Cuanki Bukan Singkatan "Cari Uang Jalan Kaki", Simak Sejarah Unik Kuliner Legendaris Ini!

Narita Fuji Triani | Beautynesia
Senin, 08 Sep 2025 10:00 WIB
Cuanki di Era Modern
Cuanki di Era Modern/Foto: instagram.com/cuankiwildan

Cuanki merupakan salah satu kuliner khas Bandung yang sudah melegenda. Kamu akan menemukan banyak penjual cuanki keliling. Bahkan, saat ini banyak pedagang cuanki lesehan yang berada di sepanjang Jalan Dipenogoro yang buka dari jam 7 malam hingga subuh. Cocok dinikmati dengan suasana dingin kota Bandung.

Cuanki banyak dikenal sebagai singkatan dari “cari uang jalan kaki”, padahal cuanki memiliki sejarah yang unik pada zaman dahulu. Bagaimana asal-usul cuanki? Yuk simak, Beauties!

Sejarah Awal Cuanki

Sejarah Awal Cuanki/Foto: instagram.com/cuankiwildan

Cuanki berasal dari merek dagang makanan dimsum berkuah yang bernama Bakso Tahu Kuah Choan Kie yang ada di daerah Bandung. Mengutip dari laman bandung.go.id "Choan Kie" memiliki arti rezeki. Hidangan ini menggunakan daging babi yang digemari oleh masyarakat keturunan Tionghoa.

Pada tahun 1980-an, melansir dari detiknews, beberapa mantan pegawai Choan Kie yang berasal daerah daerah Bandung, Garut, dan Ciamis memproduksi dan menjual cuanki yang dimodifikasi. Mulai dari bahan dasar cuanki hingga mengganti minyak dan daging babi dengan ikan tenggiri. Sehingga, hidangan ini akhirnya bisa dinikmati oleh masyarakat luas dan mendapat respon yang bagus. 

Itang seorang penjual cuanki di Pangandaran menuturkan hal serupa. Itang yang merupakan asli orang Garut mengakui bahwa ia adalah anak dari salah satu pegawai pabrik cuanki di Cimahi. 

"Cuanki itu asalnya dari Bandung. Resep aslinya milik orang Tionghoa. Almarhum bapak saya adalah pegawainya. Pabriknya di Cimahi. Resep aslinya memakai daging babi karena konsumennya warga Tionghoa, kemudian resep itu dimodifikasi, minyak dan daging babi diganti ikan tenggiri," tutur Itang.

Asal-Usul Nama Cuanki

Asal-Usul Nama Cuanki/Foto: detiknews/Faizal Amiruddin

Asal-Usul Nama Cuanki/Foto: detiknews/Faizal Amiruddin

Banyak orang yang meyakini bahwa Cuanki merupakan singkatan dari “cari uang jalan kaki”. Hal tersebut tidaklah salah, melainkan merujuk pada cara penjualan cuanki pada zaman dahulu. Penjual cuanki berjalan kaki sambil memikul gerobak cuanki, lengkap dengan peralatannya. Hal itu menunjukkan bahwa para penjual cuanki akan gigih mencari uang dengan berkeliling menjajakan cuanki.

Menurut Itang, singkatan cuanki yang merupakan kependekan itu hanyalah candaan semata. Ia menegaskan bahwa cuanki itu merupakan siomay kering. Itang juga menuturkan bahwa ayahnya juga berjualan cuanki di Garut dan kini Itang mengikuti jejak ayahnya.

"Almarhum bapak saya namanya Pak Soleh. Kemudian yang lebih terkenal, ada yang namanya Mang Yaya dari Bayongbong Garut. Beliau bos Cuanki pertama asal Garut yang paling kesohor. Generasi selanjutnya ada Mang Toni asal Pameungpeuk Garut. Mang Toni ini asalnya anak buah Mang Yaya," terang Itang.

Cuanki di Era Modern

Cuanki di Era Modern/Foto: instagram.com/cuankiwildan

Perkembangan cuanki di era modern terlihat dari banyaknya kedai-kedai permanen dan bukan lagi cuanki yang dipikul. Di Bandung sendiri, beberapa kedai cuanki yang populer dan legendaris menjadi buruan wisatawan yang ingin merasakan makanan berkuah gurih dengan siomay kering, bakso, dan mie tersebut. Di antaranya, Batagor dan Cuankie Serayu, Tjuankie Stasion, Cuanki Tjendana, Cuanki Wildan, dan Cuanki Otten.

Selain itu, cuanki instan juga kini sudah bisa banyak dijual di marketplace. Inovasi tersebut juga ditambah dengan topping kekinian, berbagai rasa, hingga menjadikan cuanki populer di media sosial sebagai kuliner yang wajib dicoba.

Cuanki jadi salah satu warisan kuliner yang harus dilestarikan. Siap berburu cuanki otentik di Bandung, Beauties?

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(dmh/dmh)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE