Waspada! Ini Dia 6 Mitos dan Fakta Penyakit Rabies yang Wajib Kamu Tahu

Yoanita Aisyah Anugraeny | Beautynesia
Rabu, 12 Jul 2023 06:30 WIB
Mitos dan Fakta Rabies yang Wajib Kamu Tahu Lainnya!
Foto: Freepik/rawpixel-com

Rabies atau anjing gila merupakan penyakit yang dapat memengaruhi sistem syaraf pada mamalia, termasuk manusia. Penyakit ini disebabkan oleh virus yang menyebar melalui gigitan hewan yang terinfeksi. Umumnya, hewan yang sangat erat kaitannya dengan virus mematikan satu ini adalah anjing.

Beberapa bulan terakhir, kasus rabies tengah menjadi perbincangan hangat. Hal ini lantaran seorang bocah perempuan berusia lima tahun ini meninggal dunia dengan status suspek rabies. Ironisnya, sang anak ini memiliki riwayat digigit anjing peliharaannya.

Dilansir dari Detik, bocah asal Desa Pangkung Pauk, Buleleng, Bali ini telah digigit anjing peliharaannya sekitar satu bulan yang lalu. Sayangnya, orang tuanya tidak langsung membawa ke rumah sakit karena hanya dinilai sebagai luka kecil. Alhasil, gejala pun makin parah sebelum akhirnya merenggut nyawa sang anak.

Sejak saat itu, berbagai spekulasi tentang penyakit ini pun menyebar secara masif. Agar tidak salah persepsi tentang virus satu ini, berikut rangkuman berbagai sumber khusus tentang mitos dan fakta tentang penyakit rabies yang wajib diketahui!

Rabies Tidak Langsung Merenggut Nyawa

Foto: Freepik/freepik
Ilustrasi Anjing Melakukan Pemeriksaan/ Foto: Freepik/freepik

Setelah digigit oleh anjing yang rabies, dibutuhkan jangka waktu tertentu untuk virus menginfeksi manusia. Secara umum, masa inkubasi rabies pada manusia berkisar mulai dari beberapa minggu hingga beberapa bulan. Namun, masa inkubasi ini bisa jauh lebih cepat tergantung tingkat keparahan gigitan.

Jadi, mitos jika virus bisa langsung merenggut nyawa itu tidak benar ya, Beauties.

Secara umum, gejala awal infeksi penyakit ini mirip dengan gejala flu seperti demam hingga sakit kepala. Gejala yang makin parah kemudian berkembang hingga gangguan pencernaan, kesulitan menelan hingga membuat trauma.

Trauma inilah yang menyebabkan banyak penderita rabies jadi ketakutan saat melihat air. Sebab itulah, penting untuk segera melakukan tindakan sesaat setelah digigit atau dicakar oleh anjing.

Rabies Bisa Dicegah Menggunakan Vaksinasi

Foto: Freepik/freepik
Ilustrasi Vaksinasi Kucing/ Foto: Freepik/freepik

Setelah marak pemberitaan tentang rabies, banyak orang menganggap bahwa penyakit satu ini tidak dapat dicegah. Faktanya, rabies bisa dicegah dengan melakukan langkah-langkah yang efektif.

Dilansir dari KlikDokter, diketahui bahwa salah satu tindakan pencegahan yang terbukti ampuh untuk mengatasi permasalahan rabies adalah vaksinasi hewan peliharaan termasuk anjing dan kucing.

Di sisi lain, vaksinasi juga bisa langsung diberikan pada manusia yang tergigit atau tercakar anjing sebagai tindakan pencegahan. Jika penanganan tidak terlambat, virus ini tidak akan berkembang dan merenggut nyawa.

Mitos dan Fakta Rabies yang Wajib Kamu Tahu Lainnya!

Foto: Freepik/rawpixel-com

Foto: Freepik/rawpixel-com

Mencuci Luka Adalah Pertolongan Pertama Terbaik

Foto: Freepik/rawpixel-com
Ilustrasi Mencuci Luka/ Foto: Freepik/rawpixel-com

Sesaat setelah terkena gigitan atau cakaran anjing, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan untuk segera cuci luka dengan air bersih mengalir dan sabun. Jika perlu, gunakan sabun antiseptik agar hasil pembersihan bisa lebih maksimal.

Meskipun langkah pertolongan pertama ini cukup disarankan, namun mencuci luka bukanlah yang terbaik.

Setelah luka dicuci, ada baiknya untuk segera dapatkan perawatan medis dan profesional. Jika perlu, konsultasikan lebih lanjut tentang penanganan selanjutnya pasca mencuci luka. Dengan ini, dokter akan mengevaluasi situasi dan memberikan perawatan yang sesuai sehingga pencegahan tidak akan terlambat.

Vaksin Rabies Bekerja Selamanya

Foto: Freepik/freepik
Ilustrasi Vaksin Anjing/ Foto: Freepik/freepik

Anggapan tentang satu kali vaksin rabies bisa bekerja selamanya adalah pernyataan yang tidak sepenuhnya benar. Dalam beberapa kasus, pemberian vaksin ini juga bisa dilakukan secara berulang dalam jangka waktu tertentu.

Hal ini disebabkan karena vaksin rabies umumnya hanya efektif pada hewan sekitar satu tahun. Oleh karena itulah, ada baiknya melakukan booster vaksin selama setidaknya satu tahun sekali sebagai tindakan pencegahan.

Rabies Tidak Bisa Disembuhkan

Foto: Freepik/rawpixel-com
Ilustrasi Pasien Rabies di Rumah Sakit/ Foto: Freepik/rawpixel-com

Sedihnya, adalah pernyataan yang benar jika rabies merupakan penyakit yang tidak bisa disembuhkan setelah gejala muncul. Setelah terinfeksi, virus ini akan menyebar secara masif ke sistem saraf pusat dan menyebabkan peradangan otak yang parah.

Sangat penting untuk segera mencari perawatan medis segera setelah tergigit oleh hewan yang dicurigai terinfeksi rabies. Dengan perlakuan dan penanganan medis yang tepat, risiko penyebaran virus bisa diminimalkan.

Rabies Tidak Menular Dari Manusia ke Manusia

Foto: Freepik/byrdyak
Kelelawar Juga Bisa Menyebarkan Rabies/ Foto: Freepik/byrdyak

Tidak seperti virus pada umumnya, rabies tidak menular dari manusia ke manusia. Pasalnya, virus mematikan satu ini hanya bisa ditularkan ke manusia melalui gigitan atau cakaran hewan yang terinfeksi rabies. Tidak hanya anjing dan kucing, beberapa hewan lain seperti rakun dan kelelawar juga bisa berpotensi terinfeksi virus rabies.

Itulah 6 mitos dan fakta penyakit rabies yang wajib diketahui. Pada akhirnya, rabies merupakan penyakit serius yang memiliki risiko kematian yang tinggi. Jadi, jika Beauties tergigit oleh hewan yang dicurigai terinfeksi rabies, jangan tunda-tunda untuk segera mendapatkan perawatan medis.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(dmh/dmh)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.