Sudah melanda hampir dua tahun lamanya pandemi, virus Corona masih saja menghasilkan beragam varian baru, dan saat ini disebut dengan nama varian Omicron XE. Dilaporkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), varian baru Omicron XE ditemukan pertama kali pada awal tahun 2022, Beauties.
Kemunculan varian Omicron XE tentunya memunculkan banyak pertanyaan baru tentang apa sebenarnya bentuk dari varian tersebut, terlebih penyebaran varian sebelumnya yakni Omicron sendiri belum bisa dikatakan selesai secara total.
Lantas, seperti apa varian baru tersebut? Apakah lebih berbahaya atau adakah perbedaan dari yang sebelumnya? Simak 4 faktanya berikut ini!
Ditemukan Pertama kali di Inggris
Pertama kali ditemukan di Inggris/Foto:Freepik.com/Vichie81 |
Awal tahun dunia mulai digemparkan dengan terdeteksinya varian baru Covid-19 yang pertama kali ditemukan di Inggris tepatnya pada bulan Januari 2022. Mengutip informasi dari laman DNA India, dikonfirmasi lebih dari 600 laporan bahkan dua kali lebih banyak, ditemukannya virus Omicron XE di Inggris.
Menyusul pemberitaan tersebut, beberapa negara lain yakni Thailand, India serta Israel juga turut melaporkan penemuan kembali kasus varian yang sama meskipun tidaklah sebanyak yang ditemukan di Inggris.
Kombinasi dari Dua Varian atau Lebih
Varian XE merupakan campuran dari dua varian atau lebih/Foto:Freepik.com/Rawpixel.com |
Banyaknya virus yang bermutasi dari waktu ke waktu diketahui memungkinkan terbentuknya virus campuran atau rekombinan, salah satunya yakni varian terbaru Omicron XE. Dilansir dari laman Fox News, varian Omicron XE adalah kombinasi dari bertemunya strain Omicron asli atau BA.1 dengan BA.2 secara bersamaan.
Dengan kata lain, varian Omicron XE dapat terjadi atau muncul ketika seseorang sedang terinfeksi oleh dua varian bahkan lebih pada waktu yang sama sehingga memunculkan karakteristik baru dari gabungan virus tersebut.
Diduga Menjadi Varian Paling Menular
Memiliki tingkat penularan yang lebih tinggi/Foto:Freepik.com/Prostooleh |
Berkaitan dengan sifat rekombinan pada varian Omicron XE, membuat varian baru tersebut diduga memiliki risiko penularan yang lebih besar dibandingkan dengan varian Covid-19 lainnya. Hal ini terjadi karena varian BA.2 menyumbang banyak angka penularan serta peningkatan pada kasus pandemi Covid-19.
Sejalan dengan yang dilansir dari laman Healthline, di mana Organisasi Kesehatan Dunia yakni WHO memperkirakan bahwa tingkat pertumbuhan Omicron XE 10% lebih menular daripada varian lain termasuk BA.2 itu sendiri.
Gejala yang Ditimbulkan dari Omicron XE
Gejala yang dirasakan/Foto:Freepik.com/Interstid |
Diungkap tingkat penularannya diperkirakan tinggi, varian Omicron XE memiliki gejala yang hampir sama dengan varian Covid-19 lainnya. Gejala yang paling umum dirasakan berupa pilek, hidung tersumbat, sakit kepala hingga demam yang disertai dengan nyeri pada otot.
Uniknya, para penderita varian Omicron XE justru jarang melaporkan keluhan hilangnya fungsi indra penciuman yang mana menjadi salah satu gejala dari virus Covid yang paling sering ditemukan.
---
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!