Kontroversi Drama Korea Snowdrop Berdampak pada Rating 'Anjlok' Hingga Ditinggal Sponsor
Drama Korea Snowdrop telah memulai penayangan perdananya sejak Sabtu, (18/12) lalu. Drama yang dibintangi Jisoo BLACKPINK dan Jung Hae In ini menjadi salah satu drama yang paling dinantikan para penggemar, terlebih karena proyek ini menjadi proyek pertama Jisoo BLACKPINK di mana ia mendapat peran utama.
Sayangnya, jauh sebelum penayangan resmi Snowdrop pun, serial yang satu ini telah menuai beberapa kontroversi yang membuat masyarakat Korea Selatan menyuarakan protes, bahkan hingga membuat petisi yang meminta agar Snowdrop tak ditayangkan. Di lain sisi, banyak juga pencinta drama Korea yang tetap ingin menyaksikan Snowdrop.
Reaksi yang beragam tersebut akhirnya terjawab ketika JTBC selaku rumah produksi Snowdrop tetap menayangkan drama Korea tersebut melalui saluran resminya dan juga platform streaming Disney+ Hotstar.
Dinilai sebagai Distorsi Sejarah
Petisi dilayangkan untuk menghentikan penayangan serial Snowdrop dan telah ditandatangani lebih dari 200 ribu orang pada Senin, (20/12) seperti melansir Allkpop. Snowdrop dianggap sebagai drama yang mendistorsi sejarah Korea Selatan.
Sebagai gambaran singkat, Korea Selatan memiliki sejarah pemerintahan kediktatoran militer di tahun 70-an-80-an dan banyak orang baik yang menjadi korban saat itu. Sejumlah pelajar dan orang dewasa bergabung dengan gerakan pro-demokrasi dan ANSP (Badan Perencanaan Keamanan Nasional), membunuh banyak orang tak bersalah dengan tuduhan komunis seperti melansir Allkpop.
Adegan di drama Korea Snowdrop/ Foto: twitter.com/kdramassential |
Pada episode perdana Snowdrop, terdapat perempuan yang tinggal di asrama, secara keliru menyelamatkan mata-mata pria dari gerakan pro-demokrasi. Selanjutnya, ketika salah seorang pemimpin laki-laki dari Badan Perencanaan Keamanan Nasional mengejar mata-mata yang diperankan oleh pemeran utama pria, dalam adegan tersebut, dimainkan sebuah lagu bersejarah yang digunakan untuk melambangkan gerakan pro-demokrasi Korea Selatan.
Jung Hae In di Snowdrop/ Foto: instagram.com/jtbcdrama |
Terlebih, karakter yang diperankan Jung Hae In bernama Soo Ho merupakan sosok mata-mata yang menyamar sebagai mahasiswa. Hal tersebut dinilai menjadi sebuah pencemaran terhadap para demonstran yang meninggal pada Gerakan Demokrasi di tahun 80-an.
Respon JTBC dan Staff Produksi Terkait Snowdrop
Meski banyak petisi dilayangkan untuk menghentikan penayangan Snowdrop, JTBC dan staff produksi lainnya tetap memberi penjelasan bahwa Snowdrop tidak mendistorsi sejarah Korea di masa lalu. Melainkan, drama ini mengusung dark romance serta 'menyindir' situasi politik Korea Selatan pada tahun 1980-an di bawah pemerintahan otoriter.
Selain itu, pihak mereka menjelaskan kalau Snowdrop lebih berfokus pada romansa antara tokoh utama pria dan perempuan, dengan latar sejarah untuk keperluan drama, selebihnya hanya sebuah karangan fiksi belaka seperti melansir Newsen.
Para pemeran di drama Korea Snowdrop/ Foto: soompi.com |
Melansir Allkpop, salah satu staff produksi memberi pandangan melalui salah satu wawancara, bahwa mereka membuat plot cerita Snowdrop dengan mengingat agen NSA (Otoritas Keamanan Nasional di Korea Selatan) juga orang biasa.
Ada beberapa adegan yang menyindir pemerintah saat itu, tetapi tidak digambarkan sebagai orang yang sangat jahat. Di bagian akhir serial ini, ada adegan yang terkait dengan insiden tahun 1998 tanpa penggambaran negatif yang kuat tentang NSA.
Akibat keterangan dari potongan wawancara tersebut, masyarakat Korea justru makin mengecam penayangan drama Korea Snowdrop.
Drama Korea Snowdrop Dapatkan Rating di Bawah Ekspektasi
Foto: instagram.com/jtbcdrama
Rating di Bawah Ekspektasi
Sudah menayangkan 5 episode, drama Korea Snowdrop rata-rata mendapatkan rating di bawah ekspektasi. Melansir Allkpop, drama ini mendapat rating yang rendah dengan rata-rata 1,68% hingga 1,85%.
Drama Korea 'Snowdrop'/ Foto: instagram.com/jtbcdrama |
Melihat rendahnya rating, beberapa netizen pun memberi reaksi yang beragam mulai dari meminta penayangannya dihentikan, hingga menilai bahwa plot cerita Snowdrop yang terlalu sulit dimengerti untuk para penonton drama tersebut yang berasal dari luar Korea Selatan, mengingat latar pemerintahan Korea di masa lalu pada drama tersebut.
Sponsor yang Mulai 'Meninggalkan' Drama Korea Tersebut
Setelah episode 1 dan 2 drama Korea Snowdrop tayang, beberapa brand yang menjadi sponsor untuk Snowdrop mulai menarik diri dan menyampaikan permintaan maaf kepada publik. Beberapa brand mengaku tak mendapat naskah detail mengenai plot Snowdrop, dan hanya diinformasikan mengenai para pemainnya saja.
Drama Korea 'Snowdrop'/ Foto: koreajoongangdaily.com |
Sementara, beberapa sponsor yang menghentikan kerjasamanya dengan Snowdrop diantaranya ialah brand kue beras Ssarijai, pusat perbelanjaan Hans Plus, fashion brand GANISONG, hingga brand minuman teh Teazen.
Sementara, Snowdrop sendiri sudah menayangkan 5 episode. Sebelumnya, JTBC sempat mengejutkan publik dengan memberi keterangan kalau pihak mereka akan menayangkan 3 episode sekaligus demi meredam kontroversi drama tersebut.
----------------------
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
Adegan di drama Korea Snowdrop/ Foto: twitter.com/kdramassential
Jung Hae In di Snowdrop/ Foto: instagram.com/jtbcdrama
Para pemeran di drama Korea Snowdrop/ Foto: soompi.com
Drama Korea 'Snowdrop'/ Foto: instagram.com/jtbcdrama
Drama Korea 'Snowdrop'/ Foto: koreajoongangdaily.com