Memasuki usia 30-an, banyak orang mulai merasakan tekanan yang lebih besar dalam hidup—karier yang makin menuntut, tanggung jawab keluarga yang bertambah, hingga keuangan yang harus lebih stabil. Semua ini dapat memicu kecemasan, yang jika tidak dikelola dengan baik, bisa berdampak buruk pada kesehatan mental. Salah satu faktor yang sering diabaikan dalam mengelola kecemasan adalah pola makan.
Ya, nutrisi juga punya peran penting dalam menjaga keseimbangan mood dan meredakan stres. Namun, tahukah kamu bahwa beberapa makanan sehat—atau makanan yang dianggap sehat—justru bisa memperburuk kecemasan? Dilansir dari My Plant Based Plan, kita akan membahas apa saja 3 makanan pemicu kecemasan tersebut.
Kafein
Ilustrasi/Foto: Freepik |
Kafein bekerja langsung pada sistem saraf dengan memblokir reseptor adenosin yang biasanya membantumu merasa tenang. Efek stimulasi ini meningkatkan detak jantung dan dapat membuat tubuh merasa seolah-olah dalam keadaan cemas meskipun kamu sebenarnya tidak sedang stres.
Banyak orang dewasa tidak menyadari bahwa kafein tetap berada dalam sistem mereka selama 4-6 jam sehingga memengaruhi kualitas tidur jauh setelah dikonsumsi. Tidur yang buruk kemudian menciptakan siklus di mana gejala kecemasan memburuk keesokan harinya.
Mengurangi konsumsi secara bertahap lebih efektif daripada berhenti secara tiba-tiba. Cobalah beralih ke kopi setengah kafein atau teh hijau terlebih dahulu, kemudian perlahan-lahan kurangi asupan selama beberapa minggu. Banyak orang melaporkan penurunan signifikan dalam tingkat kecemasan secara keseluruhan setelah mengurangi konsumsi kafein harian di bawah 100 mg (sekitar satu cangkir kopi kecil).