Vagina terasa panas dan terbakar adalah masalah yang umum terjadi. Penyebab vagina terasa panas dan terbakar ini bermacam-macam. Bisa jadi disebabkan karena adanya iritasi atau adanya infeksi menular seksual. Selain kamu perlu lebih memperhatikan lagi kebersihan are vagina, kamu dapat mengatasi vagina terasa panas dan terbakar dengan cara berikut ini. Simak ya!
Kompres dengan Air Es atau Es Batu
Salah satu cara mengatasi vagina terasa panas dan terbakar adalah dengan mengompres area vagina dengan kompres dingin. Kamu bisa merendam kain dengan air es atau es batu. Lakukan hal ini selama dua hingga tiga jam sekali. Dalam sekali mengompres, hindari langsung menempelkannya ke kulit dan lakukan tidak lebih dari 20 menit.
Oleskan Petroleum Jelly
Kondisi vagina terasa panas dan terbakar bisa terjadi karena kondisi area vagina yang kering sehingga rentan terjadi iritasi atau infeksi jamur. Agar area vagina jadi lembap, kamu bisa oleskan petroleum jelly di bagian luar vagina. Hindari mengoleskan petroleum jelly ke dalam vagina ya. Kamu juga sebaiknya konsultasikan ke dokter ahli ketika akan mengatasi vagina terasa panas dan terbakar.
Jagalah Kebersihan Area Vagina
Selain dengan kedua cara di atas, kamu wajib melakukan perawatan dasar kebersihan area vagina berikut ini.
- Hindari produk pembalut, tisu toilet, krim atau sabun kewanitaan yang mengandung pewangi.
- Setelah BAB, bersihkan area anus dari arah depan ke belakang, bukan sebaliknya.
- Bersihkan area luar vagina dengan air dan sabun tanpa pewangi maksimal sekali sehari.
- Jika terasa gatal, hindari untuk menggaruk area yang gatal tersebut.
- Gunakan alat kontrasepsi untuk mengurangi risiko infeksi menular seksual ketika berhubungan seks.
Itulah cara mengatasi vagina terasa terbakar atau vagina terasa panas. Pastikan kamu melakukan rutinitas dasar menjaga kebersihan area vagina agar selalu bersih dan terhindar dari iritasi dan infeksi. Semoga membantu ya, ladies!