Rabies atau anjing gila merupakan penyakit yang dapat memengaruhi sistem syaraf pada mamalia, termasuk manusia. Penyakit ini disebabkan oleh virus yang menyebar melalui gigitan hewan yang terinfeksi. Umumnya, hewan yang sangat erat kaitannya dengan virus mematikan satu ini adalah anjing.
Beberapa bulan terakhir, kasus rabies tengah menjadi perbincangan hangat. Hal ini lantaran seorang bocah perempuan berusia lima tahun ini meninggal dunia dengan status suspek rabies. Ironisnya, sang anak ini memiliki riwayat digigit anjing peliharaannya.
Dilansir dari Detik, bocah asal Desa Pangkung Pauk, Buleleng, Bali ini telah digigit anjing peliharaannya sekitar satu bulan yang lalu. Sayangnya, orang tuanya tidak langsung membawa ke rumah sakit karena hanya dinilai sebagai luka kecil. Alhasil, gejala pun makin parah sebelum akhirnya merenggut nyawa sang anak.
Sejak saat itu, berbagai spekulasi tentang penyakit ini pun menyebar secara masif. Agar tidak salah persepsi tentang virus satu ini, berikut rangkuman berbagai sumber khusus tentang mitos dan fakta tentang penyakit rabies yang wajib diketahui!
Rabies Tidak Langsung Merenggut Nyawa
Ilustrasi Anjing Melakukan Pemeriksaan/ Foto: Freepik/freepik |
Setelah digigit oleh anjing yang rabies, dibutuhkan jangka waktu tertentu untuk virus menginfeksi manusia. Secara umum, masa inkubasi rabies pada manusia berkisar mulai dari beberapa minggu hingga beberapa bulan. Namun, masa inkubasi ini bisa jauh lebih cepat tergantung tingkat keparahan gigitan.
Jadi, mitos jika virus bisa langsung merenggut nyawa itu tidak benar ya, Beauties.
Secara umum, gejala awal infeksi penyakit ini mirip dengan gejala flu seperti demam hingga sakit kepala. Gejala yang makin parah kemudian berkembang hingga gangguan pencernaan, kesulitan menelan hingga membuat trauma.
Trauma inilah yang menyebabkan banyak penderita rabies jadi ketakutan saat melihat air. Sebab itulah, penting untuk segera melakukan tindakan sesaat setelah digigit atau dicakar oleh anjing.
Rabies Bisa Dicegah Menggunakan Vaksinasi
Ilustrasi Vaksinasi Kucing/ Foto: Freepik/freepik |
Setelah marak pemberitaan tentang rabies, banyak orang menganggap bahwa penyakit satu ini tidak dapat dicegah. Faktanya, rabies bisa dicegah dengan melakukan langkah-langkah yang efektif.
Dilansir dari KlikDokter, diketahui bahwa salah satu tindakan pencegahan yang terbukti ampuh untuk mengatasi permasalahan rabies adalah vaksinasi hewan peliharaan termasuk anjing dan kucing.
Di sisi lain, vaksinasi juga bisa langsung diberikan pada manusia yang tergigit atau tercakar anjing sebagai tindakan pencegahan. Jika penanganan tidak terlambat, virus ini tidak akan berkembang dan merenggut nyawa.