Ingat! Susu Kental Manis Bukan untuk Diseduh atau Diminum Sebagaimana Minuman Susu

Susu kental manis tampaknya masih jadi salah satu minuman yang dikonsumsi oleh segala usia seolah jadi minuman susu. Padahal, susu kental manis (SKM) berbeda dengan susu segar cair maupun bubuk, lho.

Ya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada situs websitenya menjelaskan, SKM bukan untuk pengganti susu. BPOM juga menegaskan, SKM tidak boleh diberikan pada bayi hingga anak berusia 12 bulan, Beauties. Karena itu, SKM sama sekali bukan pengganti ASI maupun susu formula, ya!

Bahaya Bila Menyeduh Susu Kental Manis

Susu Kental Manis, Tak Boleh Diseduh dan Sebabkan Gizi Buruk/ Foto: Getty Images/iStockphoto/EugeneTomeev/detikcom

"Sebab, cara konsumsi seperti itu (diseduh) merupakan kebiasaan yang salah dan harus diubah," kata Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan, Rita Endang.

Alasan kenapa SKM berbeda dengan susu lainnya, karena SKM mengandung tinggi gula hingga mencapai 50%. Karenanya, kalau kamu menyeduh dan rutin meminumnya maka akan meningkatkan risiko diabetes, obesitas, kerusakan pada gigi, dan tidak bisa diandalkan jadi sumber gizi, sebab memiliki kandungan gizi yang rendah.

SKM pun kerap dikaitkan sebagai faktor seseorang kurang gizi yang berisiko sebabkan stunting (kondisi tinggi badan anak lebih pendek dari anak seusianya), juga underweight pada anak.

Mirisnya, menurut Hasil Survei Sosial dan Ekonomi Nasional 2016, gambaran persentase belanja susu masyarakat didominasi SKM yaitu sebesar 60-74%. Adapun kebanyakan dari mereka yang membeli susu kental manis berasal dari masyarakat berpenghasilan rendah. 

Lantas bagaimana cara menikmatinya dengan benar?

Kontroversi Susu Kental Manis, Tak Boleh Diseduh dan Sebabkan Gizi Buruk/ Foto: Getty Images/iStockphoto/EugeneTomeev/detikcom

Rita melanjutkan, SKM bisa digunakan sebagai topping makananmu.

"Kami sudah menuangkan dalam regulasi peraturan badan POM nomor 31 tahun 2018 tentang label pangan olahan jadi memang ditegaskan pula bahwa penggunaan yang benar itu digunakan sebagai topping misalnya untuk martabak, campuran kopi, coklat, dan lain-lain," katanya.

Meski begitu, bukan berarti kamu bisa makan semau kamu ya! Sebaiknya tetap disesuaikan dengan kebutuhan gula harianmu.