Hati-hati! Ini 7 Tanda Tubuh Kekurangan Protein yang Sering Dianggap Normal

Ayu Novita Sari | Beautynesia
Jumat, 02 Feb 2024 18:15 WIB
3. Kuku dan Rambut Rapuh
Rambut rapuh/Foto:freepik.com/freepik

Protein merupakan makronutrien penting yang dibutuhkan tubuh dan digunakan tubuh dalam jumlah besar. Protein berguna dalam memberikan struktur sel, membangun sel, dan melindungi tubuh dari virus dan bakteri.

Selain itu, protein juga berfungsi membangun pertumbuhan dan perkembangan anak-anak, remaja, dan ibu hamil. Sehingga usahakan agar selalu mencukupi asupan protein harian. 

Menurut United States Departement of Agriculture (USDA), kebutuhan harian protein perempuan sekitar 46 gram sedangkan untuk pria sekitar 56 gram. 

Tubuh kita akan memberikan tanda-tanda jika kekurangan asupan protein. Apa saja tanda-tandanya? Simak ulasan berikut!

1. Sering Sakit

Sering sakit/Foto:freepik.com/freepik

Ketika kamu terus-menerus flu atau merasa tidak enak badan, bisa jadi karena sistem kekebalan tubuh kamu bekerja kurang optimal.

Dikutip dari Eat This Not That, antibodi membantu membuat sistem antibodi yang melindungi tubuh dari infeksi dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. 

 

2. Perubahan Suasana Hati

Perubahan Suasana Hati/Foto:freepik.com/freepik

Perubahan suasana hati terjadi karena kekurangan protein yang memengaruhi produksi neurotransmitter.

Neurotransmitter merupakan bahan kimia yang membuat komunikasi antar sel otak untuk menjaga keseimbangan suasana hati. 

Kekurangan protein dapat menyebabkan terlalu banyak makan karbohidrat dan mengalami penurunan gula darah, sehingga membuat suasana hati kamu berubah-ubah. 

3. Kuku dan Rambut Rapuh

Rambut rapuh/Foto:freepik.com/freepik

Kuku dan rambut terdiri dari keratin, yang merupakan protein struktural yang membutuhkan asam amino.

Jika kamu kurang asupan protein, tubuh tidak dapat memproduksi cukup keratin untuk pertumbuhan, kekuatan, dan pemeliharaan rambut dan kuku yang sehat. 

Dengan mengonsumsi cukup protein, kuku dan rambut kamu akan lebih kuat dan juga berkilau. 

4. Menderita Anemia

Menderita anemia/Foto:freepik.com/freepik

Anemia disebabkan oleh kekurangan asupan protein dalam makanan. Menurut National Institutes of Health, hemoglobin penting sebagai transportasi oksigen dalam tubuh yang berasal dari protein.

Ada banyak bentuk kekurangan zat besi, salah satunya hipoprotein yang merupakan kondisi seseorang memiliki kadar protein yang sangat rendah dalam darahnya.

Untuk mengatasinya kamu bisa makan makanan kaya protein setiap hari untuk memenuhi asupan zat besi. 

5. Sering Merasa Lapar

Merasa lapar/Foto:freepik.com/benzoix

Studi dari Nutrition & Metabolism BMC mengatakan bahwa, protein adalah makronutrien yang paling mengenyangkan. Sehingga membuat kamu merasa kenyang lebih lama dan membantu mengurangi rasa lapar.

Kamu bisa mengonsumsi protein, lemak, dan karbohidrat bersama-sama untuk melengkapi menu makan kamu.

 

6. Sulit Menurunkan Berat Badan

Sulit menurunkan berat badan/Foto:freepik.com/KamranAydinov

Jika kamu sedang mencoba menurunkan berat badan, tapi kamu merasa berat badan kamu stuck di angka yang sama bisa jadi kamu kekurangan protein.

Menurut Harvard Medical School, protein memiliki efek termal yang tinggi, artinya perlu lebih banyak kalori untuk dibakar selama proses pencernaan dibandingkan karbohidrat atau lemak. 

Sehingga beberapa orang yang tidak mengonsumsi cukup protein, mereka akan lebih lapar yang mengakibatkan konsumsi makanan berkalori tinggi. 

7. Memiliki Tulang yang Lemah

Tulang yang lemah/Foto:freepik.com/stefamerpik

Protein bukan hanya penting untuk otot tapi juga untuk kesehatan tulang. Kamu bisa melakukan olahraga untuk menjaga tulang agar tetap baik dan diiringi dengan asupan protein yang cukup setiap harinya.

Menurut American Society for Nutrition, asupan protein yang lebih tinggi dapat meningkatkan kepadatan tulang dan mengurangi risiko patah tulang. 

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE