5 Tanda Kematangan Emosional yang Perlu Kamu Miliki Agar Tak Mudah Meluap-luap

Dian Aprilia | Beautynesia
Minggu, 30 May 2021 20:00 WIB
5 Tanda Kematangan Emosional yang Perlu Kamu Miliki Agar Tak Mudah Meluap-luap
Kematangan emosional/ pexels.com

Pernahkah kamu menyesali sikapmu sendiri yang terkadang kekanak-kanakan, mudah meluap-luap, atau sering emosian? Jika kamu mengalaminya, hal itu bisa menjadi pertanda bahwa kamu perlu membangun kematangan emosional. Apalagi jika kamu sudah memasuki usia dewasa, dimana kamu seharusnya bisa berpikir lebih jernih, mampu mengontrol emosi dan lebih bisa bersikap stabil.

Selain itu kematangan emosional juga bisa membuatmu lebih mudah dalam membina dan mempertahankan hubungan intim. Utamanya perihal kemampuan untuk mencintai dan dicintai. Berikut ini beautynesia.id telah merangkum 5 tanda kematangan emosional yang perlu kamu miliki agar tak mudah meluap-luap:  

Tidak Takut dengan Emosi yang Dirasakan

Tidak takut dengan emosi yang dirasakan
Tidak takut dengan emosi yang driasakan/pexels.com

Emosi adalah hal wajar yang pasti akan dialami setiap orang. Saat kamu kehilangan sesuatu, wajar untuk bersikap sedih dan menangis. Saat kamu dikhianati oleh seseorang, wajar untuk bersikap marah dan kecewa. Jadi kamu tidak perlu takut dengan emosi yang muncul karena adanya hormon tertentu.

Hal yang perlu kamu pelajari adalah belajar menyadari dan menerima emosi yang muncul. Saat kamu berhasil menyadari emosi yang muncul, kamu lebih punya kontrol untuk mengendalikan emosi agar tidak meluap-luap. Misalnya, ketika kamu merasa marah dan sadar, kamu akan coba menahan fisik agar tidak membanting barang atau menyerang orang lain yang bisa merugikan diri sendiri dan orang lain.

Mengakui Kesalahan

Mengakui kesalahan
Mengakui kesalahan/pexels.com

Tanda selanjutnya yang menunjukkan kamu memiliki kematangan emosional adalah berani mengakui kesalahan. Bagi sebagian orang, mengakui kesalahan mungkin jadi hal aneh dan bahkan dianggap merusak harga dirinya. Padahal melakukan kesalahan adalah hal wajar yang pasti pernah dialami setiap orang.

Selain itu, mengakui kesalahan adalah langkah awal yang perlu kamu lakukan sebelum memperbaiki situasi. Dengan begitu, kamu bisa menjaga hubunganmu dengan lingkungan sosial dan juga meningkatkan kualitas dirimu.

Menunjukkan Rasa Empati

Menunjukkan rasa empati
Menunjukkan rasa empati/pexels.com

Hal yang tak kalah pentingnya adalah menunjukkan rasa empati. Orang yang matang secara emosional akan mampu menempatkan diri di posisi orang lain. Ia tidak mudah menghakimi situasi, masalah dan keputusan yang dilakukan orang lain. Ia justru mampu bersikap peduli dan mencari cara guna membantu mencari jalan keluar atau setidaknya memberikan dukungan berupa material atau morel.

Mengatur Batasan yang Sehat

Membuat batasan sehat
Membuat batasan sehat/pexels.com

Tanda selanjutnya adalah mampu mengatur batasan yang sehat. Orang yang matang secara emosi tahu kapan saatnya memperbolehkan orang lain ikut campur dan kapan saatnya membatasi hubungan dengan orang lain.

Ia mampu memilah dan memilih siapa saja yang bisa membangun hubungan dekat dengannya, siapa saja yang layak ia bantu, perilaku apa saja yang perlu ia berikan pada orang lain, dan lainnya. Menetapkan batasan yang sehat berarti menghargai dirimu sendiri dan membuatmu tidak dimanfaatkan orang lain.

Tahu Cara Mengelola Emosi

tahu cara mengelola emosi
Tahu cara mengelola emosi/pexels.com

Terakhir, tanda kematangan emosional ditunjukkan dengan mengetahui cara pengelolaan emosi. Alih-alih kebingungan, panik dan impulsif, orang yang matang secara emosi akan mampu bersikap tenang dalam keadaan genting sekalipun. Hal ini bisa dilatih dengan menulis buku harian, meditasi, olahraga, mindfulness, curhat dan lain sebagainya.

Itulah 5 tanda kematangan emosional yang perlu kamu miliki agar tidak mudah meluap-luap.

(arm2/arm2)
CERITA YUK!
Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE