“Takut tambah dewasa, takut aku kecewa…” Mungkin itu adalah kutipan lirik lagu berjudul ‘Takut’ dari Idgitaf yang cocok menggambarkan perjuangan perempuan di masa emerging adulthood. Umumnya, menurut Erikson, kategori usianya dimulai antara 18 – 30 tahun.
Biasanya, kondisi ini ditandai dengan perempuan yang merasa dirinya sudah cukup dewasa dari segi umur, sudah punya tanggung jawab, seperti pekerjaan, tapi di sisi lain menilai dirinya masih banyak kekurangan, khususnya dari sisi kematangan mental.
Di satu sisi kamu dituntut untuk siap berkeluarga, tapi di sisi lain kamu masih berjuang menata karir dan mendewasakan mentalmu. Segala sesuatu yang serba tidak pasti tentu membuatmu stress. Apalagi jika tidak didukung oleh keluarga.
Dikutip dari situs American Psychological Association dan buku Human Development dari Papalia, serta Penelitian dari Barlett dan Chalk dengan judul Transitioning through Emerging Adulthood and Physical Health Implications, berikut tipsnya!
1. Tentukan Skala Prioritas
Tentukan Skala Prioritas/Foto: Freepik.com/Freepik |
Ketika memasuki masa transisi, Beauties perlu mengelola keuangan untuk persiapan masa depan, meniti karir yang lebih baik. Tapi di tengah perjalanan karir, tentu kamu akan menemukan berbagai konflik yang tak terduga. Sehingga kamu dituntut untuk cepat beradaptasi.
Segala sesuatu yang serba tak pasti membuatmu jadi cemas dengan masa depan. Tapi dari setiap ketidakpastian, Beauties perlu berusaha untuk memprioritaskan mana masalah yang akan kamu selesaikan terlebih dahulu, supaya kamu fokus pada satu hal dan tidak berusaha menyelesaikan segala sesuatu di waktu bersamaan yang justru membuat mentalmu makin kewalahan.