Meski Terbukti Enaknya, Camilan Asal Jepang Ini Jadi Makanan Mematikan untuk Anak Kecil dan Orangtua! Kamu Sudah Tahu?
Jepang menjadi salah satu negara yang kaya akan keragaman kulinernya. Dari makanan pembuka, makanan utama, dessert sampai camilan, tak terhitung lagi ada berapa jumlahnya dan dicintai banyak orang, seperti sushi misalnya.Â
Namun tahukah kamu Beauties, ternyata ada makanan atau camilan Jepang yang kita kenal enaknya, tapi disebut paling mematikan lho. Bukan hanya bualan, efek dari memakan camilan ini ternyata sampai merenggut nyawa.Â
Makanan yang dimaksud adalah mochi. Kue dengan rasa manis ini disebut sebagai salah satu makanan mematikan.Â
Mochi, Camilan Jepang dari Tepung Beras
Ilustrasi pembuatan mochi/ Foto: Site News/Pool |
Mochi adalah kue tradisional khas Jepang yang terbuat dari tepung beras, yang melewati proses dikukus, dihaluskan, dan ditumbuk sampai memiliki tekstur kenyal.Â
Bukan sekadar jadi camilan, kue mochi juga menjadi bagian dari budaya kuliner yang biasa disiapkan dalam acara-acara khusus, seperti disajikan dalam momen perayaan Tahun Baru.Â
Sebagai camilan, mochi menjadi salah satu camilan yang disukai banyak orang karena rasanya yang manis dengan tekstur kenyal yang bisa menggoyang lidah. Beauties pun akan sangat mudah menemukan mochi di Indonesia, apalagi jika berkunjung ke restoran atau supermarket Jepang.Â
Lantas mengapa mochi bisa disebut camilan mematikan? Baca halaman selanjutnya!
Ini Alasan Mochi Jadi Camilan Paling Mematikan untuk Anak Kecil dan Orangtua
Mochi Jepang jadi camilan mematikan/Foto: detik
Mochi menjadi camilan mematikan untuk anak-anak dan orangtua.Â
Beauties pasti bertanya-tanya bukan, mengapa camilan enak disebut mematikan? Nah ternyata, hal ini karena teksturnya yang lengket dan kenyal. Lalu, ukuran yang lebih besar dari ukuran gigitan anak-anak atau orangtua, membuat mereka harus mengunyahnya susah payah sebelum ditelan.Â
Anak-anak dan orangtua akan mengalami kesulitan saat memakannya. Jika mochi tidak dikunyah, hal ini pun sama berbahayanya, karena akan membuat lengket dan tersangkut di tenggorakan.Â
Lengketnya kue mochi yang tidak dikunyah dengan baik, lalu tersangkut dan menempel di tenggorokan akan membuat siapa pun yang mengonsumsi mati lemas dan diiringi dengan kematian.Â
Hal ini pun sudah banyak kasusnya. Dilansir dari BBC dan Times of India, menurut sebuah laporan media Jepang, setiap tahun sekitar 90% dari mereka dilarikan ke rumah sakit karena tersedak setelah menyantap pesta tahun baru, usai makan mochi. Mereka yang mengalaminya adalah para orangtua dengan usia sekitar 65 tahun atau lebih.Â
Jepang Keluarkan Peringatan tentang Cara Makan Mochi
Kue mochi/ Foto: Getty Images/iStockphoto/AmalliaEka |
Karena sudah banyaknya kasus kematian yang terjadi akibat mochi ini, setiap tahunnya pihak berwenang pun mengeluarkan peringatan menjelang perayaan tahun baru, tentang cara memakan mochi, terutama untuk anak kecil dan orangtua.Â
Disarankan, untuk memakan mochi dalam bentuk yang sudah dipotong kecil-kecil demi meminimalisir risiko tersedak.Â
Namun sayangnya, terlepas dari peringatan tersebut, setiap tahunnya terus ada kasus kematian akibat mengonsumsi mochi. Bahkan, pada pergantian tahun 2014 ke 2015, jumlah korban mencapai sembilan orang. Lalu di 2016, ada dua orang meninggal dunia.Â
Banyak dari mereka yang mengalami kritis dan meninggal dunia, setiap tahunnya akibat mochi.Â
Nah Beauties, meski kita tahu mochi jadi camilan Jepang yang enak, kamu perlu berhati-hati untuk memakannya agar menghindari risiko tersedak dan menempel di tenggorokan ya!
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
Pilihan Redaksi |
Ilustrasi pembuatan mochi/ Foto: Site News/Pool
Kue mochi/ Foto: Getty Images/iStockphoto/AmalliaEka