Kenali Body Dysmorphic Disorder, Gangguan Mental yang Bikin Kamu Terlalu Fokus pada Penampilan

Anggita Kusmadewi | Beautynesia
Kamis, 16 Oct 2025 06:15 WIB
Penyebab dan Faktor Risiko
Penyebab dan Faktor Risiko/Foto: Freepik/freepik

Beauties, pernahkah kamu merasa minder dan kurang puas dengan penampilan sendiri? Jika perasaan itu terus mengganggu, bisa jadi ini bukan sekadar rasa insecure biasa.

Kondisi ini dikenal sebagai body dysmorphic disorder atau gangguan dismorfik tubuh. Ternyata, ini termasuk salah satu masalah kesehatan mental yang serius.

Penderitanya sering kali terlalu fokus pada penampilan atau satu bagian tubuh tertentu. Hal ini membuat mereka melihat kekurangan yang sebenarnya tidak nyata atau sangat kecil.

Gangguan ini bisa berdampak besar pada kepercayaan diri, hubungan sosial, hingga kualitas hidup sehari-hari. Yuk, kenali lebih jauh apa itu body dysmorphic disorder!

Apa Itu Body Dysmorphic Disorder?

Apa Itu Body Dysmorphic Disorder/Foto:Freepik/stockking

Body dysmorphic disorder (BDD) adalah gangguan mental ketika seseorang terlalu fokus pada kekurangan dalam penampilannya. Menurut Mayo Clinic, kekurangan tersebut biasanya kecil atau bahkan tidak terlihat oleh orang lain.

Penderita BDD ini sering merasa cemas, malu, atau tidak nyaman dengan penampilan mereka. Bahkan, mereka bisa menghabiskan waktu lama saat bercermin untuk mencoba menutupi kekurangannya.

Gangguan mental ini bukan sekadar soal penampilan fisik, tetapi kondisi serius yang sangat butuh perhatian. Seseorang yang memiliki gangguan ini harus segera ditangani.

Gejala Body Dysmorphic Disorder

Gejala Body Dysmorphic Disorder/Foto: Freepik/krakenimages.com

Gejala body dysmorphic disorder bisa muncul dengan berbagai bentuk. Dilansir dari Everyday Health, penderita gangguan dismorfik tubuh biasanya terlalu sering memikirkan kekurangan fisik, bahkan selama berjam-jam setiap harinya.

Mereka juga cenderung sering melihat cermin untuk memeriksa penampilannya, suka membandingkan penampilan dengan orang lain secara berlebihan, dan juga ingin mendapatkan validasi dari orang lain. 

Selain itu, gejala lain bisa berupa menghindari interaksi sosial karena merasa malu dengan penampilan. Tidak jarang, mereka depresi atau gangguan kecemasan bersamaan dengan kondisi ini.

Penyebab dan Faktor Risiko

Penyebab dan Faktor Risiko/Foto: Freepik/freepik

Menurut laman Everyday Health, gangguan dismorfik tubuh ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, bisa dari faktor genetik, struktur otak, dan lingkungan sekitar.

Pengalaman masa kecil, seperti perundungan atau komentar negatif tentang fisik, juga dapat memicu risiko lebih tinggi. Faktor tekanan sosial mengenai standar kecantikan pun ikut berkontribusi.

Selain itu, orang dengan riwayat gangguan kecemasan atau depresi lebih rentan mengalami body dysmorphic disorder. Jadi, penting untuk mengenali tanda-tandanya sejak dini.

Dampak Body Dysmorphic Disorder

Dampak Body Dysmorphic Disorder/Foto: Freepik/freepik

Melansir dari Mayo Clinic, gangguan dismorfik tubuh bisa memberikan dampak besar terhadap kehidupan sehari-hari. Penderitanya mungkin sulit berkonsentrasi karena pikiran terus-menerus fokus pada penampilan.

Rasa malu yang berlebihan juga bisa membuat penderita menghindari aktivitas sosial. Hal ini pada akhirnya memperburuk isolasi diri dan bisa membuat mereka jadi depresi.

Bukan hanya memengaruhi interaksi sosial, gangguan ini juga bisa memicu perilaku kompulsif yang tidak sehat. Hal ini dapat mengganggu pekerjaan, sekolah, dan hubungan personal secara signifikan.

Cara Mengatasi Body Dysmorphic Disorder

Cara Mengatasi Body Dysmorphic Disorder/Foto: Freepik/freepik

Cara mengatasi body dysmorphic disorder membutuhkan kombinasi terapi dan dukungan yang tepat. Menurut Everyday Health, terapi kognitif perilaku (CBT) adalah metode paling efektif untuk membantu mengubah pola pikir negatif tentang penampilan.

Penderita juga bisa meminta bantuan dokter untuk mendapatkan penanganan medis yang sesuai, seperti resep obat-obatan untuk meredakan gejala cemas dan depresi yang timbul akibat gangguan tersebut.

Selain pengobatan medis, dukungan keluarga dan teman juga sangat penting. Lingkungan yang suportif bisa membantu penderita lebih percaya diri. 

Beauties, body dysmorphic disorder bukan hal sepele yang bisa diabaikan. Gangguan ini adalah masalah kesehatan mental serius yang memengaruhi pikiran, emosi, dan kehidupan sosial. Dengan mengenali gejalanya sejak dini, kita bisa lebih peduli terhadap diri sendiri maupun orang di sekitar.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE