Hindari 5 Aktivitas Rumahan Ini Pas Kualitas Udara Buruk, Sepele Tapi Bikin Sakit!
Udara yang kita hirup sehari-hari dapat berpengaruh besar pada kesehatan. Itulah mengapa ada yang namanya air quality alerts, tanda peringatan saat indeks kualitas udara menjadi buruk.
Saat itu terjadi, kebanyakan dari kita sudah paham untuk mengurangi aktivitas di luar rumah. Namun, jarang ada yang menyadari bahwa beberapa aktivitas di dalam rumah ternyata juga bisa menyumbang pengaruh tak baik bagi kesehatan.
Di tengah polusi udara kota, biasanya secara natural kita langsung mengambil tindakan seperti pakai masker, menggunakan transportasi umum jika bepergian, atau libur jogging. Namun di dalam rumah, sudahkah kita berhenti melakukan kebiasaan-kebiasaan berikut ini?
Indoor Workout
Ilustrasi workout dalam ruangan/ Foto: pexels.com/Nicholas Fu
Untuk orang-orang yang suka cari alasan biar bisa skip olahraga, saat polusi udara tinggi mungkin adalah waktu yang tepat. Kita tidak disarankan untuk berolahraga di dalam ruangan ketika kualitas udara buruk.
Menurut Richard Firshein, MD pakar pengobatan integratif dan presisi di New York, olahraga meningkatkan paparan bahan kimia dan racun hingga 10 kali lipat, seperti dikutip dari laman Real Simple. Jennie Bergman, senior product manager, indoor environmental quality di Trane Technologies membenarkan bahwa ketika polusi udara atau tingkat kontaminan tinggi, maka efek paparannya semakin besar, seperti iritasi mata, hidung, dan tenggorokan, serta sakit kepala atau pusing, dan kelelahan. Jadi, kita disarankan untuk menghindari olahraga berat atau latihan pernapasan dalam yang bisa memperburuk paparan paru-paru.
Merokok
Ilustrasi merokok dalam ruangan/ Foto: pexels.com/Levent Simsek
Jika kualitas udara buruk, harap matikan rokok. Bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga demi kemaslahatan orang lain yang statusnya perokok pasif. Seperti yang kita tahu, rokok tidak baik untuk kesehatan. Apalagi dalam kondisi polusi udara yang tinggi, merokok hanya akan memperparah keadaan karena dampaknya adalah kanker paru-paru, infeksi saluran pernapasan, dan asma.
Hal ini juga berlaku untuk rokok elektrik atau vape. Penggunaan rokok elektrik di dalam ruangan menyebabkan tingginya tingkat partikel halus yang mirip dengan rokok tembakau, sebagaimana hasil studi para peneliti dari Universitas California tahun 2020 yang diterbitkan di Annual Review of Public Health.
Rangkaian Perawatan Kecantikan
Ilustrasi lilin aromaterapi/ Foto: pexels.com/Elina Fairytale
Berdiam di rumah memang paling seru duduk-duduk santai sambil perawatan, berendam air panas misalnya. Tetapi lain halnya jika kualitas udara sedang buruk. Air panas dan beruap dapat meningkatkan kelembapan di dalam rumah. Menurut Bergman, hal itu memperburuk tingkat kontaminan.
Demikian pula dengan menyalakan dupa atau lilin aromaterapi. Dalam studi para peneliti di Universitas Kopenhagen tahun 2017, mereka menemukan bahwa partikel yang dilepaskan saat lilin terbakar bisa sama berbahayanya dengan asap knalpot bagi tikus.
Selain itu, kegiatan manicure-pedicure juga sebaiknya dihindari saat kualitas udara buruk. Cat kuku maupun remover-nya mungkin mengandung senyawa organik volatil (VOCs) yang membahayakan kesehatan, seperti yang dijelaskan oleh Environmental Working Group, kelompok aktivis lingkungan di Amerika.
Bersih-bersih Menggunakan Produk yang Wangi
Ilustrasi mengepel lantai/ Foto: pexels.com/Antoni Skhraba
Duduk diam di rumah saja kadang menginspirasi kita untuk bersih-bersih. Bila kualitas udara buruk, sebaiknya hindari pemakaian produk-produk pembersih yang mengandung VOCs (Volatile Organic Compunds).
Lauren Wroblewski, senior consumer scientist di Seventh Generation mengatakan bahwa senyawa organik VOCs dapat menambah polusi udara di ruangan. Banyak pembersih semprot mengandung VOCs, seperti alkohol dan wewangian atau fragrance. Menurut Wroblewski, bebas pewangi adalah salah satu cara untuk mengatasi kualitas udara yang buruk.
Menyalakan Heater atau Pemanas Ruangan
Ilustrasi perapian pemanas ruangan/ Foto: pexels.com/Thomas Vitali
Bila merasa kedinginan, kenakan pakaian tebal, kaus kaki, dan selimut karena sekarang bukan waktunya menyalakan heater atau pemanas ruangan, apalagi perapian. Pemanas kecil dapat melepaskan gas dan partikulat ke udara yang berkontribusi terhadap polusi udara, sebagaimana halnya api dari perapian atau pembakaran sampah.
Seperti asap kayu, heater ruangan mungkin dapat menyebabkan batuk, serangan asma, hingga kanker paru-paru. Terlebih jika dinyalakan saat kualitas udara buruk.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!