Sering Tak Disadari, 5 Masalah Reproduksi Wanita Ini Bisa Kamu Alami

Sulistiowati | Beautynesia
Jumat, 13 Dec 2019 03:45 WIB
https://oss.beautynesia.id/photo/temporary/d4eaddc50abf3a5b70b44c68448c16f8.jpeg
Kesehatan tubuh sangat penting, bahkan semua orang harus memperhatikan sejak dini untuk mengurangi resiko yang membahayakan. Terutama para wanita yang lebih rentan terhadap segala jenis penyakit, seperti gangguan dalam organ kewanitaan.

Wanita sering kali mengeluhkan masalah pada sistem reproduksi mereka. Gangguan reproduksi tidak dapat dianggap sepele. Jika tidak segera ditangani, masalah ini dapat meningkatkan penyakit lainnya, misalnya gangguan kesuburan. Memperhatikan kesehatan reproduksi sangat penting, Ladies. Masalah pada sistem reproduksi wanita bisa menyerang siapa saja, baik remaja maupun wanita dewasa.


Itulah sebabnya, wanita harus waspada dengan penyakit yang dapat mempersulit kehamilan ini. Sebaiknya, lakukan pencegahan sejak awal. Berikut ini beberapa masalah reproduksi yang mengganggu kesehatan wanita.
 


Kanker Organ Reproduksi


Organ reproduksi rentan dihinggapi sel-sel kanker. Kelompok kanker yang menyerang organ kewanitaan disebut dengan kanker ginekologis. Jenis kanker ini, antara lain kanker rahim, kanker cerviks, kanker ovarium, kanker vagina, dan kenker vulva. Menurut catatan WHO, menyatakan ada sekitar setengah juta wanita di dunia meninggal karena kanker organ reproduksi. Angka kematian tertinggi terdapat di negara-negara berkembang.


Foto: Istimewa

Sejauh ini, semua jenis kanker masih menjadi perbincangan di dunia kesehatan. Pasalnya, kanker merupakan penyakit yang memiliki kemungkinan kecil untuk sembuh. Menurut para ahli, kanker pada organ kewanitaan lebih cepat berkembang. Untuk menjaga kesehatan reproduksi wanita, Ladies dianjurkan melakukan pemeriksaan dini. Tujuannya untuk mendeteksi pertumbuhan sel-sel kanker pada organ-organ kewanitaan.
 


Endometriosis


Penyakit yang sering mengganggu kesehatan wanita, yaitu endometriosis. Masalah ini merupakan salah satu gangguan yang menyerang reproduksi wanita. Endometriosis sendiri adalah kondisi dimana lapisan jaringan rahim tumbuh di organ lain, seperti tumbuh di ovarium, saluran cerna, atau kandung kemih. Gangguan ini cenderung menyerang wanita yang berusia 30 tahun lebih.


Foto: Istimewa

Jika tidak segera ditangani, penyakit ini beresiko menyebabkan peradangan, kista, membentuk jaringan perut, atau kemandulan. Gejala umum yang muncul, di antaranya nyeri pada area panggul atau perut, terasa sangat sakit saat menstruasi, pendarahan di luar masa menstruasi, nyeri saat BAB, atau nyeri saat melakukan hubungan intim. Kalau Ladies merasakan gejala ini, segera periksakan diri ke dokter ya!
 


Miom


Fibroid rahim atau disebut dengan miom merupakan penyakit yang ditandai dengan tumbuhnya tumor jinak pada dinding rahim. Umumnya, penyakit ini dapat muncul pada wanita yang berada di usia subur. Penyebab munculnya miom belum diketahui secara pasti. Akan tetapi, ada dua faktor yang dapat meningkatkan resiko penyakit ini, gangguan hormonal dan faktor keturunan.


Foto: Istimewa

Meskipun miom tidak berpengaruh terhadap proses kehamilan, tapi ada kasus khusus dimana penderita penyakit ini mengalami keguguran. Jika terjadi seperti ini, dokter akan menyarankan penderita melakukan operasi pengangkatan miom. Untuk menanggulangi hal-hal yang tidak diinginkan, kesehatan reproduksi wanita memang harus benar-benar diperhatikan.
 


Sindrom Ovarium Polikistik


Penyakit ini dikenal dengan polycystic ovary syndrome (PCOS), yaitu panyakit yang disebabkan oleh gangguan pada ovarium atau kelenjar adrenal. Jenis penyakit ini sering kali menyebabkan masalah kesuburan, dan menyerang wanita pada usia subur. Selain itu, penyakit ini rentan terhadap wanita yang menderita diabetes atau kelainan hormon.


Foto: Istimewa

Gangguan kesehatan wanita ini memunculkan gejala, seperti haid tidak teratur, banyak rambut yang tumbuh berlebihan di bagian tertentu, nyeri pinggul, kulit berminyak dan mudah berjerawat, serta mengalami kebotakan. Untuk wanita yang sedang menjalani program kehamilan, dan merupakan penderita PCOS harus menjalani pengobatan secara teratur. Tentunya di bawah pengawasan dokter kandungan.
 


Infeksi Menular Seksual


Infeksi menular seksual seperti klamida dan gonore sering kali dikaitkan dengan penyebab utama kemandulan. Seseorang yang mengalami gangguan kesehatan reproduksi wanita ini, awalnya tidak ditandai dengan gejala-gejala khusus. Sebagian besar penderita infeksi menular seks mendapatkan penanganan yang lambat.


Foto: Istimewa

Klamida dan gonore yang tidak ditangani dengan tepat dapat menyebar dari vagina menuju rahim. Infeksi ini dapat memicu radang panggul dan mempersulit kehamilan. Jika tertular infeksi ini saat keadaan hamil, maka dapat mengancam keselamatan janin.
 


Gangguan kesehatan reproduksi wanita tidak dapat dianggap remeh. Ladies tidak perlu malu konsultasi masalah reproduksi pada ahlinya, hal ini dilakukan supaya mendapatkan penanganan yang tepat. Selain itu, untuk menjaga fungsi reproduksi agar tetap bekerja dengan normal.


(arm2/arm2)
Loading ...