Vaksinasi Covid-19 saat ini sedang gencar-gencarnya dilakukan. Hal ini menjadi salah satu upaya Pemerintah untuk memerangi pandemi yang tak kunjung usai.
Beragam efek samping pun dirasakan setelah menjalankan vaksin. Umumnya setiap orang mengalami efek yang berbeda-beda, tergantung badannya masing-masing. Ada yang mulai merasakan mengantuk, pusing, mual, demam, pegal-pegal, dan ada juga dari mereka yang justru tidak merasakan efek sama sekali.
Di samping hal itu, ternyata sebagian orang justru merasakan lapar dan meningkatnya nafsu makan usai melakukan vaksinasi. Tapi benarkah peningkatan nafsu makan ini adalah efek samping dari vaksin?
Dalam dunia medis sendiri, efek samping vaksinasi disebut juga dengan KIPI atau Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi. Efeknya pun beragam, ada yang serius dan non serius.
Dilansir dari Covid19.go.id, untuk efek serius dari KIPI adalah setiap kejadian medis setelah imunisasi yang menyebabkan rawat inap, kecacatan, hingga kematian dan menimbulkan keresahan di masyarakat. Sedangkan non serius yang tidak menimbulkan risiko potensial pada kesehatan penerima vaksin tersebut.
Efek seperti mengantuk, pusing, mual, demam, dan pegal-pegal usai vaksinasi dikategorikan sebagai non serius. Karena kedepannya akan mulai berangsur pulih.
Sedangkan untuk peningkatan nafsu makan, Dr. Olulade seorang dokter medis keluarga di Sharp HealthCare di San Diego mengatakan jika hal ini tidak ada hubungannya dengan vaksinasi.
"Ini adalah temuan yang jauh lebih jarang dan tidak ada bukti hubungan (antara efek samping dan vaksin) pada saat ini."
Ia pun kembali menambahkan jika uji coba vaksin telah melibatkan banyak orang dan ia tidak melihat efek yang satu ini, kecuali memang banyak orang yang merasakannya.
"Uji coba vaksin melibatkan puluhan ribu orang, tetapi kami mungkin melihat lebih banyak efek samping ketika Anda memberikannya kepada jutaan orang," tambahnya.
Walau begitu, menurutnya hal ini akan terus dipantau lebih jauh lagi. Ia pun berharap jika efek samping ini tidak menghalangi mereka untuk mendapatkan vaksin, karena efek samping dari Covid-19 tentu jauh lebih buruk.
"Inilah sebabnya CDC akan terus memantau dan mengumpulkan data tentang ini, tetapi seharusnya tidak menghalangi siapa pun untuk mendapatkan vaksin. Efek samping dari Covid jauh lebih buruk," ungkapnya, seperti yang dilansir dari Refinery29.
_______________
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!