Penyebab Vagina Gatal dan Cara Mengatasinya

Anggiputriw | Beautynesia
Kamis, 14 Nov 2019 09:00 WIB
Penyebab Vagina Gatal dan Cara Mengatasinya
https://oss.beautynesia.id/photo/temporary/59077cacc0ffb0adf78759fd8b0bda32.jpeg
Vagina gatal bisa terjadi kepada perempuan mana saja tanpa kenal waktu. Jika serangannya tiba-tiba pasti merasa tidak nyaman jika harus menggaruk terlebih ketika di tempat umum. Meski hanya gatal, kondisi tersebut bisa berakibat lebih serius jika tidak segera ditangani. Namun sebelum menanganinya lebih baik cari tahu dulu penyebabnya. Inilah penjelasan lebih lanjut mengenai penyebab dan cara mengatasi vagina gatal.

1. Bacterial Vaginosis


Foto: Istimewa

Rasa gatal pada vagina bisa disebabkan karena bakteri. Infeksi bakteri ini mengubah pH pada vagina. Umumnya bakteri berasal dari hubungan seks tanpa kondom dan penggunaan douche untuk membersihkan area intim. Gejala gatal akibat bakteri ini biasanya disertai bau dan keputihan. Untuk mengatasinya harus dengan memakai resep dokter yang biasanya berupa krim atau kapsul yang harus dimasukkan ke lubang vagina.


2. Infeksi Jamur


Foto: Istimewa

Gatal yang disertai keputihan pada vagina juga bisa disebabkan oleh infeksi jamur. Infeksi ini terjadi ketika jamur Candida albicans yang hidup secara alami di vagina justru berkembang secara berlebihan. Kondisi ini biasanya terjadi setelah hubungan seksual, saat menurunnya kekebalan tubuh, ketika sedang stres, atau setelah mengonsumsi antibiotik. Cara mengatasinya juga harus dengan resep dokter berupa krim antijamur.


3. Perubahan Hormon Estrogen


Foto: Istimewa

Kapan saja hormon estrogen mengalami naik atau turun, saat itulah vagina bisa mengalami gatal-gatal. Perubahan hormon estrogen bisa terjadi ketika menstruasi, hamil, konsumsi pil KB atau ketika menopause. Khususnya ketika menopause yang menyebabkan dinding vagina kering dan tipis sehingga memicu rasa gatal. Cara mengatasinya bisa juga dengan memakai krim yang dioles atas dasar resep dokter atau mengganti jenis KB.


4. Penggunaan Produk Tertentu


Foto: Istimewa

Penggunaan produk khusus area kewanitaan juga berisiko memicu rasa gatal, misalnya produk pembalut, sabun pencuci area intim, tisu basah berpewangi, pewangi pakaian hingga deterjen. Produk-produk tersebut bisa saja mengandung bahan kimia yang menyebabkan kulit vagina menjadi alergi, memerah hingga membengkak. Untuk mengatasinya, gunakan produk hypoallergenic yang minim risiko alergi.


5. Eksim


Foto: Istimewa

Eksim adalah penyakit kulit yang juga bisa menyerang vagina. Eksim pada vagina biasanya ditandai dengan kulit kering, gatal berlebihan terutama pada malam hari dan benjolan kecil yang berair. Kondisi ini bisa semakin menyebar ke bagian kulit lain jika tidak segera diatasi. Cara menyembuhkannya harus dengan konsultasi ke dokter.


6. Penyakit Seks Menular


Penyakit kelamin ada banyak jenisnya. Tapi klamidia, herpes genital, trikomoniasis, dan gonore adalah yang bisa menyebabkan gatal pada vagina. Penyakit-penyakit tersebut menular melalui hubungan seks yang tidak aman. Gejalanya disertai dengan rasa panas. Segera hubungi dokter untuk mendapatkan antivirus dan antiobiotik.


(kik/kik)
CERITA YUK!
Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE