Mengenal Fase Menstruasi dan Apa yang Terjadi di Tubuh Perempuan

Florence Febriani Susanto | Beautynesia
Minggu, 07 Dec 2025 10:30 WIB
Apa Itu Fase Menstruasi?
Apa Itu Fase Menstruasi?/Foto: Freepik.com/Freepik

Fase menstruasi jadi awal penting kalau kamu ingin memahami tubuh kamu. Karena setiap bulan, ada banyak perubahan yang terjadi tanpa kamu sadari. Banyak perempuan merasa bingung karena perubahan emosinya naik turun. Ada juga yang bingung soal rasa sakit atau perubahan energi. Namun, semua itu bagian normal dari proses biologis yang terus bekerja.

Makanya, penting banget memahami siklus kamu. Karena dengan memahami perubahan itu, kamu bisa merasa lebih siap dan lebih nyaman. Kamu juga bisa membuat keputusan yang lebih baik untuk kesehatan kamu. Yuk, Beauties, kita bahas satu per satu dirangkum dari Cleve and Clinic agar kamu makin paham. 

Apa Itu Fase Menstruasi?

Menstruasi sehat bisa dikenali dari durasi, warna darah, nyeri yang dirasakan, aliran, dan aromanya. Masing-masing faktor menunjukkan kondisi hormon dan kesehatan reproduksi tubuh.

Apa Itu Fase Menstruasi?/Foto: Freepik.com/Freepik

Menstruasi adalah proses alami dalam tubuh perempuan. Proses ini terjadi karena lapisan rahim luruh setiap bulan. Lapisan itu keluar bersama darah melalui vagina kamu. Prosesnya mungkin terasa melelahkan. Namun, proses ini menandai fungsi hormon kamu bekerja.

Menstruasi dipengaruhi hormon penting. Hormon itu seperti pesan kecil dalam tubuh kamu. Hormon bekerja naik turun sepanjang bulan. Karena itu, tubuh kamu selalu berubah setiap siklus. Mulai dari energi, emosi, hingga bentuk tubuh kamu.

Hormon yang bekerja bukan hanya satu. Ada estrogen, progesteron, FSH, dan LH. Semua hormon ini bekerja bergantian. Karena itu, siklus tubuh kamu terasa sangat dinamis. Kamu mungkin merasa lebih sensitif pada hari tertentu. Namun pada minggu lain, kamu lebih berenergi.

Berapa Lama Siklus Menstruasi Normal?

Tubuh kehilangan sejumlah darah selama menstruasi, yang berarti tubuh juga kehilangan zat besi. Orang yang kekurangan zat besi akan mengalami gejala lemas dan kelelahan karena tubuh kekurangan pasokan oksigen.

Berapa Lama Siklus Menstruasi Normal?/Foto: Freepik/pvproductions

Siklus menstruasi memang sering bikin bingung, Beauties. Banyak yang bertanya soal durasi normal, karena tubuh perempuan punya ritme biologis yang sangat unik. Umumnya, siklus berlangsung sekitar 28 hari, meski kisaran 21 sampai 35 hari tetap dianggap normal. 

Jadi kalau siklus kamu tidak selalu 28 hari, itu wajar banget, karena tubuh perempuan bekerja dengan banyak faktor internal. Kamu juga mungkin akan melihat perubahan siklus dari waktu ke waktu, terutama ketika stres, kurang tidur, atau punya perubahan pola makan. 

Semua itu bisa mempengaruhi hormon dan akhirnya mengubah panjang siklus kamu. Karena itu penting banget untuk mengenali pola tubuhmu sendiri. Dengan mengenal menstruasi lebih dekat, kamu akan lebih mudah memahami kapan tubuh kamu merasa stabil dan kapan mengalami perubahan.

Empat Fase Menstruasi dan Perubahan di Tubuh

Fase menstruasi/Foto: Freepik

Meta Deskripsi: Fase menstruasi dibagi empat bagian penting. Tahapnya meliputi menstruasi, fase folikular, ovulasi, dan fase luteal.

Fase menstruasi terdiri dari empat tahap utama. Semua tahap terjadi setiap bulan. Tahapnya meliputi menstruasi, fase folikular, ovulasi, dan fase luteal. Berikut penjelasan di tiap fasenya.

1. Fase Menses

Fase ini dimulai pada hari pertama darah muncul. Ini adalah tahap ketika lapisan rahim luruh. Rahim kamu melepas jaringan yang tidak terpakai. Karena itu, kamu melihat darah keluar dari vagina. Banyak perempuan merasa lemas pada fase ini.

Rasa nyeri juga umum terjadi karena otot rahim kamu berkontraksi untuk melepaskan lapisan itu. Kontraksi ini bisa terasa ringan atau kuat. Setiap tubuh punya tingkat rasa nyeri berbeda. Karena itu, kamu perlu memperhatikan pola tubuh kamu.

Fase ini biasanya berlangsung tiga sampai lima hari. Namun, tujuh hari masih normal. Sepanjang fase ini, energi kamu bisa turun. Mood kamu mungkin berubah cepat dan kamu juga bisa merasa sensitif.

2. Fase Folikular

Fase ini dimulai bersamaan dengan menstruasi. Namun fase ini berakhir saat ovulasi datang. Pada tahap ini, hormon estrogen meningkat. Estrogen membuat lapisan rahim tumbuh kembali.

FSH juga bekerja. Hormon ini menstimulasi pertumbuhan folikel. Folikel adalah kantung kecil berisi sel telur. Dari banyak folikel, hanya satu yang matang. Sel telur itu lalu siap dilepaskan pada masa ovulasi. Maka fase ini sangat penting bagi tubuh kamu.

Energi biasanya meningkat pada fase ini, Beauties. Mood kamu juga lebih stabil. Tubuh kamu terasa lebih segar. Karena hormon sedang mendukung aktivitas fisik dan mental kamu. Kamu bisa memaksimalkan produktivitas pada fase ini.

3. Fase Ovulasi

Fase ini terjadi sekitar hari ke-14 pada siklus 28 hari. Namun, setiap tubuh berbeda. Kadang ovulasi lebih cepat atau lebih lambat. Ovulasi terjadi ketika LH meningkat drastis. Lonjakan LH membuat ovarium melepas sel telur.

Setelah dilepaskan, sel telur bergerak menuju tuba falopi. Sel telur menunggu pembuahan. Jika ada sperma, kehamilan bisa terjadi. Jika tidak, siklus akan berlanjut. Kamu mungkin merasakan sedikit nyeri pada salah satu sisi perut.

Pada fase ini, kamu mungkin merasa lebih energik. Libido juga meningkat. Tubuh kamu terasa lebih ringan dan kulit kamu bisa terlihat lebih cerah. Banyak perempuan merasa lebih percaya diri. 

4. Fase Luteal

Fase ini berlangsung setelah ovulasi. Fase ini berlangsung sampai menstruasi berikutnya. Pada fase ini, progesteron meningkat. Hormon ini membuat lapisan rahim makin tebal. Lapisan itu menunggu kemungkinan implantasi sel telur.

Jika pembuahan terjadi, tubuh kamu mempertahankan progesteron. Namun kalau tidak, progesteron turun dan memicu menstruasi berikutnya. Maka fase luteal sering terasa berat bagi banyak perempuan. Emosi kamu bisa lebih sensitif.

Kamu mungkin mengalami PMS, bisa berupa nyeri payudara, kembung, atau cepat marah. Energi kamu juga turun. Ini normal karena hormon sedang berubah drastis. 

Bagaimana Cara Memantau Siklus Menstruasi?

Perubahan menstruasi tidak boleh diabaikan/Foto: Freepik/wayhomestudio

Bagaimana Cara Memantau Siklus Menstruasi?/Foto: Freepik/wayhomestudio

Meta Deskripsi: Pemantauan siklus membantu kamu mengenal menstruasi lebih detail. Cara ini membuat kamu lebih paham ritme tubuh perempuan.

Melacak siklus menstruasi itu penting banget, Beauties. Tidak hanya untuk tau kapan kamu akan menstruasi, tapi juga untuk memahami pola tubuh perempuan jangka panjang. 

Kamu bisa mulai dari hal paling sederhana, yaitu menandai hari pertama menstruasi di kalender. Beri tanda sampai hari terakhir kamu mengeluarkan darah, lalu ulangi di bulan berikutnya. Ketika kamu sudah punya catatan beberapa bulan, kamu bisa melihat pola yang lebih jelas. 

Cara ini membantu kamu mengenali panjang siklus, perubahan mood, hingga kemungkinan ovulasi. Saat ini, ada banyak aplikasi tracking yang memudahkan semuanya. Aplikasi akan mencatat siklus, memprediksi masa subur, bahkan memberi pengingat ketika siklusmu tidak stabil. 

Tracking juga membantu dokter jika kamu punya keluhan tertentu. Dengan mengenal menstruasi lewat tracking, kamu bisa lebih sadar pada sinyal tubuh setiap bulan.

Kapan Harus Khawatir dengan Siklus Menstruasi?

Siklus menstruasi/Foto: Freepik

Ada kalanya tubuh memberi sinyal bahaya, Beauties. Meskipun menstruasi punya variasi alami, beberapa tanda tidak boleh kamu abaikan. Misalnya, ketika kamu tidak menstruasi selama tiga bulan, padahal sebelumnya selalu teratur. Atau ketika darah keluar lebih banyak dari biasanya, sampai mengganti pembalut setiap satu jam.

Rasa nyeri yang sangat kuat juga bisa menjadi tanda gangguan hormon atau kondisi lain seperti endometriosis. Jika kamu mengalami pendarahan di luar jadwal, itu juga perlu diperiksa. Bahkan gejala seperti pusing berat, mual setelah memakai tampon, atau kecurigaan hamil harus segera ditangani. 

Tubuh perempuan selalu memberikan sinyal. Tugas kamu adalah mengenal menstruasi dan tidak mengabaikan tanda-tanda yang terasa tidak wajar.

Bagaimana Siklus Berubah Seiring Waktu?

Siklus Menstruasi/Foto: Freepik

Menstruasi tidak selamanya sama, Beauties. Tubuh perempuan berkembang dan berubah seiring usia. Saat pertama kali menstruasi di usia remaja, siklus biasanya tidak teratur. Perubahan hormon masih naik turun, sehingga durasi dan aliran sering bergeser. Kondisi ini biasanya berlangsung beberapa tahun sampai tubuh menemukan ritme yang stabil. 

Memasuki usia dua puluhan, siklus sering menjadi lebih konsisten. Kamu mungkin akan merasa lebih bisa memprediksi kapan menstruasi datang. Namun perubahan hidup seperti stres, melahirkan, atau menyusui tetap bisa mempengaruhi siklus. 

Saat mendekati usia empat puluhan, tubuh mulai bersiap menuju menopause. Hormon menurun, siklus kembali tidak stabil, dan menstruasi bisa menjadi lebih berat atau lebih ringan. Semua perubahan ini normal, karena tubuh terus beradaptasi. Dengan mengenal menstruasi sejak dini, kamu akan lebih siap menghadapi setiap fase yang datang.

Itulah penjelasan lengkap tentang fase menstruasi dan prosesnya. Semoga artikel ini membantu kamu memahami tubuh kamu. Jangan lupa mencatat siklus kamu, ya, Beauties!

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.