Harus Selektif, 4 Sumber Protein Ini Harus Dihindari Saat Diet Menurut Ahli

Siti Kholifatun Nadiah | Beautynesia
Senin, 26 Sep 2022 09:30 WIB
Harus Selektif, 4 Sumber Protein Ini Harus Dihindari Saat Diet Menurut Ahli
Protein yang harus dihindari saat diet/Foto: Getty Images/Kanawa_Studio

Sudah bukan menjadi rahasia lagi jika protein dianggap sebagai nutrisi yang paling penting untuk menurunkan berat badan. Melansir dari Healthline, protein dapat membantu menurunkan berat badan dan menghilangkan lemak perut dengan cara meningkatkan metabolisme, mengurangi nafsu makan, dan mengubah beberapa hormon pengatur berat badan.

Ketika kamu menjalani diet untuk menurunkan berat badan, pastikan apakah porsi asupan protein yang kamu konsumsi sudah sesuai atau belum. Jika porsi protein sudah sesuai, jangan lupa untuk memastikan juga apakah sumber protein yang kamu konsumsi itu aman untuk diet atau justru sebaliknya. Sebab, meskipun protein bagus untuk menurunkan berat badan, tetapi tidak semua sumber protein bekerja seperti itu ya, Beauties.

Oleh karena itu, penting untuk mengetahui sumber protein apa saja yang sebaiknya tidak dikonsumsi saat diet. Merangkum dari Cleveland Clinic, berikut 4 sumber protein yang harus dihindari saat diet menurut ahli. Yuk, simak!

Daging Olahan

Hot dog
Hot dog/Foto: Freepik/@jcomp

Daging olahan seperti hot dog dan sosis menjadi sumber protein yang harus dihindari saat diet. Menurut Emily Bostin MS, RDN, LD, daging olahan seperti hot dog dan sosis sarat dengan pengawet dan mengandung daging yang dipisahkan secara mekanis. Selain itu, hot dog memiliki nutrisi yang sangat sedikit untuk jumlah kalori yang dikonsumsi dan hanya mengandung sedikit protein.

Pernyataan yang sama juga dikatakan oleh Julia Zumpano, RD, LD, hot dog dan daging olahan lainnya, seperti salami, pepperoni, dan sosis, umumnya mengandung lebih sedikit protein daripada sepotong daging atau ikan segar tanpa lemak.

Sebaliknya, kandungan lemak jenuh dan natrium yang tinggi di dalamnya bisa meningkatkan kolesterol, tekanan darah, dan mendorong penambahan berat badan. Bagian terburuknya adalah daging olahan dianggap karsinogenik karena banyak mengandung nitrat atau nitrit, yang mana bisa memicu penyakit kanker.

Daging Merah Pemakan Biji-bijian

Daging merah pemakan biji-bijian
Daging merah pemakan biji-bijian/Foto: Freepik/@freepik

Terlalu banyak memakan daging merah, seperti daging sapi, babi, dan domba bisa berbahaya untuk kesehatan. Apalagi jika daging merah tersebut adalah pemakan biji-bijian. Menurut Kristin Kirkpatrick, MS, RD, LD, daging merah yang diberi makan biji-bijian adalah sumber protein yang paling buruk karena kandungan lemak jenuhnya yang tinggi.

Selain itu, dalam sebuah penelitian yang mengaitkan antara diet dan daging merah, bisa menyebabkan risiko serangan jantung dan stroke yang lebih tinggi. Bahkan World Health Organization (WHO) juga menyebutkan bahwa daging merah sebagai kemungkinan karsinogen karena dikaitkan dengan beberapa jenis kanker.

Kristin menyarankan jika harus makan daging merah, lakukan dengan cermat dan pilihlah daging yang diberi makan rumput karena itu lebih rendah lemak. Sebuah penelitian menunjukkan daging merah yang diberi makan rumput mengandung 50 persen lebih banyak lemak omega-3 daripada daging yang diberi makan pada umumnya.

Bubuk Protein Berkualitas Rendah

Bubuk protein
Bubuk protein/Foto: Freepik/@atlascompany

Menurut Brigid Titgemeier, MS, RDN, LD, setiap bubuk protein memiliki kandungan yang tidak sama. Jika pada umumnya bubuk protein mengandung whey, kasein, daging sapi, kolagen, rami, kacang polong dan nasi maka ada beberapa bubuk protein yang mengandung tambahan, seperti gula, pemanis buatan, pengawet, dan lain sebagainya.

Mengapa demikian? Karena bubuk protein diatur sebagai suplemen bukan makanan, bubuk protein mungkin juga mengandung bahan pengisi, pengikat, pewarna, penyedap dan pengawet. Untuk menghindari kesalahan dalam memilih bubuk protein, Brigid merekomendasikan, pilihlah produk berkualitas tinggi yang sesuai dengan prinsip makanmu sehari-hari.

Jika kamu vegetarian, pastikan untuk menggunakan bubuk protein nabati. Sedangkan, jika kamu memiliki intoleransi atau alergi susu, kamu harus menghindari whey. Brigid juga menyarankan untuk mencari bubuk protein organik yang memiliki sedikit bahan tanpa tambahan gula, pemanis buatan, maupun pengawet atau pengisi.

Produk Susu

Keju
Keju/Foto: Freepik/@freepik

Jika kamu menyukai produk susu, tetapi sedang diet maka bijaksanalah untuk menguranginya karena hampir sebagian besar produk susu mengandung beberapa protein hewani, seperti 7 gram dalam 1 ons keju cheddar, 8 gram dalam 1 cangkir susu, 9 hingga 17 gram dalam 8 ons yogurt. 

Menurut Anna Taylor, MS, RD, LD, kamu masih bisa mengonsumsi produk susu seperti keju rendah lemak, tetapi jika digunakan dalam jumlah sedang, yaitu tidak lebih dari 1 ons per hari. Jika kamu mengonsumsi terlalu banyak, menurut Alax Neiswonger, RD, LD, itu akan memicu terjadinya masalah kesehatan, seperti peningkatan berat badan, risiko diabetes, kanker, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan lainnya.

Nah, Beauties itulah tadi 4 sumber protein yang sebaiknya dihindari saat diet. Perlu diingat, bahwa tidak semua sumber protein bagus untuk menurunkan berat badan dan jika kamu mengonsumsinya terlalu banyak maka dapat menyebabkan masalah dehidrasi dan mempercepat penyakit ginjal.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
CERITA YUK!
Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE