Stroke Bisa Dicegah, Cek Saran Dokter yang Bisa Kita Lakukan Sejak Muda Berikut
Stroke merupakan penyakit yang kerap diasosiasikan pada orang lanjut usia. Ternyata juga bisa terjadi pada anak muda, Beauties. Merupakan penyakit serius dan mengancam nyawa, berikut kamu perlu mengetahui penyakit ini lebih jauh, yuk!
Jenis-jenis Stroke
Stroke itu sendiri ternyata ada beberapa jenisnya, Beauties. Mengutip P2tm (Pencegahan dan Pengendalian Pengendalian Penyakit Tidak Menular) Kementerian Kesehatan, ada stroke iskemik (stroke sumbatan) dan ini yang paling sering terjadi, serta ada stroke hemoragik (berdarah).
Stroke Iskemik
Jenis stroke ini dapat dibagi menjadi stroke emboli (bekuan darah yang terbentuk di dalam jantung atau pembuluh arteri besar yang terangkut menuju otak), dan stroke trombotik (bekuan darah yang terbentuk di dalam pembuluh arteri yang mensuplai darah ke otak).
Stroke Hemoragik (Stroke Berdarah)
Jenis stroke ini juga dapat dibagi menjadi dua jenis antara lain:
- Perdarahan Intraserebral: Pecahnya pembuluh darah dan darah masuk ke dalam jaringan yang menyebabkan sel-sel otak mati sehingga berdampak pada kerja otak berhenti. Penyebab tersering adalah hipertensi.
- Perdarahan Subarachnoid: Pecahnya pembuluh darah yang berdekatan dengan permukaan otak dan darah bocor di antara otak dan tulang tengkorak. Penyebabnya bisa berbeda-beda, tetapi biasanya karena pecahnya aneurisma.
Ilustrasi stroke/ Foto: Getty Images/iStockphoto/peterschreiber.media |
Stroke Dapat Dicegah
Stroke menurut WHO merupakan gejala-gejala defisit fungsi saraf yang diakibatkan penyakit pembuluh darah otak. Gejalanya antara lain: kelumpuhan wajah atau anggota badan, bicara tidak lancar atau tidak jelas, perubahan kesadaran, hingga gangguan penglihatan.
Saat seseorang terkena stroke, maka bisa menurunkan kualitas hidupnya. Namun rupanya menurut dr. Lily S. Sulistyowati, MM., dikutip dari p2tm.kemkes, dibanding mengobati akan lebih baik bila mencegahnya sejak dini.
Kamu perlu tahu 90% stroke berhubungan dengan 10 faktor risiko utama. Sehingga bila seseorang memiliki diabetes, gangguan jantung atau riwayat stroke, maka kamu wajib menanyakan ke dokter mengenai faktor risiko dan bagaimana cara pencegahannya.
Cara Mencegah Stroke:
Foto: iStock
Gaya Hidup dan Pola Makan Sehat
Menurut dr. Lily ternyata faktor makanan dapat menjadi salah satu pemicu utamanya. Karena itu ia menyarankan untuk mengurangi bahkan menyetop konsumsi junk food. Selain itu, kamu juga perlu menyantap dari berbagai macam makanan sehat alias bukan hanya dari satu jenis (food combining).
Makan enggak boleh hanya 1 macam saja, harus bervariasi. Tubuh bukan hanya butuh vitamin dan mineral tapi juga membutuhkan protein yang bisa didapatkan dari konsumsi daging, ikan atau ayam," kata dr. Lily. Lebih lanjut, dr. Lily juga mengatakan konsumsi sayuran dan buah memang itu pun tidak asal makan.
"Jangan makan sayur itu asal di piring ada hijau-hijaunya lalu bilang, Saya sudah makan sayur kok. Idealnya sehari itu perlu konsumsi 4 sampai 5 porsi sayur dan buah," lanjutnya.
Ilustrasi makan sayur/Foto: Freepik/Jcomp |
Kamu bisa menggunakan rumus Piring Makanku yang terdiri dari 50 persen buah dan sayur, 25 persen karbohidrat dan 25 persen protein, Beauties. Selain itu, jangan lupa juga agar terhindar dari stroke harus diiringi dengan aktivitas fisik seperti olahraga dan berkegiatan di luar ruangan.
Hindari juga kebiasaan merokok atau terpapar asap rokok dan minum alkohol.
---
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
Pilihan Redaksi |
Ilustrasi stroke/ Foto: Getty Images/iStockphoto/peterschreiber.media
Ilustrasi makan sayur/Foto: Freepik/Jcomp