Makan Daging Kambing Bisa Picu Darah Tinggi, Mitos atau Fakta?
Daging kambing biasanya banyak dikonsumsi orang dalam berbagai olahan, seperti sate, gulai, tengkleng, nasi goreng, dan lain-lain. Namun, ada beberapa orang beranggapan bahwa makan daging kambing bisa menyebabkan kolesterol naik dan darah tinggi. Persepsi yang tersebar luas di masyarakat ini seringkali didasarkan lantaran daging kambing memiliki kandungan lemak dan kolesterol yang tinggi.
Lantas, apakah benar bahwa makan daging kambing bisa memicu kenaikan tekanan darah? Berikut penjelasannya menurut ahli.
Kandungan Nutrisi Daging Kambing
Daging kambing/Foto: Freepik.com/stockking
Daging kambing menyediakan beberapa nutrisi penting, termasuk protein, zat besi, riboflavin, vitamin B12, zinc, dan potasium, dikutip dari Healthline. Umumnya, daging merah memiliki kandungan lemak jenuh yang tinggi, sehingga dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah. Tapi, jangan salah, daging kambing ternyata lebih rendah lemak total dan lemak jenuh dibandingkan daging sapi. Bahkan, daging kambing lebih unggul secara nutrisi daripada daging sapi dan ayam.
Melansir laman Global News, seporsi daging kambing (sekitar kurang lebih 85 gram) memiliki 122 kalori, 2,6 gram lemak, 0,79 gram lemak jenuh, dan 63,8 mg kolesterol. Sementara, daging sapi mengandung 179 kalori, 7,9 gram lemak, 3 gram lemak jenuh, dan 73,1 mg kolesterol.
Benarkah Daging Kambing Sumber Penyakit Darah Tinggi?
Daging kambing di pasar/Foto: Pixabay.com/Pexels
Percobaan yang dipublikasikan dalam jurnal Asian-Australasian Journal of Animal Sciences (2014) dilakukan untuk mengklarifikasi apakah tekanan darah meningkat bersamaan dengan konsumsi hidangan daging kambing. Hasil menunjukkan bahwa konsumsi daging kambing dalam jangka panjang tidak menyebabkan peningkatan tekanan darah. Melainkan, penggunaan jumlah garam yang banyak dalam proses persiapan pengolahan bertanggung jawab atas peningkatan tekanan darah.
Hal senada disampaikan oleh pakar ilmu keperawatan Universitas Airlangga, Dr. Abu Bakar S.Kep, Ns, M.Kep, yang menyoroti penggunaan bahan lain dalam mengolah daging kambing.
“Kalau mau buat sate kambing, ya lihat kecapnya juga tinggi natrium atau tidak. Kalau kecapnya tinggi natrium, yang menyebabkan tekanan darah tinggi bisa jadi kecapnya bukan dagingnya,” ucapnya, dilansir dari laman resmi Universitas Airlanggga (UNAIR).
Sebaliknya, penelitian lain dalam jurnal Veterinary World (2021) menunjukkan konsumsi daging kambing yang rendah kolesterol dan kaya asam lemak omega 6 dapat menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL), menaikkan kadar kolesterol baik (HDL), dan menurunkan risiko penyakit kardiovaskular.
Faktor yang Menyebabkan Darah Tinggi
Tekanan darah tinggi/Foto: Pixabay.com/holmespj
Dari penjelasan sebelumnya, dapat disimpulkan jika penyebab hipertensi atau darah tinggi datang dari proses pengolahannya, bukan dari daging kambing itu sendiri. Misalnya, pemakaian garam secara berlebihan dalam bumbu masakan dapat memicu terjadinya darah tinggi.
Garam mengandung unsur natrium yang berfungsi mengatur air dalam tubuh. Menurut jurnal Nutrients (2019), penggunaan natrium dalam jumlah yang berlebihan dapat mengakibatkan semakin banyak air yang disimpan dalam pembuluh darah, sehingga berisiko meningkatkan tekanan pada dinding pembuluh darah. Oleh karena itu, sering mengonsumsi hidangan daging kambing yang dimasak dengan bumbu yang mengandung tinggi garam mampu meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, dan penyakit kardiovaskular lainnya.
Kemudian, cara pengolahan makanan juga perlu diperhatikan. Mengutip The Indian Express, daging merah, terutama jika dimasak pada suhu tinggi, seperti menggoreng atau memanggang, mengandung senyawa yang dapat memicu peradangan dalam tubuh.
Di sisi lain, semua daging merah mengandung banyak lemak jenuh, yang dikaitkan dengan peradangan dan peningkatan kadar kolesterol jahat (LDL). Keduanya merupakan faktor risiko yang signifikan untuk penyakit jantung, stroke, penyakit kardiovaskular, dan kanker tertentu. Meski daging kambing dianggap sebagai alternatif yang lebih sehat karena kandungan lemak jenuhnya lebih rendah dibandingkan daging sapi, daging kambing tetap mengandung kolesterol. Jadi, kamu tetap perlu membatasi konsumsinya, ya.
Perhatikan 5 Hal Ini saat Makan Daging Kambing
Olahan sate daging kambing/Foto: Freepik.com/ignartonosbg
Berikut ini adalah beberapa tips menikmati daging kambing dengan cara yang lebih sehat:
- Tidak mengonsumsi daging secara berlebihan, makanlah hanya satu porsi atau kira-kira seukuran telapak tangan
- Hindari memilih daging yang banyak lemak, sebab bagian tersebut memiliki lemak jenuh yang tinggi
- Olah daging dengan teknik merebus, menumis, atau memanggang. Hindari mengolah daging dengan cara digoreng karena akan menyerap minyak lebih banyak lagi
- Kurangi penggunaan garam dan santan yang berlebihan saat mengolah daging
- Imbangi dengan nutrisi lain dari sayuran dan buah-buahan, serta penuhi kebutuhan air putih harian
Nah Beauties, itulah fakta lengkap mengenai konsumsi daging kambing. Ternyata penyebab hipertensi atau darah tinggi datang dari proses pengolahannya ya.
****
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!