Hati-Hati! Sering Menahan Buang Air Kecil Bisa Akibatkan 4 Penyakit Ini
Sebagian orang terkadang terlalu sibuk atau malas pergi ke toilet saat sedang ingin buang air kecil. Alhasil, mereka pun lebih memilih untuk menahannya dibanding langsung membuangnya. Padahal jika hal ini menjadi kebiasaan, justru akan menimbulkan risiko timbulnya penyakit-penyakit yang serius lho! Apa saja penyakit yang dapat menyerang kita jika sering menahan buang air kecil terlalu lama?
Infeksi Saluran Kemih
![]() Menahan Buang Air Kecil/freepik.com |
Penyakit yang satu ini adalah yang paling umum dialami jika menahan buang air kecil terlalu lama. Sebab dalam beberapa kasus, menahan buang air kecil dapat menyebabkan bakteri berkembang biak. Gejala yang dirasakan oleh seseorang yang mengalami infeksi saluran kemih misalnya seperti sensasi terbakar atau menyengat saat buang air kecil, nyeri panggul atau perut bagian bawah serta dorongan konstan untuk mengosongkan kandung kemih. Kemudian urin juga akan cenderung berbau pekat, keruh, atau justru mengeluarkan darah.
Peregangan Kandung Kemih
![]() Menahan Buang Air Kecil/freepik.com |
Selain infeksi kandung kemih, kamu juga bisa berisiko mengalami peregangan kandung kemih. Jika hal ini sampai terjadi, tindakan tambahan seperti penggunaan kateter pun mungkin dibutuhkan. Komplikasi yang paling umum dari kandung kemih yang meregang adalah sulit menahan urin lebih lama dari biasanya. Jadi, jangan biasakan diri untuk menahan urin ya, Beautynesian.
Retesi Urin
![]() Menahan Buang Air Kecil/freepik.com |
Kebiasaan menahan buang air kecil juga dapat menimbulkan retesi urin. Namun orang awam sering mengartikan hal ini sebagai anyang-anyangan. Retesi urin adalah kondisi dimana kandung kemih tidak dapat mengosongkan diri sepenuhnya. Hal ini dikarenakan tersumbatnya aliran urin yang bebas melalui kandung kemih atau uretra.
Batu Ginjal
![]() Menahan Buang Air Kecil/freepik.com |
Sebab, urin sering mengandung mineral seperti asam urat dan kalsium oksalat. Jadi jika ditahan, kandungan ini akan kembali ke atas dan membentuk batu ginjal. Meskipun biasanya berasal dari ginjal, namun batu ginjal mampu berkembang di mana saja sepanjang saluran kemih seperti ureter dan kandung kemih.



