Waspada, Ini 6 Penyebab Umum Keguguran
Keguguran menjadi momok bagi pasangan yang telah mendambakan hadirnya buah hati. Perasaan bahagia setelah mengetahui bahwa dirinya tengah berbadan dua, tiba-tiba sirna dan berganti kesedihan dengan hilangnya calon anak. Tak sedikit perempuan yang mengalami kelelahan fisik dan mental pasca keguguran.
Keguguran terjadi karena janin tak berkembang yang menyebabkannya keluar dengan sendirinya. Biasanya, keguguran kerap terjadi pada 3 bulan awal pertama kehamilan atau trimester pertama hingga usia 20 minggu kehamilan. Lantas, apa penyebab terjadinya keguguran? Dilansir dari WebMD, berikut 6 penyebab umum keguguran.
1. Kelainan Kromoson
![]() Ilustrasi kromosom (Freepik) |
Kromosom berperan dalam membawa informasi bagi janin, seperti bentuk wajah, warna kulit, dan warna mata. Namun kromoson yang memiliki kelainan seperti nomor dan kecacatan biasanya akan membuat janin tak berkembang. Jika janin berhasil berkembang biasanya akan mengalami keabnormalan, seperti down syndrome, Turner's syndrome, dan masalah kromosom terkait kelamin.
2. Adanya Kondisi Medis
![]() Ibu hamil dengan diabetes akut berisiko mengalami keguguran. (Freepik) |
Kondisi medis yang diidap oleh ibu seperti adanya Infeksi rubella, masalah tiroid, lupus, penderita diabetes dan hipertensi akut, masalah pada rahim, penyakit menular seksual seperti HIV, dan pengentalan darah bisa menjadi penyebab keguguran. Namun masalah ini jika diketahui dari awal dan mendapat pengawasan dan pengobatan dokter dapat menyelamatkan janin.
3. Gaya Hidup
![]() Merokok meningkatkan risiko keguguran. (Freepik) |
Kebiasaan buruk seperti merokok, mengonsumsi alkohol dalam jumlah besar, dan memakai obat-obatan terlarang dapat menghambat perkembangan janin hingga menyebabkan keguguran.
4. Pengaruh Lingkungan
![]() Ibu hamil sebaiknya menghindari paparan pestisida dan zat kimia. (Freepik) |
Selain menjadi perokok pasif, sumber air yang tercemar, penggunaan pestisida, terpapar merkuri dan zat berbahaya lain bisa menjadi penyebab keguguran. Pastikan ibu hamil, orang-orang terdekatnya, dan lingkungan temat tinggalnya memiliki sanitasi yang baik.
5. Obat-obatan
![]() Ibu hamil harus mendapat pengawasan dokter saat mengonsumi obat. (Freepik) |
Menggunakan obat-obatan tanpa pengawasan dokter bisa berbahaya bagi janin, misalnya saja penggunaan misprostol dan methotrexate untuk rheumatoid arthritis, retinoid pada skincare, serta obat yang mengandung steroid.
6. Keracunan Makanan
![]() Salmonella bisa ditemukan dalam ikan mentah. (Freepik) |
Ibu hamil sebisa mungkin tak mengonsumsi makanan mentah dahulu, seperti sushi dan sashimi. Listeriosis, salmonella, dan toksoplasma adalah organisme yang bisa ditemukan dalam makanan mentah dan bisa menghambat pertumbuhan janin.





