Kenapa Manusia Teriak saat Kaget? Ini Penjelasan Ilmiahnya!

Retno Anggraini | Beautynesia
Senin, 26 May 2025 22:30 WIB
Teriakan Bisa Membuat Kita Lebih Tenang
Penjelasan ilmiah manusia berteriak saat kaget/Foto: Freepik.com/stockking

Beauties, apa kamu pernah ketika sedang duduk santai tiba-tiba ada kecoa terbang dan refleks langsung teriak? Atau saat menonton film horor, jumpscare-nya sukses membuat kamu menjerit? Nah, ternyata berteriak saat kamu terkejut bukan hal aneh atau kebiasaan yang bisa disalahkan, reaksi tersebut justru bagian dari sistem pertahanan alami tubuh manusia.

Teriak saat kaget adalah bagian dari respons tubuh terhadap bahaya atau ancaman yang muncul tiba-tiba. Reaksi ini sering disebut sebagai bagian dari fight or flight response, yaitu mekanisme bertahan hidup yang sudah ada sejak zaman nenek moyang kita berburu dan bertahan dari hewan buas. Suara keras yang kita keluarkan bisa membantu tubuh bersiap melawan atau kabur dari sumber bahaya.

Sistem Saraf Simpatis yang Mengatur Reaksi Teriak

alasan manusia teriak saat kaget
Ilustrasi/Foto: Freepik.com/cookie_studio

Semua dimulai dari sistem saraf simpatis, bagian dari sistem saraf otonom yang bertugas mengatur reaksi darurat tubuh. Ketika kamu merasa terancam, otak akan mengirim sinyal ke seluruh tubuh untuk bersiap. Salah satu efek samping dari sinyal ini adalah tubuh kamu jadi 'on guard' dan refleks mengeluarkan suara alias berteriak.

Saat sistem saraf ini aktif, detak jantung kamu meningkat, tekanan darah naik, dan otot jadi lebih tegang. Semua itu terjadi dalam waktu sangat singkat, bahkan sebelum kamu sempat sadar apa yang sebenarnya terjadi.

Otak kamu juga akan melepaskan hormon stres seperti adrenalin yang membuat tubuh kamu langsung ‘mode siaga’. Jadi, teriakan itu bisa dibilang sebagai hasil dari lonjakan instan energi dan kewaspadaan, sebagaimana telah dilansir dari Time.

Teriakan Sebagai Sinyal Bahaya untuk Orang Lain

Penjelasan ilmiah manusia berteriak saat kaget/Foto: Freepik.com/wayhomestudio

Selain menjadi reaksi tubuh untuk melindungi diri sendiri, ternyata teriakan juga punya fungsi sosial. Saat kamu teriak, itu bisa jadi sinyal untuk orang di sekitar bahwa ada sesuatu yang tidak beres. Di alam liar, hewan juga menggunakan suara keras sebagai tanda bahaya atau panggilan minta tolong, dan manusia punya naluri yang mirip.

Misalnya, kamu teriak karena melihat ular di halaman rumah. Orang lain yang dengar bisa langsung sadar kalau ada ancaman dan bisa bantu mengatasi atau menghindar.

Tanpa perlu banyak bicara, tubuh kita langsung berkomunikasi melalui suara sebagai sistem peringatan dini. Mengutip The Swaddle, ini juga menjelaskan kenapa suara teriakan sering kali tidak bisa dikontrol, karena niatnya adalah membuat orang lain cepat tanggap.

Otak Tidak Sempat Berpikir, Langsung Teriak!

alasan manusia teriak saat kaget
Ilustrasi/Foto: Freepik.com/cookie_studio

Otak bagian bawah kita yang disebut amygdala lebih dulu bereaksi sebelum bagian otak rasional kamu sempat berpikir. Amygdala ini bertugas memproses emosi, terutama rasa takut dan mengaktifkan respons cepat terhadap ancaman.

Ini semacam shortcut yang dibuat tubuh agar kamu punya peluang lebih besar untuk selamat dari situasi mendadak. Menariknya, reaksi ini bisa berbeda-beda setiap orang, ada yang teriak keras, ada yang justru diam membeku.

Teriakan Bisa Membuat Kita Lebih Tenang

Penjelasan ilmiah manusia berteriak saat kaget/Foto: Freepik.com/stockking

Walau terdengar kontra-intuitif, ternyata berteriak juga bisa membantu kamu merasa sedikit lebih lega setelah kaget atau takut. Ini karena saat kamu berteriak, tubuh melepaskan ketegangan dan stres yang menumpuk akibat kejutan tadi. Bahkan, dalam beberapa terapi psikologis, teriak menjadi cara untuk meluapkan emosi dan melepaskan beban.

Maka dari itu, tidak heran kalau setelah berteriak saat dikejutkan sesuatu, kamu bisa merasa sedikit lebih tenang. Ini seperti ‘me-reset’ reaksi panik yang terjadi di tubuh. Namun, tentunya, kamu tetap harus melihat situasi di sekitar.

Berteriak saat kaget adalah reaksi normal dan bahkan bisa menyelamatkan nyawa dalam kondisi tertentu. Namun, tentu saja, penting juga untuk belajar mengenali reaksi tubuh kita sendiri dan mengelola rasa panik dengan lebih tenang.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.