1. Sarapan Sehat (Jerman)
75 persen orang Jerman selalu membiasakan sarapan setiap hari. Menu sarapan yang mereka santap pun memiliki serat yang tinggi seperti buah-buahan, sereal dan roti gandum utuh. Selain untuk menjaga kesehatan tubuh, sarapan juga mampu dalam menjaga berat badan tetap ideal.
Sebuah hasil penelitian yang dilakukan di Inggris juga menunjukkan bahwa orang yang tidak sarapan, otaknya akan lebih aktif ketika melihat makanan yang berkalori dan mengandung gula tinggi.
2. Nasi dan Kacang Polong (Brazil)
Di setiap menu makanan Orang Brazil selalu ada nasi dan kacang polong. Ternyata kebiasaan memakan nasi dan kacang polong bisa menurunkan resiko kelebihan berat badan sampai 14 persen lho.
Berdasarkan sebuah hasil penelitian yang dimuat dalam jurnal Obesity Research, bahwa kacang polong mengandung serat tinggi yang bisa menstabilkan kadar gula darah dan menurunkan resiko kegemukan.
| Baca Juga : Jangan Salah Lagi Ladies, Berikut Do’s and Dont's saat Minum Air Putih! |
3. Porsi Makan Kecil (Inggris)
Biasanya restoran cepat saji akan menawarkan up size atau menu super size dengan iming-iming harga yang lebih hemat. Namun tidak dengan restoran cepat saji di London, karena kamu akan jarang menemukan penawaran semacam itu. Pilihan up size dan super size sudah tidak dilakukan lagi di Inggris, karena penjualannya sendiri kurang bagus. Orang Inggris kini umumnya lebih memilih porsi yang kecil.
Nah, kamu juga bisa meniru cara orang Inggris dalam menjaga asupan kalori dengan tidak berlebihan. Pilihan menu makanan yang porsinya kecil memang lebih baik dalam menjaga berat badan.
4. Muesli (Swiss)
Muesli adalah makanan berupa bubur atau sereal yang terbuat dari berbagai macam bahan seperti gandum utuh, kacang-kacangan dan buah kering. Muesli ini sendiri pada awalnya dikembangkan oleh seorang dokter lebih dari 100 tahun lalu untuk memberikan gizi yang lebih baik pada pasiennya di rumah sakit. Lalu hingga saat ini, muesli dijadikan sarapan atau makanan ringan di malam hari oleh masyarakat Swiss.
Makanan ini juga kaya akan serat dan perlu waktu lama untuk dicerna oleh tubuh, sehingga membuat perut terasa kenyang lebih lama. Kamu bisa juga untuk melangsingkan tubuh dengan mengonsumsi muesli, tapi pilihlah produk yang tidak mengandung tambahan gula.
5. Acar (Hungaria)
Ternyata masyarakat Hungaria sangat suka mengonsumsi acar. Tak hanya timun saja yang dijadikan acar, tapi paprika, tomat dan kubis juga dijadikan acar. Acar memang dipercaya bisa menjaga berat badan karena adanya cuka dalam proses pembuatannya. Hal ini dikarenakan cuka memiliki kandungan utama berupa acetic acid yang mampu membantu mengurangi tekanan darah, gula darah dan pembentukan lemak.
Nah, bagi kamu yang kurang menyukai acar, kamu juga bisa membuat salad dressing dengan cuka dan campuran minyak zaitun.
6. Sayur dari Halaman Sendiri (Rusia)
Rumah-rumah pedesaan di Rusia hampir selalu dipenuhi berbagai tanaman. Orang Rusia memang memiliki kesenangan dalam menanam sayuran dan buah-buahan. Mereka juga mengawetkan dan mengemaskannya sendiri di dalam kaleng. Hal inilah yang membuat diet mereka lebih bernutrisi karena berbagai bahannya dipetik langsung dan diolah sendiri.
7. Makanan Pedas (Thailand)
Masakan Thailand umumnya memiliki dominan rasa yang pedas dari berbagai rempah, termasuk cabai merah. Ternyata cabai merah sendiri mampu dalam mempercepat pembakaran lemak dan membuat kamu makan secara perlahan lho.
Menurut penjelasan dari James Hill, PhD., yang merupakan Presiden American Society of Nutrition, bahwa makan yang terlalu cepat akan menumpulkan kemampuan tubuh untuk menerima sinyal bahwa perut sudah kenyang. Maka hal inilah yang membuat kamu akan makan terus sampai berlebihan porsi.