Perempuan Wajib Tahu, Ini Faktor Risiko Penyebab Kanker Payudara
Kanker payudara adalah salah satu jenis kanker yang paling umum dialami oleh perempuan di seluruh dunia, dan prevalensinya terus meningkat setiap tahunnya. Sebagai penyakit yang tidak mengenal usia, kanker payudara bisa menyerang siapa saja. Namun, ada beberapa faktor risiko yang perlu diketahui agar kita dapat mengambil langkah-langkah pencegahan secara efektif.
Memahami faktor-faktor risiko ini sangat penting karena dapat membantu perempuan untuk lebih waspada dan melakukan deteksi dini. Berdasarkan penjelasan dari Healthline, berikut adalah faktor risiko yang dimaksud.
Faktor Genetik dan Riwayat Pribadi
Faktor Risiko Terkena Kanker Payudara/Foto: Pexels/Michelle Leman
Beberapa faktor risiko kanker payudara tidak bisa diubah, seperti jenis kelamin, usia, dan riwayat keluarga. Perempuan lebih rentan terkena kanker payudara dibandingkan pria, dan risiko ini meningkat seiring bertambahnya usia.
Misalnya, pada usia 40, risiko perempuan terkena kanker payudara dalam 10 tahun ke depan adalah 1 dari 69 dan risiko ini meningkat seiring pertambahan usia. Faktor risiko lainnya adalah memiliki anggota keluarga dekat yang pernah didiagnosis kanker payudara atau ovarium, yang dapat meningkatkan risiko secara signifikan.
Faktor reproduksi juga berperan penting dalam meningkatkan risiko kanker payudara. Memulai menstruasi pertama sebelum usia 12 tahun atau mengalami menopause setelah usia 55 tahun dapat meningkatkan risiko karena paparan hormon estrogen yang lebih lama.
Selain itu, memiliki payudara padat, yang dapat menyulitkan deteksi benjolan dalam mammogram, juga meningkatkan risiko. Perempuan dengan payudara padat mungkin empat hingga enam kali lebih mungkin mengembangkan kanker payudara dibandingkan dengan perempuan dengan payudara yang lebih berlemak.
Faktor Risiko Gaya Hidup yang Dapat Diubah
Faktor Risiko Terkena Kanker Payudara/Foto: Freepik
Ada beberapa faktor risiko kanker payudara yang bisa kita kendalikan, seperti pola makan dan olahraga. Diet tinggi lemak jenuh, seperti yang terdapat dalam daging berlemak, produk susu penuh lemak, dan minyak kelapa sawit, dapat meningkatkan risiko kanker payudara.
Gaya hidup yang tidak aktif juga berperan dalam peningkatan risiko ini karena aktivitas fisik rutin dapat mengurangi risiko hingga 25 persen, terutama bagi mereka yang pascamenopause dan memiliki berat badan sedang. Sebab, berat badan juga merupakan faktor penting yang dapat diubah.
Memiliki berat badan berlebih atau obesitas meningkatkan risiko kanker payudara, terutama pada perempuan pascamenopause, karena sel-sel lemak menghasilkan estrogen yang meningkatkan risiko kanker positif hormon reseptor. Menurunkan berat badan setelah usia 50 dan mempertahankannya dapat mengurangi risiko kanker payudara.
Selain itu, minum alkohol dapat meningkatkan risiko kanker payudara karena alkohol dapat meningkatkan kadar estrogen dan merusak DNA sel. Penggunaan terapi penggantian hormon (HRT) juga dapat meningkatkan risiko, tetapi risiko ini kembali turun dalam 2 tahun setelah menghentikan HRT.
Pentingnya Skrining Kanker Payudara
Faktor Risiko Terkena Kanker Payudara/Foto: Pexels/Klaus Nielsen
Skrining kanker payudara sangat penting untuk mendeteksi kanker pada tahap awal. American Cancer Society merekomendasikan perempuan usia 40-44 untuk memulai skrining tahunan dengan mammogram dan bagi mereka yang memiliki jaringan payudara padat, ultrasound payudara juga dapat dilakukan.
Jika kamu memiliki riwayat keluarga kanker payudara atau faktor risiko lainnya, konsultasikan dengan dokter untuk pedoman skrining yang lebih tepat dan kapan harus memulai skrining. Selain itu, penting untuk melakukan pemeriksaan payudara sendiri secara teratur. Kenali bagaimana payudaramu dan segera konsultasikan dengan dokter jika kamu merasakan benjolan atau melihat perubahan lainnya.
Dengan mengetahui dan memahami faktor risiko serta melakukan langkah-langkah pencegahan, kamu bisa lebih proaktif dalam menjaga kesehatan payudaramu.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!