Jangan Asal, Ini Aturan Minum Susu Kambing Etawa untuk Peroleh Manfaat Optimal!

Nisrina Salsabila | Beautynesia
Rabu, 01 Jan 2025 18:00 WIB
1. Konsumsi Susu Kambing Etawa yang Telah Dipasteurisasi
Susu kambing etawa segar/Foto: Dok. detikcom/Pradito Rida Pertana

Pernahkah kamu minum susu kambing etawa? Sesuai namanya, susu kambing etawa merupakan susu yang diperah dari kambing jenis etawa.

Hewan ternak yang aslinya berasal dari distrik Etawah di India ini memang terkenal sebagai penghasil susu. Susu kambing etawa terbukti lebih unggul dari susu sapi dalam hal lebih kaya akan nutrisi, rendah alergi, dan lebih mudah dicerna oleh tubuh. Maka, tak heran jika sejumlah orang memilih mengonsumsi susu kambing etawa sebagai alternatif dari susu sapi, terutama bagi mereka yang alergi susu sapi dan intoleransi laktosa.

Minum susu kambing etawa secara rutin mampu memberikan beragam khasiat bagi kesehatan. Menurut jurnal Food Science & Nutrition (2023), susu kambing dapat membantu mendorong kekuatan sistem imun, meningkatkan kesehatan pencernaan, mendukung penyimpanan zat besi, mengatasi peradangan pada tubuh, hingga baik untuk kesehatan tulang karena tinggi kalsium.

Demi memperoleh khasiat susu kambing etawa secara optimal, alangkah baiknya jika kamu mengonsumsinya secara rutin dan sesuai dengan aturannya. Berikut ini deretan aturan minum susu kambing etawa yang harus diperhatikan.

1. Konsumsi Susu Kambing Etawa yang Telah Dipasteurisasi

Susu kambing etawa segar/Foto: Dok. detikcom/Pradito Rida Pertana

Pilihlah susu kambing etawa yang sudah melalui proses pasteurisasi guna menjamin kebersihannya. Sebagai info, pasteurisasi adalah metode pemanasan susu pada suhu tertentu untuk membunuh kuman dan memperlambat pertumbuhan mikroba. Pasteurisasi biasanya dilakukan pada suhu 62–90 derajat Celsius selama 10–15 detik. 

Spesialis penyakit menular Dr. Michelle Chan menjelaskan, susu kambing mentah yang tidak dipasteurisasi berpotensi mengandung bakteri yang dapat menyebabkan penyakit serius pada manusia, termasuk keracunan makanan. Dikutip dari Harvard Health Publishing, bahaya minum susu mentah lebih berisiko terutama pada bayi, anak kecil, dan remaja, perempuan hamil, lansia, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

2. Minum Susu Kambing Etawa Secukupnya

Minum susu/Foto: Freepik.com/makistock

Mengutip WebMD, walau susu kambing etawa kaya akan nutrisi, namun penting juga untuk mengonsumsi susu ini secukupnya saja. Susu kambing memiliki lebih banyak kalori dan lemak per sajian dibandingkan jenis susu lainnya.

Mengonsumsi terlalu banyak kalori dan lemak bisa menyebabkan kenaikan berat badan. Kemudian, susu kambing etawa masih memiliki laktosa meski tidak setinggi susu sapi. Jika dikonsumsi secara berlebihan, hal ini bisa berisiko bagi orang yang memiliki intoleransi laktosa.

Adapun aturan porsi minum susu kambing etawa yang disarankan adalah tidak lebih dari 200 mililiter per hari, baik sebelum makan ataupun sesudah makan.

3. Hindari Mencampur Susu dengan Makanan Lain

Konsumsi susu dan lemon sebaiknya tidak digabung/Foto: Unsplash.com/Boglárka Salamon

Beberapa kombinasi makanan dapat berbahaya jika dikonsumsi bersamaan. Bahan-bahan tertentu dapat berinteraksi dengan cara yang tidak terduga, sehingga bisa memicu reaksi alergi, mengurangi penyerapan nutrisi, memperburuk kondisi kesehatan, atau menyebabkan gangguan pencernaan.

Dikutip via Business Day, hindari memadukan susu dengan berbagai makanan, mulai dari pisang, buah asam, melon, telur, daging, ikan, yogurt, keju, sayuran, dan polong-polongan. Sebaliknya, susu boleh dikombinasikan dengan makanan yang lembut dan mudah dicerna, seperti kurma, madu, oatmeal, dan almond untuk meningkatkan kesehatan sistem pencernaan. 

4. Jangan Berikan Susu Kambing Etawa pada Bayi

Susu formula bayi/Foto: Freepik.com/wckiw

Susu formula berbahan dasar susu kambing aman dikonsumsi oleh bayi baru lahir hingga usia 12 bulan. Akan tetapi, susu kambing segar dan jenis susu murni lainnya yang bukan susu formula bayi dan bukan ASI harus dihindari sepenuhnya bagi bayi kurang dari 1 tahun, sebagaimana direkomendasikan oleh American Academy of Pediatrics (AAP), dikutip dari Healthline.

Hal ini lantaran susu kambing saja tidak mengandung cukup nutrisi esensial bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi jika dikonsumsi sebagai pengganti susu formula bayi atau ASI. Lebih jauh lagi, sistem pencernaan bayi belum cukup matang untuk mencerna sejumlah besar protein dalam susu hewani. Namun, setelah bayi mencapai usia 1 tahun, aman untuk memperkenalkan susu kambing murni asalkan telah dipasteurisasi.

****
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(ria/ria)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE