Sebelum Layering Parfum, Pahami Dos and Don'ts Biar Pelet Halal Kamu Berhasil
Semua produk skincare dan bodycare diciptakan untuk meningkatkan kepercayaan diri penggunanya. Tak terkecuali parfum atau wewangian. Sadar atau tidak, wewangian bukan hanya sekadar cairan penghilang bau tidak sedap, lebih dari itu, parfum juga bisa meningkatkan suasana hati atau bahkan membentuk identitas penggunanya.
Di dunia ini, terdapat banyak varian yang bisa kamu pilih sesuai kesukaan. Untuk mendapat aroma yang diinginkan, kamu bisa menggunakan lebih dari satu parfum. Teknik ini disebut layering.
Ilustrasi parfum. / Foto: pexels.com/Wilson Vitorino |
Namun, sebelumnya kamu perlu mengetahui dos and don'ts dari teknik ini, Beauties. Berikut ini, dihimpun dari Byrdie, ada beberapa aturan yang dibolehkan dan dilarang dalam layering parfum. Apa saja?
Kenali Piramida Aroma
Sebelum memulai layering parfum, pertama, kamu harus terlebih dahulu memahami lapisan aroma berbeda dalam masing-masing wewangian. Laurice Rahme, pendiri dan CEO Bond No. 9 menjelaskan sedikit tentang piramida aroma parfum.
"Top notes adalah apa yang kamu cium pertama kali ketika kamu menyemprotnya, biasanya terdiri dari aroma yang segar yang berkilau juga bersemangat," kata Rahme kepada Byrdie.
Ilustrasi parfum. (Foto: Pexels/ RODNAE Productions) |
"Middle notes adalah inti dari wewangian dan biasanya lebih hangat dan lembut. Terakhir, base notes, yaitu aroma yang tercium terakhir dan yang bertahan selama berjam-jam-lama setelah top notes menghilang," imbuhnya.
Pia Long, perfumer dan konsultan wewangian di Inggris, menyarankan agar kamu bereksperimen dengan hal ini untuk menemukan kejutan yang menyenangkan. Sebagai awal, kamu bisa mengombinasikan parfum dengan aroma vanila, resin dan bergamot, mawar dan nilam, atau herba dengan jeruk.
Pilih Parfum dengan Aroma Senada
Jika kamu first timer dalam hal ini, cobalah untuk menggabungkan dua wewangian dengan aroma yang sama. Misal, melati dengan white flower. Kalau kamu punya keberanian lebih, coba gabungkan dua atau lebih wewangian yang berlawanan, seperti rempah-rempah dan vanila, misalnya.
Ilustrasi parfum. (Foto: Freepik/Racool Studio)/ Foto: Friska NR |
Menurut Rahme, layering parfum nggak ada yang benar atau salah. Sebab, menciptakan parfum adalah bagian dari ilmu pengetahuan, yang juga sebuah seni menerjemahkan emosi menjadi perasaan.
Hindari Aroma yang Terlalu Gelap
Menurut Rahme, kamu harus memilih sebanyak mungkin lapisan untuk mengekspresikan diri dan menemukan satu aroma yang tepat. Namun, ada baiknya juga kamu nggak menggabungkan dua aroma yang terlalu gelap dan memabukkan, seperti aroma kayu, rempah, dan oud, misalnya.
Sedangkan Long menyarankan kamu untuk memadukan maksimal tiga aroma saja untuk layering parfum. "Kamu bisa memadukan dua aroma saja jika keduanya memiliki kerumitan, tiga aroma jika kamu memilih wewangian aroma tunggal," jelasnya.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
Ilustrasi parfum. / Foto: pexels.com/Wilson Vitorino
Ilustrasi parfum. (Foto: Pexels/ RODNAE Productions)
Ilustrasi parfum. (Foto: Freepik/Racool Studio)/ Foto: Friska NR