Menurut temuan sebuah studi baru, kurang dari 40 persen perempuan memiliki pemahaman yang kuat tentang berbagai fase siklus menstruasi mereka. Penelitian yang dilakukan oleh aplikasi Find Your Rhythm dari Medibank ini menemukan bahwa sebagian besar perempuan memiliki kesenjangan pengetahuan yang signifikan mengenai siklus menstruasi mereka.
Dilansir dari Women's Agenda, studi ini dilakukan antara September hingga Oktober 2023 dengan melibatkan lebih dari seribu perempuan Australia berusia 18-65 tahun yang pernah mengalami siklus menstruasi.
Sebanyak 60 persen perempuan dalam penelitian ini melaporkan bahwa mereka memiliki pengetahuan yang terbatas atau tidak sama sekali tentang fluktuasi hormonal yang terjadi selama setiap fase siklus menstruasi dan tidak mengetahui bagaimana fluktuasi ini dapat memengaruhi berbagai aspek kesejahteraan mereka, seperti metabolisme, tingkat energi, dan suasana hati.
Ilustrasi/Foto: Freepik.com |
Sementara itu, lebih dari 80 persen perempuan percaya bahwa siklus menstruasi memengaruhi kemampuan mereka untuk menjaga rutinitas yang sehat. Ada juga keinginan di kalangan perempuan untuk mendapatkan lebih banyak pengetahuan tentang siklus menstruasi, dengan 71 persen responden mengatakan mereka ingin belajar lebih banyak tentang bagaimana menyelaraskan gaya hidup mereka dengan siklus menstruasi.
Lebih dari 80 persen perempuan mengatakan tingkat pendidikan dan kesadaran mengenai siklus menstruasi masih rendah. Eksekutif Senior Medibank Health Ventures, Rebecca Bell, mengatakan studi ini mendukung pengalaman banyak perempuan yang merasa kesulitan untuk membangun dan mempertahankan rutinitas yang sehat di tengah siklus menstruasi yang berfluktuasi.
Ilustrasi/Foto: Freepik.com |
“Penelitian kami mengungkap kebenaran umum di mana banyak perempuan merasa bahwa siklus menstruasi mereka menyulitkan dalam membangun dan mempertahankan rutinitas yang sehat. Kami memiliki misi untuk membuat perjalanan kesehatan menjadi lebih mudah dengan membantu perempuan menyelaraskan kebiasaan makan dan olahraga dengan ritme siklus menstruasi mereka,” ujarnya.
Menurut studi tersebut, lebih dari dua pertiga responden mengatakan bahwa mereka tidak mempertimbangkan hormon dan siklus menstruasi ketika merencanakan makanan dan rutinitas olahraga. Rebecca menjelaskan bahwa sinkronisasi siklus dapat membantu perempuan mendapatkan manfaat dari fluktuasi alami dan ritme siklus menstruasi mereka.
Ilustrasi/Foto: Freepik.com |
“Sinkronisasi siklus adalah praktik kesehatan dan kebugaran baru yang melibatkan penyelarasan pilihan makanan dan rutinitas olahraga dengan ritme alami siklus menstruasi,” kata Rebecca. Ini dapat membantu perempuan mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam tentang tubuh mereka.
Misalnya, selama masa ovulasi, perempuan merasa paling berenergi dan kadar estrogen menekan nafsu makan, jadi ini adalah waktu yang tepat untuk fokus pada penurunan berat badan dan olahraga intensitas tinggi.
“Saat dalam fase luteal atau menjelang menstruasi, metabolisme meningkat dan secara alami nafsu makan juga meningkat, jadi tidak apa-apa untuk makan lebih banyak," ungkap Rebecca.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!