Cuma Ubah 2 Kebiasaan, Berat Badan Perempuan ini Berhasil Turun 10 Kg dan Stabil Selama Bertahun-tahun!
Hanna Kim punya kisah yang relatable buat banyak orang yang pernah terjebak dalam lingkaran diet ketat yang nggak berhasil. Awalnya, dia mencoba berbagai cara untuk menurunkan berat badan dengan diet yang membatasi makanan ini-itu.
Namun, ujung-ujungnya, Kim malah merasa frustasi dan gagal terus. Akhirnya, di tahun 2021, dia berhasil menurunkan berat badan sebanyak 22 pon (sekitar 10 kg) dan sampai sekarang berat badannya tetap stabil. Nah, lewat artikel yang dilansir dari Yahoo Life, inilah beberapa hal penting yang bisa kamu pelajari dari perjalanan diet Kim berikut ini!
Membangun Kebiasaan Aktif secara Perlahan
![]() Hanna Kim/Foto: Yahoo Life |
Sebelumnya, gaya hidup Kim bisa dibilang cukup santai. Ia sama sekali tidak berolahraga dan cukup sering mengonsumsi makanan cepat saji (junk food) dan gorengan. Ia berpikir bahwa jika tiba-tiba harus melakukan olahraga berat seperti HIIT dalam 45 menit, jelas hal itu akan sangat membebaninya.
Oleh karena itu, Kim memutuskan untuk memulai dengan perubahan gaya hidup yang sederhana terlebih dahulu, yaitu jalan kaki selama setidaknya 10 menit setiap harinya. Dari titik itulah, ia membangun kebiasaan aktif secara perlahan tetapi pasti.
Mulai Lebih Fleksibel
Ilustrasi/Foto: Freepik.com/timolina
Dari sisi pola makan, Kim juga tidak lagi membatasi diri dengan aturan ketat yang membuatnya stres. Ia mulai menghitung kebutuhan kalorinya dan memastikan tetap dalam defisit kalori yang memang merupakan salah satu prinsip utama dalam menurunkan berat badan.
Namun, Kim tidak menghilangkan makanan favoritnya sama sekali. Baginya, sesekali makan Kit Kat tidak akan menjadi masalah asal masih dalam batas kalorinya. Dari sini, ia juga mulai sadar bahwa alih-alih aturan ketat yang justru membuatnya gagal di tengah jalan, fleksibilitas merupakan kunci yang membuat dietnya sukses.
Mengubah Pola Pikir
Ilustrasi/Foto: freepik.com/freepik
Salah satu perubahan terbesar dalam diri Kim adalah mindset atau pola pikirnya terhadap proses penurunan berat badan. Dahulu, ia selalu menganggap diet itu beban dan membuat dirinya merasa tidak cukup baik.
Namun, setelah dia mengubah cara berpikirnya dan melihat diet sebagai investasi jangka panjang untuk kesehatan, semuanya terasa lebih ringan dan menyenangkan. Ia mulai menikmati olahraga dan eksperimen dengan makanan sehat. Bukannya merasa terpaksa, ia justru mulai mempertanyakan hal-hal seperti, “Hari ini aku mau coba resep baru apa, ya?” atau “Olahraga apa yang bisa membuat aku merasa lebih segar?”.
Tidak Perlu Sempurna
Ilustrasi/Foto: Freepik/rawpixel.com
Pelajaran lain yang Kim dapat adalah segala hal tidak perlu diukur dengan standar perfeksionis. Ada hari-hari di mana ia makan lebih banyak dari batas kalori atau tidak bisa olahraga. Namun, daripada merasa gagal dan menyerah, ia belajar untuk lebih fleksibel dan tetap lanjut.
Menurut Kim, yang paling penting dalam semua proses diet dan perubahan tubuhnya adalah konsistensi, bukan kesempurnaan. Merayakan kemenangan kecil dalam perjalanan ini jauh lebih berarti daripada berusaha keras untuk sempurna, tetapi akhirnya malah frustasi.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
