Beautynesian, apakah kamu sering keliru dalam mengindikasi gejala kurang darah dan darah rendah? Sekilas kedua penyakit ini memang terdengar serupa, gejalanya pun memiliki kemiripan seperti pusing, lemas, mual hingga muntah.
Namun sebenarnya penyakit darah rendah dan kurang darah adalah dua penyakit berbeda. Penyebab penyakit ini juga berbeda. Dalam dunia kedokteran, darah rendah disebut hipotensi atau tekanan darah rendah, sedangkan kurang darah disebut anemia. Supaya Beautynesian bisa membedakan dua penyakit ini, yuk simak dulu penjelasan mengenai anemia dan hipotensi!
1. Apa itu anemia atau kurang darah?
Anemia atau kurang darah adalah kondisi di mana tubuh kekurangan sel darah merah sehat untuk membawa oksigen yang cukup ke jaringan tubuh. Kurang darah adalah kelainan darah yang paling umum terjadi kepada masyarakat lho, Beautynesian.
Terdapat beberapa jenis penyakit kurang darah atau anemia, tergantung pada penyebabnya. Namun, gejala umum yang sering menyerang penderita kurang darah yaitu sakit kepala, nyeri dada, dan kulit pucat. Sifatnya bisa sementara atau jangka panjang, dan bisa berkisar dari ringan hingga berat.
| Baca Juga : Tanda Jika Tubuh Kekurangan Vitamin B12 |
2. Apa itu hipotensi atau darah rendah?
Hipotensi atau darah rendah adalah suatu kondisi saat tubuh memiliki tekanan darah di bawah angka normal. Tekanan darah diukur berdasarkan kekuatan aliran darah yang dipompa oleh jantung ke seluruh tubuh melalui arteri.
Dalam proses pemompaan darah dikenal istilah sistolik dan diastolik. Tekanan sistolik adalah proses masuknya aliran darah dari jantung ke seluruh tubuh, sedangkan proses aliran darah kembali ke jantung disebut dengan tekanan diastolik.
Perhitungan kondisi darah rendah
Beautynesian disebut mengalami kondisi darah rendah, ketika angka tekanan darah menunjukkan angka sistolik dan diastolik di bawah 90/60. Seharusnya, dalam keadaan normal tekanan darah orang dewasa adalah sekitar 120/80 mmHg.
Gejala darah rendah
Gejala yang sering dialami penderita hipotensi adalah pusing, pingsan, mual, kelelahan, dan depresi. Jika dibiarkan terus menerus, hipotensi dapat mengancam jiwa seseorang, tekanan darah rendah dapat menyebabkan kerusakan jantung dan otak akibat tidak cukupnya darah yang mengalir ke otak.
Penyebab dan penanganan darah rendah
Penyebab darah rendah atau hipotensi dapat mencakup beberapa faktor, seperti kehamilan, masalah atau kegagalan katup jantung, dehidrasi atau kekurangan vitamin B-12 dan asam folat yang menyebabkan tubuh tidak menghasilkan cukup sel darah merah.
Penanganannya pun berbeda-beda disesuaikan dengan penyebab hipotensi itu sendiri. Minum banyak air putih dapat menangani hipotensi akibat dehidrasi. Beautynesian juga perlu mengurangi tingkat stres dan beristirahat yang cukup agar hipotensi dapat cepat pulih.