7 Tanda Metabolisme Tubuh Melambat yang Bikin Susah Menurunkan Berat Badan
Selain menjaga pola makan, upaya penurunan berat badan juga membutuhkan konsistensi. Seringkali, walaupun sudah mati-matian berusaha membatasi asupan makanan, tetapi tidak membuahkan hasil yang maksimal. Nah, bisa jadi, Beauties mengalami yang namanya ‘metabolisme melambat’.
Metabolisme sendiri merupakan proses tubuh yang mengubah makanan menjadi energi, membangun dan memperbaiki jaringan, serta membuang racun dari tubuh. Ketika metabolisme melambat, maka tubuh menggunakan lebih sedikit kalori untuk mempertahankan dirinya, yang berpotensi menyebabkan kesulitan menurunkan berat badan.
Melansir dari CNBC Indonesia, berikut ini adalah tanda-tanda metabolisme tubuh melambat yang perlu diwaspadai. Apa saja? Simak!
1. Mudah Lelah
Mudah lelah/ Foto: Freepik.com/freepik
Mungkin Beauties tidak menyadarinya, namun sering merasa lelah bisa menjadi tanda metabolisme yang lambat.
Ketika metabolisme berjalan lambat, proses pemecahan makanan menjadi energi juga akan berjalan lambat sehingga menyebabkan tingkat energi yang rendah. Akibatnya, Beauties akan merasa kelelahan secara terus-menerus. Jika dibiarkan, kondisi ini dapat memengaruhi produktivitas.
Pastikan kamu memiliki pola makan yang sehat, cukup istirahat, dan rutin berolahraga, untuk membantu meningkatkan energi dan memicu produktivitas kerja.
2. Kulit Terasa Kering
Kulit kering/ Foto: Freepik.com/jcomp
Kulit kering seringkali dianggap sebagai hal yang lumrah terjadi, namun bisa menjadi indikator beberapa masalah kesehatan yang perlu diperhatikan. Salah satunya merupakan gejala metabolisme yang lambat.
Metabolisme yang lambat dapat memengaruhi fungsi hormon tiroid, yang berperan untuk menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh, termasuk kelembapan kulit. Jika terjadi perlambatan metabolisme, maka dapat menyebabkan kulit yang sangat dehidrasi. Akibatnya, kulit menjadi kering dan kusam.
3. Berat Badan Naik
Berat badan naik/ Foto: Freepik.com/jcomp
Seringkali saat sedang menjalani diet dengan mengurangi porsi makan dan olahraga secara teratur, tubuh malah mengalami kenaikan berat badan atau ‘stuck’ cukup lama. Itu tandanya metabolisme tubuh kamu tengah melambat.
Ketika metabolisme melambat, tubuh tidak dapat mengubah makanan menjadi energi secepat biasanya. Tubuh hanya membakar sedikit kalori, namun justru lebih banyak menyimpannya sebagai lemak. Akibatnya, tubuh lebih sulit untuk menurunkan berat badan.
4. Sering Merasa Kedinginan
Merasa kedinginan/ Foto: Freepik.com/wayhomestudio
Panas tubuh dihasilkan melalui proses metabolisme. Sedangkan, memiliki suhu tubuh yang selalu dingin dikaitkan dengan metabolisme yang melambat. Metabolisme yang lambat dapat menyebabkan suhu tubuh lebih rendah dari biasanya, sehingga menyebabkan tubuh sering merasa dingin dalam segala kondisi.
Selain metabolisme lambat, selalu merasa kedinginan juga bisa disebabkan oleh anemia, hipotiroidisme, atau masalah kesehatan lainnya.
5. Mengidam
Mengidam/ Foto: Freepik.com/wayhomestudio
Sering ngidam makanan tertentu, terutama makanan yang tinggi gula atau karbohidrat olahan? Awas, bisa jadi, itu tanda kamu mengalami metabolisme yang melambat.
Mengidam makanan yang rendah nutrisi dan pola makan yang tidak sehat memang bisa memberikan energi dengan cepat, tetapi efeknya hanya sementara. Setelahnya, Beauties akan merasa lelah lagi. Hal itu karena metabolisme tidak berhasil mengubah makanan menjadi energi dan nutrisi yang dibutuhkan, sehingga mendorong tubuh untuk mencari lebih banyak energi melalui makanan.
Cobalah untuk mengganti ngidam makanan manis dengan makanan yang lebih sehat dan bergizi, seperti buah-buahan atau yogurt.
6. Perubahan Suasana Hati
Perubahan suasana hati/ Foto: Freepik.com/benzoix
Ketidakseimbangan hormon akibat metabolisme lambat dapat mengganggu fungsi otak dan memengaruhi suasana hati, seperti mudah tersinggung dan frustrasi.
Jika Beauties mengalami perubahan suasana hati yang ekstrim dan sering, coba perhatikan pola makan dan aktivitas fisik kamu. Hal itu karena beberapa perubahan suasana hati bisa disebabkan oleh berbagai faktor seperti stress, kurang tidur, atau masalah kesehatan mental.
7. Masalah Pencernaan
Masalah pencernaan/ Foto: Freepik.com/jcomp
Metabolisme yang buruk dapat mengganggu kesehatan sistem pencernaan, di antaranya menyebabkan sembelit, kembung, atau diare. Jika pencernaan terganggu, tubuh tidak dapat menyerap nutrisi dengan baik sehingga dapat memperlambat metabolisme.
Cara Mengatasi Metabolisme Melambat saat Diet
Meskipun tidak ada cara cepat untuk mengembalikan metabolisme agar kembali normal. Namun, ada beberapa cara yang bisa membantu meningkatkan metabolisme secara bertahap dan alami. Berikut di antaranya:
1. Jalani Pola Makan Bergizi
Tak bisa dimungkiri, mengonsumsi makanan yang kaya nutrisi penting seperti protein, serat, karbohidrat, dan mineral, merupakan cara yang efektif untuk meningkatkan dan mempertahankan laju metabolisme tubuh.
Tubuh akan membutuhkan lebih banyak waktu untuk memecah protein, sehingga kamu bisa merasa kenyang lebih lama.
2. Konsumsi Kalori yang Cukup
Meskipun sedang diet, pastikan tetap mengonsumsi kalori yang cukup setiap hari. Sebab, mengonsumsi terlalu sedikit kalori dapat memberi sinyal pada tubuh untuk beradaptasi dengan jumlah tersebut, sehingga mengharuskan dalam metabolisme yang lebih lambat.
3. Aktif Bergerak
Semakin aktif bergerak, maka semakin terjaga pula metabolisme tubuh. Hal itu karena aktivitas fisik dapat membantu proses pembakaran lemak dan pembentukan otot sehingga bisa meningkatkan metabolisme tubuh dan mencegah kenaikan berat badan.
4. Istirahat yang Cukup
Kurang tidur dapat menurunkan metabolisme tubuh. Sebab itu, sangat penting untuk memiliki waktu istirahat yang cukup sebagai cara meningkatkan metabolisme tubuh sehingga proses pembakaran kalori dapat lebih optimal ketika tidur di malam hari.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa seseorang yang tidak cukup istirahat seringkali merasa kurang kenyang setelah makan, serta membakar lemak dalam makanan lebih rendah.
5. Kurangi Stres
Saat stres, tubuh akan mengeluarkan hormon kortisol. Hormon kortisol yang terlalu banyak dapat mengganggu metabolisme dan menyebabkan penumpukan lemak, terutama di sekitar perut. Dengan mengelola stress, maka dapat membantu meningkatkan metabolisme.
Ada beberapa cara yang bisa Beauties lakukan untuk mengelola stress, di antaranya olahraga seperti jogging atau bersepeda, di mana dapat membantu menurunkan kadar kortisol dan meningkatkan metabolisme. Sementara, teknik relaksasi seperti yoga atau meditasi, dapat membantu mengurangi tekanan mental dan emosional.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!