 jam per malam punya peluang 21% lebih besar mengalami obesitas dibandingkan mereka yang tidur 7–8 jam.

6. Gangguan Mood, Cemas, dan Depresi

Cemas/ Foto: Pexels.com/ Alex Green

Tidur berlebihan erat kaitannya dengan suasana hati. Beberapa orang dengan depresi cenderung tidur lebih lama, namun ironisnya, tidur yang terlalu lama juga bisa memperburuk gejala depresi dan kecemasan.

Tidur panjang mengganggu ritme sirkadian, jam biologis tubuh sehingga memengaruhi produksi hormon serotonin dan dopamin. Akibatnya, suasana hati bisa menurun, kamu lebih mudah merasa sedih, malas, dan tidak bersemangat.

7. Menurunnya Fungsi Otak dan Daya Ingat

Menurunkan fungsi otak/ Foto: Pexels.com/ MART PRODUCTION

Oversleeping ternyata juga berpengaruh pada kesehatan otak. Tidur berlebihan bisa membuat otak kehilangan ketajamannya, sehingga daya ingat menurun dan sulit berkonsentrasi.

Jika dilakukan terus-menerus, tidur terlalu lama dapat mempercepat penuaan otak. Bahkan, beberapa penelitian menemukan hubungan antara oversleeping dengan peningkatan risiko penyakit Alzheimer dan demensia di usia lanjut.

8. Risiko Kematian Lebih Tinggi

Studi menemukan orang yang tidur lebih dari 10 jam per malam memiliki risiko kematian lebih tinggi.

Ilustrasi orang sakit / Foto: Pexels.com / H I Nguy N

Mungkin terdengar menakutkan, tapi sejumlah penelitian besar memang menemukan bahwa orang yang tidur berlebihan (10 jam atau lebih per malam) cenderung memiliki risiko kematian lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidur 7–8 jam.

Hal ini kemungkinan besar bukan semata-mata karena tidur itu sendiri, tapi karena oversleeping sering menjadi gejala dari masalah kesehatan yang lebih serius, seperti penyakit jantung, diabetes, atau gangguan tidur kronis.

9. Bisa Menjadi Tanda Masalah Medis Lainnya

Masalah medis/ Foto: Pexels.com/ Alex Green

Tidur panjang yang terjadi terus-menerus bisa jadi tanda adanya masalah kesehatan lain. Misalnya, kondisi sleep apnea yang membuat kualitas tidur terganggu sehingga tubuh merasa kurang istirahat meski sudah tidur lama.

Depresi juga kerap membuat seseorang lebih banyak tidur, sementara gangguan tiroid dapat menyebabkan tubuh mudah lelah dan akhirnya tidur lebih lama dari biasanya. Selain itu, penggunaan obat tertentu, seperti antidepresan atau obat antihipertensi, bisa memicu rasa kantuk yang berlebihan. Jika kamu sering tidur panjang tetapi tetap merasa tidak segar, ada baiknya segera berkonsultasi ke dokter agar bisa diketahui penyebab pastinya.

Tidur memang sangat penting untuk menjaga kesehatan, tapi kalau berlebihan justru bisa jadi bumerang. Tidur yang ideal untuk orang dewasa adalah sekitar 7–9 jam per malam. Dengan durasi yang pas, tubuhmu akan segar, otak lebih fokus, suasana hati lebih stabil, dan kesehatan jangka panjang lebih terjaga.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(ria/ria)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE