Sekilas Mirip, Ini Perbedaan Sejarah di Balik Perkedel dan Kroket
Keberagaman kuliner Indonesia selalu menarik untuk dicicipi dan dijelajahi karena setiap daerah memiliki hidangan khasnya masing-masing, dengan cita rasanya yang unik. Contohnya, perkedel dan kroket. Sekilas, bentuknya hampir serupa, teksturnya pun mirip, serta sama-sama dibuat dari campuran kentang dan daging.
Namun, jangan tertipu! Meski terdengar identik, keduanya punya perbedaan yang signifikan dan cara penyajian yang berbeda. Selain itu, keduanya juga memiliki sejarah panjang hingga menjadi kuliner populer seperti yang kita kenal saat ini.
Biar nggak penasaran, simak sejarah singkat dan apa saja ciri khas yang membedakan kedua hidangan lezat ini. Check this out!
Sejarah Perkedel
Perkedel/ Foto: Flickr.com/Tony Wijaya
Meskipun keberadaannya sudah sangat lekat dengan masyarakat Indonesia, bahkan sering disajikan sebagai lauk pauk sehari-hari. Namun, perkedel bukanlah makanan asli Indonesia.
Perkedel merupakan salah satu makanan yang diadaptasi dari makanan Belanda bernama “frikadeller” atau “frikadel”, yang memiliki arti daging giling atau daging cincang yang dipadatkan lalu digoreng. Sekilas, tampilannya mirip dengan patty burger tetapi ukurannya lebih kecil.
Dalam sejarahnya, selama masa pendudukan Belanda di Indonesia rupanya banyak membawa pengaruh besar dalam dunia kuliner Nusantara. Tak heran jika ada beberapa makanan asal Belanda yang diadopsi menjadi makanan Indonesia. Namun, dalam bentuk dan cita rasa yang berbeda karena telah menyesuaikan lidah masyarakat.
Sejarah Kroket
Kroket/ Foto: detikFood/Odilia WS
Sama seperti perkedel, kroket juga menjadi salah satu camilan populer di Indonesia. Meski telah dikenal sebagai jajanan pasar tradisional, faktanya kroket bukanlah asli Indonesia melainkan Prancis.
Resep kroket merupakan makanan “impor” yang masuk ke Indonesia bersama penjajah Eropa. Kroket berasal dari kata dalam bahasa Prancis ‘croquer’, yang berarti renyah.
Mengutip laman detikFood, awal terciptanya kroket dari masa kelaparan. Saat itu, sisa bahan makanan mulai menipis, tetapi stok tepung melimpah dan orang-orang berusaha memanfaatkan sisa daging.
Kroket pertama kali dibuat oleh seorang juru masak bernama Antonin Carême, yang dengan percaya diri menyajikannya di jamuan makanan kerajaan Raja Louis XIV pada tahun 1691. Tak disangka, Raja Prancis pun menyukainya, bahkan menjadi makanan favoritnya.
Seiring berjalannya waktu, kroket menjadi populer hingga ke berbagai negara Eropa. Salah satunya adalah Belanda. Bernama ‘kroketter’, camilan ini sering diproduksi massal, kemudian dibeli dari toko makanan cepat saji, bar makanan ringan, dan lapak makanan jalanan di Belanda.
Nah, dikenalnya kroket hingga ke Belanda inilah yang menjadi cerita awal camilan tersebut masuk ke Indonesia. Saat Belanda menjajah Indonesia, mereka membawa resep kroket dari Prancis.
Namun, kroket ala Belanda telah divariasikan dengan mencampurkan kentang yang telah dihaluskan dan ragout ke dalam adonan. Sebab itulah, camilan gurih ini juga sering disebut kroket kentang.
Proses Pembuatan: Bahan Dasar Utama Kentang dan Daging
Berbahan dasar kentang/ Foto: Instagram.com/debbie_ariesthea/risoles.omaheng
Perbedaan utama antara perkedel dan kroket ada di proses pembuatannya. Perkedel yang diadaptasi di Indonesia menggunakan bahan utama berupa kentang yang dihaluskan dan ditambahkan dengan sedikit daging cincang atau kornet kalengan. Setelahnya adonan dibentuk bulat-bulat pipih, kemudian dibalur dengan telur dan digoreng.
Sementara itu, kroket yang diadaptasi di Indonesia juga banyak mengalami banyak inovasi. Kroket terbuat dari bahan dasar kentang tumbuk atau kentang halus, dengan campuran daging, sayuran, dan ragout sebagai isian. Adonan itu dibentuk menjadi bulat, oval, atau lonjong. Setelahnya, kroket dilapisi dengan telur dan tepung roti atau tepung panir, lalu digoreng hingga matang.
Tekstur dan Rasa: Mirip Tapi Tak Sama
Perkedel dan kroket punya tekstur dan rasa yang mirip/ Foto: Instagram.com/in__dri/linagui.kitchen
Sekilas keduanya memang mirip, berbahan dasar kentang, berbentuk bulat, dan tampak renyah. Namun, jika diperhatikan, perkedel punya tekstur yang renyah di luar dan lembut di dalam. Dengan rasanya yang gurih dan sedikit beraroma rempah karena menggunakan bawang dan lada.
Sementara kroket memiliki tekstur renyah di luar dan creamy di dalam. Cita rasanya gurih yang berasal dari isian daging atau sayuran yang dicampur ke dalam adonan kentang. Rasanya pun bisa lebih gurih dan creamy tergantung dari isiannya.
Cara Penyajian yang Berbeda
Penyajian perkedel dan kroket/ Foto: Instagram.com/ichasavitry/linagui.kitchen
Perkedel kentang biasanya disajikan sebagai pelengkap berbagai masakan. Perkedel nikmat dipadukan dengan nasi hangat, nasi kuning, nasi uduk, atau juga bisa menjadi pelengkap hidangan berkuah seperti sup dan soto. Selain itu, perkedel juga nikmat disantap sebagai camilan dengan saus sambal atau saus tomat.
Sementara, kroket kentang biasa dinikmati sebagai camilan, dengan ditemani segelas teh atau kopi. Banyak orang menikmatinya bersama pelengkap seperti saus sambal, saus tomat, atau cabai rawit hijau untuk sensasi rasa pedas.
Variasi Perkedel dan Kroket di Indonesia
Variasi perkedel dan kroket/ Foto: Instagram.com/l1na_sugianto/christabellenanetta
Seiring berjalannya waktu, kini ada banyak jenis perkedel yang populer di Indonesia seperti perkedel jagung, perkedel tahu, perkedel tempe, hingga perkedel dengan tambahan daging seafood, atau sayuran.
Sama halnya dengan kroket, variasi kroket di Indonesia juga beraneka macam, di antaranya kroket daging sapi (ragout), ayam suwir, keju mozarella, jagung, mi goreng, dan kornet. Bahkan, ada juga variasi bahan dasarnya seperti singkong atau nasi.
Selain itu, kroket juga memiliki variasi yang berbeda di setiap daerah. Contohnya, kroket Bandung dikenal dengan isian ragout daging yang kaya rempat, sedangkan kroket Semarang biasanya dibuat dengan ukuran yang lebih besar dan isian lebih banyak, dan kroket Surabaya seringkali ditambahkan jagung manis sebagai isiannya.
Saat ini, perkedel maupun kroket telah banyak mengalami inovasi dan penyajiannya mulai menyesuaikan dengan makanan kekinian juga. Kira-kira, adakah dari kamu yang makanan favoritnya adalah perkedel maupun kroket?
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!