
5 Efek Negatif Stres Terhadap Wajah, Muncul Jerawat hingga Kulit Kering

Stres bisa dialami siapa saja. Dalam tahap yang lebih serius, stres bisa memberikan dampak pada kondisi kesehatan. Stres berlebih yang berisiko depresi akan mengakibatkan dampak negatif pada sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan risiko terkena penyakit kardiovaskular.
Selain itu, stres juga bisa meninggalkan “bekas” pada wajah. Kulit kering, keriput, dan berjerawat adalah beberapa dampak stres terhadap kulit.
Selengkapnya, berikut adalah 5 efek negatif stres terhadap wajah, sebagaimana dilansir dari Healthline.
1. Jerawat
![]() Ilustrasi kulit berjerawat/Freepik |
Ketika mengalami stres, tubuh memproduksi lebih banyak kortisol. Kortisol menyebabkan bagian otak yang disebut hipotalamus menghasilkan hormon pelepas kortikotropin (CRH). CRH dianggap sebagai perangsang pelepasan minyak kelenjar sebaceous di sekitar folikel rambut. Produksi minyak yang berlebih oleh kelenjar ini akan menyumbat pori-pori dan menyebabkan jerawat.
2. Kantung mata
![]() Ilustrasi kantung mata/Freepik |
Kantung di bawah mata sering muncul seiring dengan bertambahnya usia karena otot di sekitar mata yang mulai melemah. Selain itu, kulit kendur yang disebabkan oleh hilangnya elastisitas juga dapat menyebabkan munculnya kantung mata.
Penelitian menemukan, stres yang disebabkan oleh kurang tidur akan meningkatkan munculnya tanda-tanda penuaan, seperti elastisitas kulit berkurang dan garis halus.
3. Kulit kering
![]() Ilustrasi kulit kering/Freepik |
Stratum corneum merupakan lapisan luar kulit yang mengandung protein dan lipid yang memainkan peran penting dalam menjaga sel kulit tetap terhidrasi. Lapisan ini juga bekerja sebagai penghalang untuk melindungi kulit di bawahnya. Ketika stratum corneum tidak berfungsi dengan baik, kulit akan menjadi kering dan gatal.
Menurut sebuah ulasan di tahun 2014, penelitian yang dilakukan terhadap tikus menemukan, stres merusak fungsi penghalang stratum korneum dan berdampak negatif terhadap retensi air kulit.
4. Ruam
![]() Ilustrasi ruam/Freepik |
Stres berpotensi melemahkan sistem kekebalan tubuh. Sistem kekebalan yang lemah dapat menyebabkan ketidakseimbangan bakteri di usus dan kulit yang dikenal sebagai disbiosis.
Ketidakseimbangan ini terjadi pada kulit yang dapat menyebabkan kemerahan atau ruam. Stres diketahui dapat memicu atau memperburuk beberapa kondisi yang dapat menyebabkan ruam.
5. Keriput
![]() Ilustrasi keriput/Freepik |
Stres menyebabkan perubahan pada protein di kulit dan mengurangi elastisitasnya. Hilangnya elastisitas kulit dapat berkontribusi pada pembentukan kerutan. Stres juga dapat menyebabkan dahi mengerut berulang kali yang juga berkontribusi pada pembentukan kerutan.