Beauties, apakah kamu pernah mendengar istilah attachment style? Attachment style atau gaya keterikatan merupakan sifat seseorang yang dilakukan dalam menjalin suatu hubungan.
Biasanya, attachment style terbentuk akibat hubungan seseorang dengan caregiver atau pengasuhnya saat masa kanak-kanak. Terdapat empat jenis attachment style di mana avoidant attachment sebagai salah satunya.
Melansir dari laman WebMD, ada sekitar 30% dari total populasi global yang mempunyai avoidant attachment lho! Yuk kita pelajari lebih dalam tentang avoidant attachment dan bagaimana cara menanganinya!
Apa itu Avoidant Attachment Issue?
Seseorang dengan avoidant attachment issue cenderung menghindari kedekatan secara fisik dan emosional serta diselimuti oleh pikiran-pikiran negatif dalam menilai orang lain. Munculnya isu avoidant attachment terjadi saat seorang anak tumbuh di lingkungan di mana caregiver atau pengasuh mereka — seperti orang tua, nenek, kakek, ataupun orang lain yang mengasuh — tidak memperlihatkan kepedulian, jauh secara emosional, dan tidak menginginkan dekat dengan anak yang menunjukkan emosi.
Karena anak membutuhkan rasa aman dan keterikatan emosional dengan pengasuhnya, anak mungkin akan menanggapi dengan berhenti mencari kedekatan atau menekan emosinya agar tidak tampak tertekan di luar. Dengan tidak menangis atau tidak mengungkapkan perasaan, mereka berhasil dekat secara fisik dengan pengasuh mereka.
Ketika sang anak beranjak dewasa, seseorang dengan avoidant attachment akan tampak percaya diri. Tidak jarang seseorang dengan avoidant attachment dianggap sebagai seseorang yang mandiri di dunia kerja. Namun mereka perlu bekerja lebih keras lagi untuk membangun sebuah hubungan emosional. Hal ini dikarenakan oleh kebiasaan avoidant attachment untuk meredam dan tidak mengekspresikan emosinya.
Tanda - Tanda Kamu Memiliki Avoidant Attachment Issue
Seorang anak dengan avoidant attachment mungkin tidak menunjukkan keinginan untuk kedekatan, kasih sayang, ataupun rasa cinta. Beberapa tanda seorang anak memiliki isu keterikatan tersebut adalah:
- Menghindari sentuhan fisik.
- Menghindari kontak mata.
- Tidak pernah atau jarang meminta bantuan.
- Makan dengan cara yang tidak normal atau tidak teratur.
Seiring anak bertumbuh dewasa, mereka mungkin akan mengembangkan tanda-tanda avoidant attachment sebagai berikut:
- Sulit menunjukkan atau merasakan emosi mereka.
- Ketidaknyamanan dengan kedekatan dan sentuhan fisik.
- Menuduh pasangannya terlalu melekat atau terlalu terikat kepada dirinya.
- Menolak bantuan atau dukungan emosional dari orang lain.
- Ketakutan bahwa kedekatan dengan pasangan akan menyebabkan mereka terluka.
- Rasa kemandirian dan kebebasan pribadi lebih penting daripada berpasangan.
- Tidak dapat mengandalkan pasangannya selama masa stres dan tidak membiarkan pasangannya mengandalkan mereka.
- Terlihat tenang dalam situasi emosional.
Bagaimana Cara Seseorang dengan Avoidant Attachment Menangani Dirinya Dalam Hubungan?
1. Mengambil Ruang Sendiri
Saat konflik mulai meningkat dalam hubungan pasangan, mengambil ruang masing-masing bukanlah masalah. Namun, jangan menghindar dari konflik tersebut. Setelah keadaan mulai tenang dan sudah dirasa cukup mengambil ruang sendiri, bicarakanlah konflik tersebut dengan pasanganmu.
2. Mengkomunikasikan Perasaan Kamu dengan Pasangan
Pada dasarnya, seseorang dengan avoidant attachment memiliki rasa takut untuk mengekspresikan emosi yang terlihat di luar kendali mereka. Belajarlah untuk berdiskusi secara terbuka dan jujur untuk mengatur emosi bersama tanpa saling menghakimi.
3. Menantang pikiran negatif
Biasanya, seseorang dengan gaya keterikatan ini mempunyai pikiran khawatir bahwa orang lain tidak akan menanggapi saat mereka mengekspresikan emosinya. Oleh karena itu, mereka harus belajar untuk mengidentifikasi pikiran-pikiran negatif dan melawannya dengan pikiran-pikiran positif. Hal tersebut dapat dibantu dengan kejadian-kejadian yang membuktikan kebalikan dari pemikiran tersebut, contohnya seperti memikirkan saat ketika seseorang yang kamu sayangi benar-benar ada untukmu.
4. Mengikuti Sesi Terapi Profesional
Terapi adalah cara yang bagus bagimu untuk mengetahui sifat dan cara mengatur diri sendiri. Bersama dengan seorang terapis, kamu dapat mengatasi pemicu avoidant attachment dan bertukar pikiran tentang beberapa cara untuk mengatasi emosi kamu.
Setelah membaca artikel ini, apakah Beauties merasa teridentifikasi sebagai seseorang dengan avoidant attachment issue? Jika ya, tak perlu khawatir karena kondisi ini dapat disembuhkan.
Hal yang perlu kamu lakukan adalah membuat komitmen dengan dirimu sendiri untuk mengubah dan menghilangkan sifat tersebut. Jangan lupa ya, tetap carilah bantuan profesional untuk mendiagnosa dan membantu menyembuhkan dirimu!
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!