Hari Gizi Nasional: Mengupas 5 Mitos & Fakta Diet untuk Turunkan Berat Badan Bersama Dokter Gizi
Hari Gizi Nasional diperingati tiap tanggal 25 Januari. Tahun ini, Hari Gizi mengingatkan masyarakat kembali atas pola makan yang terpengaruh gaya hidup modern. Misalnya, diet intermittent fasting hingga berbagai mitos seputar diet yang beredar.
Namun bukan cuma untuk menurunkan berat badan, pola makan dan diet yang benar juga akan menjauhkan seseorang dari risiko berbagai penyakit, seperti diabetes, hipertensi, jantung koroner, batu empedu, dan lainnya.
Melalui press release, seorang dokter gizi, dr. Putri Sakti Dwi Permanasari, Sp.GK, bersama Tokopedia meluruskan fakta dan mitos seputar makanan bergizi dan pola hidup sehat.
Makan Malam Buat Berat Badan Naik = Mitos
Ilustrasi/ Foto: Ilustrasi iStock |
Selama ini beredar bahwa makan malam membuat berat badan naik sehingga tak sedikit orang yang menghindari makan malam. Padahal, hal tersebut adalah mitos. Dr. Putri menjelaskan bahwa faktanya, makan malam tidak akan menyebabkan kenaikan berat badan "jika jumlah kalori yang dikonsumsi dalam sehari tetap dalam sehari tetap sesuai kebutuhan kalori per orang dan membatasi konsumsi manis dan berlemak".
Bersama dengan itu, ia menyarankan seseorang makan malam 2-3 jam sebelum tidur untuk menghindari risiko kenaikan asam lambung.
Mindful Eating Lebih Baik dari Mengurangi Porsi Makan = Fakta
Ilustrasi/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Panupong Piewkleng
Cara diet lain yang sering dilakukan masyarakat adalah dengan mengurangi porsi makan atau menghindari makanan tertentu. Hal tersebut tidak baik dilakukan karena menurut dr. Putri, “tidak ada makanan terlalu baik maupun jahat”. Mindful eating dianjurkan karena seseorang akan memerhatikan apa yang dimakan, porsi makan, serta menyadari saat lapar dan kenyang.
“Masyarakat bisa ikut anjuran Kementerian Kesehatan RI dengan membagi piring menjadi tiga bagian, yaitu ½ isi piring diisi oleh sayuran dan buah, ⅓ isi piring diisi oleh protein hewani (ikan, ayam, daging atau telur) sebanyak 75 gram dan protein nabati (tempe, tahu atau kacang-kacangan) sebanyak 100 gram, serta ⅔ atau 150 gram lainnya diisi oleh sumber karbohidrat seperti beras, kentang atau jagung," lanjutnya.
Mengikuti Pola Makan Sehat Viral di Medsos = Mitos
Ilustrasi/ Foto: freepik.com/Freepik
Pola makan atau tips diet yang sering beredar di media sosial juga menjadi perhatian. Sebab, belum tentu diet tersebut sudah disetujui oleh dokter atau ahli gizi. “Dokter gizi atau ahli gizi dapat mengatur pola diet berdasarkan kondisi tubuh pasien agar kebutuhan makronutrien dan mikronutrien seperti vitamin mineralnya tetap bisa terpenuhi,” dr. Putri menegaskan. Trial-and-error diet hanya akan mengganggu kesehatan.
Olahraga Penting untuk Turunkan Berat Badan = Fakta
Ilustrasi/ Foto: Pexels.com/Nathan Cowley
Selain dari asupan, olahraga juga penting untuk menurunkan berat badan. Disarankan agar seseorang berolahraga selama 150 menit per minggu sebagaimana anjuran World Health Organization (WHO). Olahraga kardio intensitas sedang dan untuk penguatan massa otot seperti push up, sit up, dan plank juga disarankan.
Bisa Makan Apa Saja Saat Waktu Makan Intermittent Fasting = Mitos
ilustrasi intermittent fasting/ Foto: Getty Images/iStockphoto/clubfoto
Intermittent fasting yang melibatkan makan pada jam-jam tertentu turut populer di tengah masyarakat. Namun tidak semua melakukan diet ini dengan benar. Pada waktu makan, tak jarang seseorang justru makan apa pun yang bisa dimakan. Padahal yang harus jadi perhatian adalah memenuhi asupan karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral secara seimbang.
Terkait ini, dr. Putri melanjutkan, “Tujuan dari intermittent fasting adalah mengurangi massa lemak tubuh, bukan menurunkan berat badan saja. Jika massa otot ikut menurun, maka akan menyebabkan seseorang jadi mudah sakit, mudah lelah, rambut rontok, sehingga efek produktivitas menurun”.
Mitos dan fakta tersebut memberi kita pandangan baru akan pola makan yang sehat. Namun bukan berarti ini membuat kita sulit menerapkannya karena Tokopedia menghadirkan fitur TOKOPEDIA NYAM! yang menyediakan beragam makanan dan minuman, termasuk makanan sehat dari pelaku usaha lokal seluruh Indonesia.
Tokopedia/ Foto: Courtesy of Tokopedia |
“Masyarakat juga bisa memanfaatkan Tokopedia NOW! Untuk mendapatkan bahan-bahan makanan yang sehat, mulai dari sayur, buah, daging dan masih banyak lagi, dengan pengiriman yang lebih cepat hingga 2 jam setelah pembayaran,” ujar Category Development Senior Lead Tokopedia, Revie Jefta Akhwilla.
Dengan begitu, kamu tidak perlu pusing nggak bisa makan sehat karena mendapatkan bahan makanannya semakin mudah dengan Tokopedia.
Ilustrasi/ Foto: Ilustrasi iStock
Tokopedia/ Foto: Courtesy of Tokopedia