Sekilas Mirip, Beras Porang dan Beras Shirataki Ternyata Berbeda! Ini Penjelasannya...

Nisrina Salsabila | Beautynesia
Kamis, 05 Dec 2024 05:00 WIB
Sekilas Mirip, Beras Porang dan Beras Shirataki Ternyata Berbeda! Ini Penjelasannya...
Perbedaan beras shirataki dan beras porang/Foto: Freepik.com/jcomp

Beras putih menjadi sumber makanan pokok bagi masyarakat Indonesia yang mayoritas mengonsumsi nasi. Akan tetapi, mengonsumsi nasi putih dinilai kurang cocok untuk orang yang ingin menurunkan berat badan dan penderita diabetes.

Sebab, nasi putih merupakan makanan tinggi kalori dan memiliki indeks glikemik yang tinggi, sehingga dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah. Alasan tersebut membuat beberapa orang beralih ke bahan makanan lain yang dapat menjadi pengganti nasi.

Beras porang dan beras shirataki tengah populer untuk dikonsumsi sehari-hari. Dibandingkan dengan jenis beras lainnya, beras porang dan shirataki lebih rendah kalori dan tinggi serat, sehingga cocok jadi makanan diet.

Namun, apakah kamu termasuk orang yang menganggap kedua beras tersebut sama? Sekilas, beras shirataki dan beras porang memang terlihat serupa. Keduanya memiliki warna putih bening dengan tekstur kenyal setelah direbus dan rasa yang agak tawar. Kendati begitu, keduanya terbuat dari tanaman yang berbeda, loh.

Apa Itu Beras Porang?

Beras porang/Foto: Dok. Instagram Fukumi

Beras porang merupakan beras yang dibuat dari akar tanaman porang/iles-iles dengan nama latin Amorphophallus muelleri blume. Ini adalah tanaman umbi-umbian asli dari Indonesia dan banyak ditemukan di hutan-hutan di Pulau Jawa.

Umbinya berbentuk bulat dan berwarna cokelat kekuningan. Dikutip dari CNBC Indonesia, selain kerap diolah menjadi beras, tepung, keripik, dan jeli, porang juga dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan lem, jeli, kosmetik, dan penjernih air.

Bentuk beras porang mirip dengan beras putih. Warnanya putih, bentuknya lonjong, dan setelah dimasak rasanya lembut dan tidak transparan.

Apa Itu Beras Shirataki?

Nasi shirataki/Foto: Dok. Pinterest Wholesome Yum

Baik porang dan shirataki sama-sama berasal dari tanaman keluarga umbi-umbian, hanya saja spesies tanaman umbi yang digunakan berbeda.

Beras shirataki diolah dari akar tanaman konjac atau konnyaku dengan nama latin Amorphophallus konjac. Konjac merupakan tanaman asli dari Jepang yang kini juga banyak tumbuh di China dan beberapa negara di Asia Tenggara. Dari umbi-umbian konjac inilah dihasilkan shirataki yang bisa ditemui dalam beragam bentuk, mulai dair beras, mie, tahu, makanan ringan, hingga obat-obatan tradisional.

Beras shirataki sendiri cenderung transparan, bentuknya agak bulat, dan setelah dimasak teksturnya kenyal seperti agar-agar.

Manfaat Beras Porang dan Beras Shirataki

Manfaat makan beras porang dan beras shirataki bagi kesehatan/Foto: Freepik.com/user11472009

Beras shirataki dan beras porang memiliki nilai gizi dan manfaat yang tidak jauh berbeda. Keduanya sama-sama dinilai lebih sehat dibandingkan dengan jenis beras lainnya, terutama sering diandalkan untuk membantu menurunkan berat badan.

Beras porang juga beras shirataki kaya akan kandungan glukomanan, yaitu serat larut alami yang terdapat pada akar tanaman. Namun mengutip detikjateng, kadar glukomanan pada beras porang lebih tinggi yakni mencapai 65%, sedangkan beras shirataki mengandung 44% kadar glukomanan. Selain kandungan serat yang tinggi, dikutip dari detikfood, kedua jenis beras ini juga lebih rendah kalori dan karbohidrat, serta memiliki indeks glikemik yang sangat rendah. 

Menurut The American Journal of Clinical Nutrition tahun 2008, serat glukomanan dapat meningkatkan rasa kenyang, menjaga perut kenyang lebih lama, mengurangi konsumsi makanan yang meningkatkan kadar kolesterol dan glukosa, serta meningkatkan jumlah kandungan kolesterol jahat (LDL) yang dikeluarkan lewat tinja. 

Glukomanan dalam beras porang dan shirataki juga memiliki manfaat penting lainnya, yaitu membantu mengendalikan kadar gula darah. Penelitian dalam jurnal Bioactive Carbohydrates and Dietary Fibre tahun 2015 menunjukkan bahwa serat ini dapat memperlambat penyerapan gula dalam darah, sehingga mencegah lonjakan gula darah secara tiba-tiba setelah makan. Sebagai serat larut, ia juga membantu menghindari sembelit.

Berkat semua nutrisi itulah beras shirataki dan beras porang populer dijadikan pengganti beras putih dan baik dikonsumsi oleh orang yang sedang diet dan penderita diabetes, termasuk mengurangi risiko penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan kolesterol tinggi.

****
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(ria/ria)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE