Dear Bumil, Ini Bahan Perawatan Kulit yang Boleh dan Tidak Boleh Digunakan Saat Hamil
Tak dapat dipungkiri bahwa kehamilan memang menjadi masa-masa yang sangat memerlukan perhatian ya, Beauties. Tak hanya soal makanan melainkan juga mengenai perawatan kulit.
Faktanya, saat kondisi hamil ada berbagai permasalahan kulit yang timbul. Terkait hal ini, maka cara perawatannya pun tak bisa sembarangan. Sejumlah perawatan kulit yang biasanya dipakai sehari-hari belum tentu cocok digunakan saat sedang hamil.
Nah, agar tak salah, maka Beauties perlu lebih memahami bahan perawatan apa saja yang boleh dan tidak boleh digunakan saat masa kehamilan. Penasaran? Yuk simak!
Bahan Perawatan Kulit yang Boleh Digunakan Selama Kehamilan
![]() Bahan perawatan kulit yang boleh digunakan saat hamil/ Foto: Pexels.com/Pavel Danilyuk |
Tak dapat dipungkiri bahwa selama hamil, kulit memang menjadi jauh lebih sensitif. Salah satu permasalahan paling umum yang dialami pada masa kehamilan adalah jerawat. Kondisi ini tak terlepas dari faktor hormon, peningkatan aliran darah, hingga produksi minyak.
Nah, salah satu solusi terbaik untuk permasalahan jerawat adalah penggunaan produk perawatan serum vitamin C. Bahkan, produk tersebut tidak hanya dapat membantu menghilangkan jerawat melainkan juga bisa mencerahkan kulit. Bahan yang satu ini pun terbilang aman digunakan selama hamil.
"Sangat penting untuk memastikan tidak ada bahan lain yang mungkin berbahaya untuk digunakan selama kehamilan, tetapi vitamin C yang murni dan berkualitas sangat bagus untuk digunakan selama kehamilan," kata Natalie Aguilar, seorang perawat dermatologis dan ahli kecantikan, seperti dikutip dari Very Well Family.
Adapun sejumlah bahan perawatan lainnya yang juga aman digunakan saat masa kehamilan, yaitu:
- Pembersih dan pelembab yang lembut dan bebas pewangi
- Asam hialuronat yang merupakan pelembab dengan sifat anti-penuaan
- Benzoil peroksida dalam jumlah terbatas
- Asam salisilat dalam dosis rendah
Inilah Bahan Perawatan Kulit yang Tidak Boleh Digunakan Saat Hamil
Bahan Perawatan Kulit yang Boleh dan Tidak Boleh Digunakan Saat Hamil/ Foto: Pexels.com/Pavel Danilyuk
Bahan Perawatan Kulit yang Tidak Boleh Digunakan Selama Hamil
1. Retinol
Perawatan turunan vitamin A seperti retinol, Retin-A, dan retinyl palimitate tidak direkomendasikan oleh dokter kulit selama kehamilan.
"Ada beberapa penelitian yang mengaitkan penggunaan bahan-bahan ini dengan cacat lahir," jelas Dr. Jun, seperti dikutip dari Very Well Family.
Meski baru-baru ini terdapat bahan retinoid yang akan disediakan khusus untuk para wanita hamil. Namun tetap disarankan bagi Beauties untuk berkonsultasi kepada pihak pelayanan kesehatan mengenai penggunaan bahan tersebut sebelum mulai memakainya.
2. Paraben/BPA
Umumnya, praben digunakan dalam produk perawatan kulit seperti sampo. Penggunaan bahan yang satu ini bertujuan untuk mengawetkan produk dan meningkatkan masa penyimpanannya.
Studi menunjukkan adanya kemungkinan efek negatif yang ditimbulkan dari kandungan BPA selama kehamilan.
“Zat ini dapat bertindak sebagai pengganggu endokrin dan dapat diserap oleh kulit dengan mudah,” kata Dr. Jun.
Meski belum ada penelitian lebih lanjut lagi mengenai bahayanya penggunaan bahan tersebut. Namun, untuk lebih amannya maka ibu hamil sebaiknya tidak menggunakannya.
3. Hydroquinone
![]() Hydroquinone/ Foto: Pexels.com/Matilda Wormwood |
Bagi kamu yang pernah memakai krim pemutih, maka mungkin saja pernah mendengar kandungan hydroquinone. Bahan tersebut umumnya ditemukan pada produk perawatan yang fungsinya untuk membantu memudarkan hiperpigmentasi, bintik hitam, dan melasma.
Meski hydroquinone memiliki sederet manfaat, tetapi kamu perlu menghentikan sejenak penggunaan produk dengan kandungan bahan tersebut selama kehamilan.
“Hydroquinone yang membantu mencerahkan kulit juga tidak boleh digunakan selama kehamilan karena dapat diserap oleh kulit lebih cepat daripada bahan lainnya, yang berarti dapat menjangkau bayi dalam jumlah yang lebih besar,” kata Dr. Jun.
4. Filler
Kekhawatiran terhadap risiko yang akan ditimbulkan membuat dokter kulit tidak berani mengambil tindakan filler ke pasien yang sedang hamil.
"Filler sangat umum digunakan akhir-akhir ini untuk mengurangi kerutan. Namun, studinya tidak begitu jelas. Sebaiknya hindari penggunaan ini sampai setelah kehamilan," ungkap Dr.Jun.
Selain filler, sejumlah hal lainnya yang juga tidak disarankan selama kehamilan yakni perawatan yang melibatkan pengelupasan, laser, hingga suntikan.
5. Sunscreen Kimia
![]() Sunscreen kimia/ Foto: Pexels.com/Sora Shimazaki |
Penggunaan sunscreen berbahan kimia seperti oxybenzone juga menjadi salah satu yang perlu dihindari selama kehamilan. Hal ini karena kandungan tersebut dinilai dapat mengganggu hormon dan menimbulkan iritasi pada kulit. Terlebih lagi saat hamil, kulit biasanya juga lebih sensitif.
Terkait hal ini, maka tak perlu khawatir sebagai gantinya Beauties bisa menggunakan produk sunscreen berbahan mineral.
“Agar aman, lebih baik gunakan sunscreen fisik yang mengandung bahan mineral seperti seng oksida yang secara fisik menghalangi sinar UVA dan UVB,” kata Dr. Jun.
Nah, itulah penjelasan tentang bahan perawatan kulit yang boleh dan tidak boleh digunakan saat hamil. Semoga kamu sudah bisa memahaminya ya, Beauties.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!


