Benarkah Rasa Cemas Bisa Sebabkan Sering Buang Air Kecil? Ternyata Ini Pengaruhnya!
Pernah merasa cemas kemudian diikuti dengan frekuensi buang air kecil yang semakin sering? Sebagai contoh nyata, sedang bersiap mengikuti ujian, tapi malah bolak-balik ke kamar mandi karena ingin buang air kecil terus-terusan.
Jika ya, mungkin banyak dari Beauties yang masih bertanya-tanya, kenapa hal tersebut dapat terjadi. Untuk menjawab pertanyaan ini, tentu kita harus menelusuri lebih lanjut dan mengetahui penjelasan lengkapnya.
Dengan mengetahui proses yang menyebabkannya, kita dapat menentukan cara terbaik untuk mengatasi atau setidaknya mengurangi. Mengutip dari Anxietycentre, berikut adalah penjelasan bagaimana kecemasan bisa menyebabkan sering buang air kecil.
Respon Stres dan Pengaruhnya terhadap Kandung Kemih
![]() Buang air kecil/ Foto: Freepik.com/drobotdean |
Ketika seseorang merasa cemas, tubuhnya merespons dengan melepaskan hormon stres seperti adrenalin dan kortisol. Salah satu efek dari pelepasan hormon ini adalah peningkatan aktivitas sistem saraf otonom, yang dapat menyebabkan kandung kemih lebih sensitif dan menimbulkan dorongan untuk buang air kecil. Ini adalah bagian dari mekanisme "fight or flight" di mana tubuh bersiap menghadapi ancaman dengan cara mengosongkan kandung kemih agar lebih ringan dan siap bergerak.
Hiperstimulasi Sistem Saraf
Hiperstimulasi saraf/ Foto: Freepik.com/freepik
Jika kecemasan berlangsung dalam jangka waktu lama, tubuh dapat mengalami hiperstimulasi atau kondisi di mana sistem saraf tetap dalam keadaan siaga tinggi. Hal ini dapat menyebabkan gangguan pada fungsi normal tubuh, termasuk sistem kemih. Kandung kemih dapat terus menerima sinyal untuk berkontraksi, meskipun tidak penuh, sehingga menyebabkan sering buang air kecil.
Dampak Kecemasan terhadap Otot Kandung Kemih
Otot kandung kemih/ Foto: Freepik.com/benzoix
Stres yang berkepanjangan dapat menyebabkan ketegangan otot, termasuk otot-otot di sekitar kandung kemih dan uretra. Ketegangan ini bisa membuat seseorang merasa ingin buang air kecil lebih sering dari biasanya. Selain itu, kecemasan juga dapat memperburuk kondisi seperti Overactive Bladder (OAB), yang ditandai dengan dorongan buang air kecil yang tiba-tiba dan sulit dikendalikan.
Perubahan Pola Tidur dan Produksi Urine
Pola tidur/ Foto: Freepik.com/freepik
Orang yang mengalami kecemasan sering mengalami gangguan tidur, yang dapat menyebabkan peningkatan produksi urine selama malam hari. Hormon antidiuretik yang biasanya mengurangi produksi urine saat tidur mungkin tidak berfungsi dengan optimal akibat stres dan kecemasan, sehingga seseorang lebih sering terbangun untuk buang air kecil.
Peran Peradangan dalam Frekuensi Buang Air Kecil
Peradangan/ Foto: Freepik.com/jcomp
Stres kronis juga dapat memicu peradangan dalam tubuh, termasuk di saluran kemih. Peradangan ini bisa meningkatkan sensitivitas kandung kemih dan menimbulkan sensasi ingin buang air kecil lebih sering. Kondisi seperti sistitis interstisial (peradangan kronis pada kandung kemih) juga dapat diperburuk oleh kecemasan.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
