Merasa Lagi Berada di Lingkaran Toxic? Ini Cara Cerdas Menghadapinya!
Seperti yang kita ketahui manusia adalah makhluk sosial. Namun, kita kerap kali menemui orang-orang yang toksik. Seperti yang kita ketahui, toksik ialah racun. Lalu, apa penyebab, ciri, serta cara menghadapinya? Beautynesia akan memberikan bocorannya nih. Kita bahas satu per satu dulu, yuk.
Penyebab Toksik
Menurut penelitian dari Welden University, orang yang memiliki sifat toksik adalah ia yang memiliki gangguan kepribadian. Seseorang ini bisa memiliki masa lalu yang kelam, namun belum healing sepenuhnya. Penyebab seseorang menjadi toksik, di antaranya:
1. Masalah Pribadi
Seseorang yang memiliki sifat toksik, biasanya mereka memiliki masa lalu yang kelam. Baik bullying di lingkungan sekitar, tidak mendapat kasih sayang, dan terlalu ditekan. Pada akhirnya ia memiliki masalah pribadi, dan masalah tersebut belum diselesaikan, hingga akhirnya orang tersebut menebar energi negatif.
Dampaknya jika kita berhubungan dengan orang-orang yang toksik, ialah bisa merasakan cemas berlebih, stres, hingga depresi.Â
2. Gangguan Kepribadian
Mengutip Mayo Clinic, gangguan kepribadian adalah kondisi ketika seseorang memiliki pola pikir, fungsi, serta perilaku yang kaku dan tidak sehat. Orang dengan gangguan kepribadian akan sulit berinteraksi dengan orang sekitar.Â
Menurut Andri, Psikiater di Klinik Psikomatik OMNI Hospital Alam Sutera, mengatakan gangguan kepribadian ini beragam, ada narsistik, ambang, paranoid, dependent, dan avoidant.Â
"Saya praktik, paling sering menemukan kepribadian ambang. Dia erat gangguannya dengan depresi dan gangguan bipolar. Biasanya yang mengalami perempuan berusia muda. Perasaan yang sering timbul tidak berdaya kalau ditinggal sendirian, tidak punya seseorang yang mendukung, mengalami self harm"Â Jelas Andri, saat dihubungi oleh CNN Indonesia, Kamis (9/12).
Masalah gangguan kepribadian ini sudah lama timbul, namun baru akan terlihat ketika seseorang berusia 18 tahun. Mereka pun tidak merasakan gangguan yang dialaminya, melainkan orang yang berinteraksi dengannya, yang merasakan gangguan tersebut.Â
3. Pola AsuhÂ
![]() Pola asuh dapat memengaruhi karakter seseorang / Foto : Pexel.com / Ketut Subiyanto |
Percaya nggak sih Beauties, bahwa pola asuh berpengaruh pada karakter seseorang? Seperti pendapat Myra Amir, Psikolog Keluarga, seseorang yang tumbuh di lingkungan keras, maka ia akan tumbuh menjadi pribadi yang keras pula.Â
Ada 4 jenis pola asuh seperti:
- Otoriter, kondisi ketika anak harus mengikuti aturan dari orangtuanya.
- Permisif, orangtua yang senantiasa mengikuti kemauan anak.
- Otoritatif atau demokratis, di sini orang tua yang senantiasa mendukung anak-anaknya bahkan meskipun anak gagal, ia akan memberikan semangat.
- Pola asuh tidak terlibat, di mana peran orang tua mengabaikan si anak, tidak responsif, bahkan membiarkan si anak.Â
"Yang otoriter pertama itu yang membuat anak menjadi toksik. Orangtua meminta anak mengerjakan apa yang mereka katakan, anak nggak ada kesempatan buat ngomong. Orangtua cenderung enggak mendengarkan, karena gimana mau mendengarkan? Komunikasinya satu arah," papar Myra dikutip dari CNN Indonesia.
Cara Cerdas Menghadapi Orang Toksik:
Ilustrasi Toxic People / Foto: Pexel.com / Cottonbro Studio
Kita kerap menemukan orang toksik baik rekan kerja, pertemanan, keluarga, bahkan pasangan sendiri, lho Beauties. Meski ada juga seseorang yang sudah menyadari bahwa dirinya toksik untuk orang lain, tidak ada salahnya kita kenali dahulu nih, ciri-ciri orang dengan sifat toksik:
- Suka mengancam atau mengintimidasi
- Tidak senang atas keberhasilanmu
- Enggan meminta maaf
- Suka menyalahkan
- Emosinya sulit ditebak
- Drama queen
- Tidak pernah konsisten
- Suka mengumbar janji
Cara Menghadapi Orang Toksik
Hubungan sosial manusia memiliki jangka pendek dan panjang. Sehingga jika kita terlalu lama berinteraksi dengan orang toksik, ternyata akan memengaruhi pada kesehatan fisik dan mental kita. Berikut tips cara menghadapi orang toksik:
1. Beri Batasan
Seperti yang dilansir dari Delaware Psychological Services langkah pertama adalah menyadari bahwa perkataan serta tindakannya adalah toksik. Kita perlu membatasi diri dari mereka yang toksik. Baik percakapan pribadi melalui pesan singkat maupun tatap muka. Jangan sampai Beauties membagikan informasi pribadi, sehingga nantinya berpotensi akan dimanfaatkan olehnya.Â
2. Melepaskannya
![]() Mengevaluasi pertemanan / Foto : Pexel.com / Andrea Piacquadio |
Kita perlu mengevaluasi seberapa penting dirinya bagi kehidupan kita. Apakah pendapatnya sangat berguna bagi kita atau tidak. Jika, tidak, inilah saat yang tepat untuk melepaskannya. Tidak ada salahnya lho, kita menyaring teman mana yang memang berguna, mana yang tidak, bagi kehidupan Beauties.Â
3. Meminta Bantuan Tenaga Ahli
![]() Meminta bantuan tenaga ahli untuk melepaskan emosi / Foto : Pexel.com / Cottonbro Studio |
Jika dirasa Beauties sudah ketergantungan dengan seseorang yang memiliki sifat toksik, tidak ada salahnya Beauties meminta bantuan tenaga ahli. Saat ini sudah banyak platform yang menyediakan tenaga ahli kejiwaan, sehingga Beauties bisa konsultasi kondisi kamu, sampai mendapat penanganan yang tepat.
4. Kontrol Diri
Memang tidak bisa semua hal kita kontrol seperti keinginan kita. Namun, baiknya kitalah yang mengontrol diri kita sendiri. Fokus pada apa yang menjadikan kita bahagia serta fokus pada tujuan hidup Beauties. Alihkan saja pikiran-pikiran negatif tentang orang yang toksik, dengan kegiatan yang bermanfaat.Â
5. MenegurnyaÂ
Jika Beauties memiliki teman yang toksik, tidak ada salahnya, Beauties menegur kebohongan atau ketidak-konsistenannya dalam hal apa pun. Cara ini dapat menyadarinya bahwa apa yang ia lakukan itu tidak benar.Â
6. Habiskan Waktu Bersama Bestie yang Tidak Toksik Tentunya
![]() Habiskan waktu bersama bestie / Foto : Pexel.com / Anna Tarazevich |
Kalau sudah bahas bestie, pasti dong dialah teman yang sudah sepemikiran dengan Beauties dan termasuk orang yang positif. Dialah yang menerima kekurangan Beauties dan memberikan rasa nyaman.
Menghapus orang yang toksik dalam kehidupan dengan cara memiliki bestie, adalah cara terampuh. Karena, energi positif yang ditularkan oleh bestie, pasti akan berpengaruh dalam kehidupan Beauties, lho.
7. Memaafkan
Ikhlas memaafkan adalah cara yang tepat untuk memulai hidup yang baru. Jangan sampai rasa dendam menggerogoti hati Beauties, sehingga Beauties tidak dapat terlepas dari orang yang toksik. Dengan cara memaafkan mudah-mudahan Beauties dapat memulai kehidupan yang lebih tenang.Â
Melepaskan hubungan dengan orang yang toksik memang cukup sulit, apalagi kalau dia bagian dari kehidupan kita. Dan ingat, Beauties juga berhak bahagia atas diri Beauties sendiri, sehingga Beauties bisa perlahan menghapus orang yang memiliki sifat toksik.Â
Semoga Beauties terhindar dari orang yang toksik, ya. Semangat Beauties!!
---
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!



